UJIAN TENGAH SEMESTER
NAMA :
NPM :
MATA KULIAH : BIMBINGAN DAN KONSELING
SOAL-SOAL :
1. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, BAGAIMANA PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT TENTANG BK
!
JAWAB :
Sejak awal kemerdekaannya bangsa dan pemerintah
Indonesia bertekad untuk menyelenggarakan perjuangan pembangunan menuju bangsa
yang cerdas, adil, dan makmur, baik spiritual maupun materiil. Tekad itu
terwujud dalam upaya pengembangan perikehidupan bangsa dan pembangunan nasional
di segala bidang yang berkesinambungan dan terus meningkat. Dalam era tinggal
landas, seluruh potensi bangsa dan segenap unsure kemasyarakatan diharapkan
telah matang secara optimal dikerahkan untuk mencapai kehidupan berbangsa yang
cerdas, maju, adil, dan makmur, baik spiritual maupun materiil tersebut.
Masyarakat dunia sedang memasuki zaman informasi. Bangsa-bangsa yang sekarang
sudah maju melakukan upaya pembangunan sudah sejak lama, katakanlah sejak abad
ke-18 dan ke-19. Pada waktu itu penduduk mereka masih kecil jumlahnya, banyak
di antara bangsa-bangsa tersebut yang mengerahkan hasil-hasil dari tanah
jajahan untuk membangun tanah air mereka sendiri, dan persaingan antarbangsa
belum sekuat dan sekompleks sekarang.
Perkembangan, khususnya di Eropa
dan Amerika Serikat ditandai dengan perkembangan masyarakat dari zaman
pertanian (abad ke-18), melalui zaman industrialisasi (abad ke-19 sampai 20).
2. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, BAGAIMANA DAMPAK MODERNISASI, GLOBALISASI, DAN INFORMASI
TERHADAP BK !
JAWAB :
Zaman informasi telah melanda seluruh dunia sehingga
masyarakat dunia seakan-akan “menjadi satu” dan terciptalah era globalisasi.
teknologi yang demikian itu memungkinkan dikirimnya berita-berita dengan amat
cepat, jelas dan lengkap. Siaran radio, televisi dan telepon amat ditunjang
oleh sistem satelit sehingga dapat mencapai tempat-tempat yang tadinya tidak
mungkin dijangkau. Warga masyarakat termotivasi untuk mengejar berbagai hal
yang ditawarkan. Mereka menginginkan sesuatu yang lebih baik, lebih tinggi,
lebih jauh, lebih banyak, dan lebih dalam segala sesuatunya. Di pihak lain,
keinginan yang terus meningkat dikhawatirkan akan menimbulkan akibat-akibat
yang tidak enak bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan yang seimbang dengan
tuntunan keinginan yang semakin meningkat itu. Mereka yang kurang beruntung itu
akan mengahadapi berbagai kesulitan yang dapat bermuara pada frustasi ataupun
rasa keterasingan. Amat diharapkan warga masyarakat dapat mempertahankan diri dalam
menghadapi gelombang perubahan dan bahkan dapat lebih maju memperkembangkan
kehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan. Tuntutan-tantangan-perubahan
yang dibawakan oleh era globalisasi itu hendaknya tidak menggoyahkan
optimalisasi pengembangan warga masyarakat; sebaliknya unsur-unsur yang
terdapat di dalam era globalisasi itu dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan
lagi pengembangan masyarakat beserta seluruh warganya.
3. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, MANUSIA MAKHLUK PALING INDAH DAN BERDERAJAT PALING TINGGI !
JAWAB :
Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau
pemimpin di bumi, atau bahkan kiranya di seluruh semesta ciptaan Allah.
Predikat paling indah untuk manusia dapat diartikan bahwa tiada sesuatu pun
ciptaan Tuhan yang menyamai keberadaan manusia yang mampu mendatangkan
kesenangan dan kebahagiaan di mana pun dan pada saat apapun, baik bagi dirinya
sendiri, maupun bagi makhluk lain. Keindahan manusia berpangkal pada diri
manusia itu sendiri. Diri manusia memang indah, baik fisiknya, maupun dasar-dasar
mental dan kemampuannya. Tingkah laku dan karya-karya manusia pun indah
sepanjang tingkah laku dan karya-karyanya itu dilandasi oleh keindahan fisik
dan dasar-dasar mental serta kemampuannya itu. Predikat “paling tinggi”
mengisyaratkan bahwa tidak ada makhluk lain yang dapat mengatasi dan
mengalahkan manusia. Manusialah yang justru diberi kemungkinan untuk mengatasi
ataupun menguasai makhluk-makhluk lain sesuai dengan hakikat penciptaan manusia
itu. Ajaran agama menyebutkan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah
atau pemimpin di bumi. Nabi Adam sebagai manusia pertama telah diberi bekal
untuk mengenal dan menguasai dunianya, dan segera setelah diturunkan ke bumi ia
dan Hawa mewujudkan kemampuannya menguasai dunianya sesuai dengan kodrat
kemanusiaannya. Selanjutnya, mereka beranak-pinak menurunkan anak keturunan
dari generasi ke generasi sampai sekarang dan yang akan datang. Hakikat manusia
sebagai makhluk paling indah dan paling tinggi derajatnya mendorong manusia
untuk terus maju dan berkembang tanpa henti dari zaman ke zaman. Keberadaan
manusia dengan predikat paling indah dan derajat paling tinggi itu tidak
selamanya membawa manusia menjalani kehidupannya dengan kesenangan dan
kebahagiaan. Malapetaka dan kesengsaraan membuntuti.
4. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, EMPAT DIMENSI KEMANUSIAAN !
JAWAB :
1) Antara
orang yang satu dengan orang yang lain terdapat berbagai perbedaan.
Persamaannya ialah sama-sama memerlukan makanan dan minuman serta udara segar.
Sedangkan perbedaannya ialah seperti ada seseorang berjenis kelamin pria dan
ada yang berjenis kelamin wanita.
2) Semua
orang memerlukan orang lain. Dari tinjauan agama, Agama sebagai manusia pertama
yang diciptakan Tuhan memerlukan kawan; maka diciptakan Siti Hawa.
3) Kehidupan
manusia tidak bersifat acakan ataupun sembarangan. Bersama orang lain seseorang
tidak boleh sembarangan; tidak boleh berbicara semaunya; harus mengikuti
pendapat orang lain; tidak boleh menang sendiri; dan sebagainya. Dalam hubungan
antara atasan dan bawahan harus memperhatikan hak dan kewajiban masing-masing
pihak.
Kehidupan tidak semata-mata hanya mementingkan dunia
fana. Jangkauan seperti ini mengingatkan bahwa apa yang dikerjakan saat ini
atau hari ini bukan semata-mata untuk kepentingan saat ini atau hari ini saja,
melainkan juga untuk kepentingan esok hari. Lebih jauh, apa yang dilakukan
sekarang merupakan perbuatan yang derajat imbalannya akan diperhitungkan bagi
kehidupan di akhirat. Apabila kehidupan binatang hampir 100% dikendalikan oleh
insting, maka kehidupan manusia hanya sebagian kecil saja yang dikendalikan
oleh insting. Kehidupan manusia sebagian besar justru dikendalikan oleh dinamika pengembangan. Gejala-gejala
mendasar dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Dimensi
Keindividualan
Diimbangi dengan perkembangan dimensi kesosialan
pada diri individu yang bersangkutan.
b. Dimensi
Kesosialan
Saling berinteraksi dan dalam interaksi itulah
keduanya saling bertumbuh, saling mengisi dan saling menemukan makna yang
sesungguhnya.
c. Dimensi
Kesusilaan
Memberikan warna moral terhadap perkembangan dimensi
pertama dan kedua. Apabila ketiga dimensi itu berkembang optimal
d. Dimensi
Keberagamaan
Manusia menghubungkan diri dalam kaitannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Manusia tidak terpukau dan terpaku pada kehidupan di dunia
saja, melainkan mengaitkan secara serasi, selaras dan seimbang kehidupan
dunianya itu dengan kehidupan akhirat.
Apabila keempat dimensi dimisalkan sebuah titik,
maka dengan ketiga dimensi yang pertama dapat dibangun sebuah bidang yang dapat
kita sebut sebagai bidang kehidupan
manusia. Kehidupan manusia yang dapat berkembang seluas-luasnya merupakan bidang datar yang belum mepunyai
kedalaman dan ketinggian sama sekali. Keterpaduaan keempat dimensi yang
dimaksudkan itu membentuk sebuah bangunan yang kompak, yang memiliki kedalaman
dan ketinggian serta merupakan wadah tertentu. Wadah tersebut adalah wadah
kehidupan manusia yang ke dalamnya dapat diisikan segenap aspek kehidupan
manusia, baik kehidupan di dunia maupun akhirat.
5. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, APA YANG DIMAKSUD DENGAN MANUSIA SEUTUHNYA !
JAWAB :
Manusia seutuhnya adalah mereka yang mampu
menciptakan dan memperoleh kesenangan serta kebahagiaan bagi dirinya sendiri
dan bagi lingkungannya. Citra manusia seutuhnya adalah manusai yang
sebenar-benarnya manusia. Dari berbagai ide besar ada enam yang amat terkenal,
yaitu ide tentang kebenaran, kebaikan, keindahan, kebebasan, kesamaan, dan
keadilan. Ciri-ciri manusia yang dapat berfungsi secara ideal adalah :
Ø
Menurut
Frankl
1.
Mencapai
penghayatan yang penuh tentang makna kehidupan
2.
Bebas memilih
dalam bertindak
3.
Bertanggung
jawab secara pribadi terhadap segala tindakan
4.
Melibatkan diri
dalam kehidupan bersama orang lain
Ø
Menurut
Jung
1.
Memiliki
pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri
2.
Menerima diri
sendiri
3.
Bersikap
toleransi
4.
Menerima hal-hal
yang masih belum dapat diketahui atau misterius.
Ø
Menurut
Maslow
1.
Memiliki
orientasi yang realistic
2.
Menerima diri
sendiri dengan orang lain
3.
Spontan
Ø
Menurut
Rogers
1.
Terbuka bagi
pengalaman-pengalaman baru
2.
Meyakini fungsi
organism
3.
Kreatif
Meskipun
pendapat mereka berbeda, pada dasarnya mereka sepakat atas ciri-ciri berikut :
1.
Secara sadar
mmpu mengontrol hidupnya sendiri
2.
Melihat dan
memahami diri sendiri dan dunia luarnya
3.
Menerima diri
sendiri dengan segenap kekuatan dan kelemahannya
4.
Penuh tenggang
rasa (toleran)
5.
Mampu membangun
hubungan yang akrab dan mendalam dengan sejumlah orang
6.
Bertindak dengan
motivasi untuk mencapai tujuan tertentu
7.
Mampu untuk
berubah
6. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, MENGAPA BK SELALU DIHUBUNGKAN BERDASARKAN PANCASILA !
JAWAB
:
Karena
gambaran manusia seutuhnya di Indonesia mengacu pada dasar negara Indonesia
yaitu Pancasila, yang
mana setiap sila dalam Pancasila
mewadahi secara langsung dimensi kemanusiaan tertentu, dimana-dimensi
manusia itu merupakan salah satu bahan dalam berjalannya layanan
bimbingan dan konseling. Dengan
adanya landasan Pancasila dalam melakukan pelayanan
bimbingan dan konseling maka bimbingan yang dilakukan oleh konselor terhadap
klien dapat berjalan baik dengan mengacu pada dasar negara Pancasila. Contohnya dalam
melakukan bimbingan oleh konselor terhadap klien maka agar berjalan baik
haruslah menerapkan nilai-nilai dalam Pancasila
itu,seperti tidak melenceng dari aturan agama sesuai sila ke satu.
7. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, SEJAK KAPAN ISTILAH BK SUDAH SANGAT POPULER BAHKAN SANGAT
PENTING PERANANNYA DALAM SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA !
JAWAB
:
Sejarah
lahirnya bimbingan dan konseling di Indonesia diawali dari dimasukannya
bimbingan dan konseling (dulunya bimbingan dan penyuluhan) di lingkungan
sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960.
Lahirnya Kurikulum 1975 untuk Sekolah Menengah Atas didalamnya memuat
Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan. Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan
PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan di IKIP (setingkat D2 atau D3) untuk mengisi jabatan
Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah yang sampai saat itu belum ada jatah
pengangkatan guru BP dari tamatan S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan.
Pengangkatan Guru Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah mulai diadakan sejak
adanya PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan Penyuluhan. Keberadaan Bimbingan dan
Penyuluhan secara legal formal diakui tahun 1989 dengan lahirnya SK Menpan No
026/Menp an/1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru dalam lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di dalam Kepmen tersebut ditetapkan
secara resmi adanya kegiatan pelayanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
Akan tetapi pelaksanaan di sekolah masih belum jelas seperti pemikiran awal
untuk mendukung misi sekolah dan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan mereka.
Sampai tahun 1993 pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah tidak
jelas, parahnya lagi pengguna terutama orang tua murid berpandangan kurang
bersahabat dengan BP. Muncul anggapan bahwa anak yang ke BP identik dengan anak
yang bermasalah, kalau orang tua murid diundang ke sekolah oleh guru BP dibenak
orang tua terpikir bahwa anaknya di sekolah mesti bermasalah atau ada masalah.
Hingga lahirnya SK Menpan No. 83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya yang di dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di
sekolah. Ketentuan pokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK
Mendikbud No 025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. Di Dalam SK Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan
diganti menjadi Bimbingan dan Konseling di sekolah dan dilaksanakan oleh
Guru Pembimbing. Di sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah
mulai jelas.
8. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BK DI AMERIKA DAN INDONESIA !
JAWAB :
A. Di Amerika Serikat
Sejarah bimbingan dimulai pada awal
abad ke-20 dengan didirikannya suatu “Vocational Bureau” tahun 1908 oleh Frank
Parsons, yang selanjutnya dikenal dengan nama ”The Father of Guidance”, yang
dipercaya sebagai orang pertama yang memulai gerakan bimbingan di Amerika
Serikat. Menurut Parsons ada 3 faktor penting untuk memiliki suatu lapangan
kerja yang sesuai yaitu :
1. Pemahaman diri yang jelas
terhadap bakat, minat, dan kemampuan.
2. Pengetahuan tentang persyaratan,
keuntungan, kerugian untuk jenis ketenagakerjaan yang berbeda.
3. Suatu pemahaman relasi antara
dua faktor kelompok itu.
Arthur E. Tracker dan Robert D.
North menyebutkan beberapa kejadian penting yang mewarnai sejarah bimbingan
yaitu :
1. Pada awal abad ke-20 timbul suatu
gerakan kemanusiaan yang menitikberatkan pada kesejahteraan manusia.
2. Agama. Dengan adanya gerakan atau aliran
ini mendorong tumbuhnya gerakan bimbingan disekolah.
3. Aliran kesehatan mental. Gerakan ini
mendorong para pendidik untuk lebih peka terhadap masalah gangguan kejiwaan.
4. Perubahan dalam masyarakat. Mendorong
para pendidik untuk memperbaiki setiap anak sesuai dengan kebutuhannya.
5. Gerakan mengenal siswa sebagai individu,
untuk mengenal atau memahami siswa secara individual atau pribadi.
Sedangkan
Schmidt mengemukakan perkembangan bimbingan dan konseling di Amerika serikat
sebagai berikut :
1. Peningkatan populasi yang berbeda mulai
memasuki sekolah
2. Perubahan sosial telah dipengaruhi oleh
penganjur gerakan progresif yang dibentuk sebagai reaksi terhadap efek
pertumbuhan industri yang negatif.
Kemunculan
Bimbingan dan Konseling Sekolah
Pengembangan
profesi konseling sekolah ini berawal dari ditemukannya gerakan bimbingan
vokasional, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang fokus profesi yang sempit
hanya pada pengembangan vokasional. Tahun 1930 ditemukan teori bimbingan dan
konseling yang pertama yang disebut Teori Sifat dan Faktor, yang dikembangkan
oleh E.G. Williamson. Dalam pendekatan konselingnya, Williamson mengembangkan 6
langkah untuk membantu para siswa yaitu :
1. Analisis : mengumpulkan data
2. Sintesis : pemilihan data yang relevan
3. Diagnosis : pengembangan suatu dasar dan
etimologi permasalahan siswa
4. Prognosis : suatu prediksi hasil
berdasarkan pada tindakan yang dipilih oleh siswa
5. Treatment : macam pendekatan dan teknik
yang dipilih untuk relasi konseling
6. Tindak lanjut : suatu evaluasi dari
efektifitas relasi konseling dan rencana kegiatan siswa.
Gladding
mengidentifikasi 3 peristiwa yang menentukan pengembangan bimbingan dan
konseling ini yaitu :
1. Popularitas pendekatan konseling
2. Perang dunia II
3. Keterlibatan pemerintah
Undang-undang
Ketahanan Pendidikan Nasional, menyimpulkan bahwa :
1. Sekolah diperlukan untuk meningkatkan
testing bakat siswa
2. Konselor diperlukan untuk mendorong para
siswa untuk tinggal didalam sekolah
3. Beasiswa diperlukan untuk membantu para siswa
yang berbakat
Ada
beberapa peristiwa yang mempengaruhi pengembangan profesi konseling selama ini
yaitu :
1. Pengenalan tentang beberapa teori
konseling yang baru
2. Munculnya gerakan eksistensial dan
humanistik
3. Peran kerja sama para guru belum jelas
dalam kaitan dengan beberapa faktor
4. Fokus yang sempit terhadap mata
pelajaran pokok yang menjadi tanggung jawab dalam mengajar
Tahun
1960-an menunjukkan suatu hal baru yaitu fokus peran konselor di sekolah dengan
gerakan yang menjauh dari penekanan pada program bimbingan. Sebagian dari fungsi guru akhir tahun 1960-an
mencakup :
1. Membantu pengembangan lingkungan kelas
yang koperatif
2. Penilaian pada siswa
3. Penetapan relasi pembantu
B. Di Indonesia
Kegiatan “bimbingan”
pada hakikatnya telah berakar dalam seluruh kehidupan dan perjuangan bangsa
Indonesia. Akan tetapi patut diakui
bahwa bimbingan yang bersifat ilmiah dan profesional masih belum berkembang
secara mantap atas dasar falsafah Pancasila. Perkembangan usaha bimbingan dalam
pendidikan di Indonesia dimulai sejak sebelum kemerdekaan, dekade 40-an, dekade
50-an, dekade 60-an, dekade 70-an, dan dekade 80-an. Masing-masing dekade
mempunyai karakteristik tertentu sesuai dengan situasi dan keadaan pada masing-masing
dekade.
9. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, SEBELUM KEMERDEKAAN DAN ISI DARI DEKADE 40AN, 50AN, 60AN,
70AN, DAN 80AN !
JAWAB :
1.
Sebelum Kemerdekaan
Masa sebelum kemerdekaan
yaitu pada masa penjajahan Belanda dan jepang,Kehidupan rakyat indonesia berada
dalam cengkraman penjajah :Pendidikan diselenggarakan untuk kepentingan
penjajah. Para siswa didik untuk mengabdi untuk kepentingan penjajah. Dalam
Situasi sperti ini pula upaya Bimbingan sudah tentu diarahkan bagi perwujudan
tujuan pendidikan masa itu yaitu menghasipkan manusia pengabdi penjajah. Akan
tetapi rasa nasionalisme rakyat indonesia ternyata sangat besar dan tebal,
sehingga upaya penjajahan banyak mengalami hambatan. Rakyat Indonesia yang cinta nasionalisme dan
kemerdekaan berusaha untuk memperjuangkan kemandirian bangsa Indonesia melalu
pendidikan. Contohnya adanya taman siswa yang dipelopori oleh K. H. Dewantara.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dalam situasi pendidikan pada masa
penjajahan terkandung modal dasar dan benih-benih untuk berkembangnya
bimbingan.
2.
Dekade 40an
Dalam bidang pendidikan,
pada dekade 40an lebih banyak ditandai dengan perjuangan merealisasikan
kemerdekaan melalui pendidikan. Setelah, pendidikan mulai ditata oleh mentri
PPK pertama yaitu K. H. Dewantara:pada masa itu ,disela-sela perjuangan yang
masih gencar, pendidikan diupayakan sebagai suatu wujud kemerdekaan .Masalah kebodohan dan keterbelakangan
merupakan masalah besar dan tantangan yang paling besar pada masa itu. Mka
dilakukn upaya salah satunya yaitu pemberantasan buta huruf.
3.
Dekade 50an
Kegiatan bimbingan pada
masa dekade ini lebih banyak tersirat dalam berbagai kegiatan pendidikan. Upaya
membantu siswa dalam mencapai prestasi lebih banyak dilakukan oleh para guru di
kelas atau diluar kelas. Akan tetapi
pada hakikatnya bimbingan telah tersirat dalam pendidikan dan benar-benar
menghadapi tantangan dalam membantu siswa disekolah agar dapat berprestasi
meskipun dalam sotuasi yang amat darurat. Pada masa ini masih banyak orang tua
yang enngan menyekolahkan anaknya, dan banyak pula anak yang putus sekolah. Hal
itu berkaitan dengan kehidupan sosial ekonomi yang dipengaruhi oleh kehidupan
kolonial. Keadaan ini menantang para pendidik waktu itu untuk mengajak dan
meyakinkan orang tua dan anak untuk mengikuti pendidikan.pendekatan bimbingan
sangat diperlukan untuk mengahadapi tantang tersebut.
4.
Dekade 60an
Beberapa peristiwa
penting dibidang pendidikan pada masa dekade 60an :
1. Ketetapan MPRS tahun
1966 tentang Dasar Pendidikan Nasional
2.Lahirnya kurikulum SMA
Gaya Baru 1964, dengan keharusan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
3. Lahirnya kurikulum
1968
4. Kelahiran IKIP sebagai
perpanduan IPG dan fKIP berdasarkan keputusan Presiden no 1/1963.
5.lahirnya jurusan
Bimbingan dan Konseling di IKIP tahun 1963.
Beberapa upaya untuk
merintis pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada dekade ini antara
lain:
1. Anjuran dari pada
pengelolah, agar sekolah-sekolah melaksanakan bimbingan dan konseling
2. Dibukanya jurusan
bimbingan dan konseling pada beberapa IKIP dan masuknya mata kuliah bimbingan
dan konseling di IKIP
3. Penyelenggaraan
penataran bagi para petugas atau calon petugas bimbingan dan konseling
disekolah.
4. Gerakan memasyarakatan
perlunya bimbingan dan konseling disekolah
5. Publikasi kepustakaan
yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling.
5.
Dekade 70an
Pada masa dekade ini
pembangunan pendidikan diarahkan kepada pemecahan masalah utama pendidikan
yaitu :
1. Pemerataan kesempatan
belajar
2. Mutu
3. Relevansi
4. Efisiensi
Beberapa upaya kegiatan
yang dilakukan dalam penataan bimbingan pada dekade ini yaitu:
1.pemantapan layanan
bimbingan dan konseling disekolah melalui kurikulum 1975.
2. Kegiatan penataran
bagi berbagai pihak yang terlibat: dalam bimbingan dan konseling mulai dari tingkat
nasional sampai kedaerah
3. Pemantapan layanan
bimbingan dan konseling untuk menunjang inovasi di PPSP.
6.
Dekade 80an
Beberapa upaya dalam
pendidkan yang dilakukan pada masa dekade ini yaitu:
1. Penyempurnaan
kurikulum (dari kurikulum 1975 ke kurikulum 1984)
2. Penyempurnaan sleksi
mahasiswa baru (Sipenmaru) baik melalui
PMDK maupun ujian tulis
3. Profesionalisasi
tenaga kependidikan dalam berbagai tingkat dan jenis.
Beberapa upaya yang
dilaksanakan untuk memantapkan layanan bimbingan pada masa dekade ini:
1. Upaya penerangan
bimbingan terpadu dalam pengelolaan dan layanan
2. Penekanan layanan
bimbingan karier dalam keseluruhan layanan bimbingan baik disekolah maupun
diluar sekolah
3. Penyempurnaan sistem
penataran para petugas di lapangan
10. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, APA YANG DIMAKSUD DENGAN ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYA
MANGUN KARSO, DAN TUT WURI HANDAYANI !
JAWAB :
· Ing
Ngarsa Sung Tulada Artinya di depan memberi contoh.Ini adalah bagian pertama
dari semboyan yang dicetuskan Ki Hadjar Dewantara. Setiap anak memiliki
cita-cita. Mereka ingin mewujudkan cita cita tersebut karena melihat seorang
tokoh.Maksudnya seorang guru itu harus bisa menjadi contoh yang baik bagi
murid-muridnya. Contohnya Seorang anak ingin menjadi astronot karena melihat
Neil Amstrong, ilmuwan ketika melihat Albert Einstein, guru ketika ia melihat
gurunya di kelas, dan lain-lain. Ki Hajar Dewantara berpesan kepada orang orang
yang sekarang ini dijadikan anak-anak sebagai panutan untuk memberi contoh yang
baik.
· Ing
Madya Mangun Karsa Artinya ditengah-tengah membangkitkan semangat.Kata-kata
ditengah mengacu pada siswa itu sendiri. Seorang siswa pastilah memiliki sosok
yang dekat dengan mereka, diantaranya guru dan teman-temannya. Ki Hajar
Dewantara ingin menekankan bahwa siswa itu sendiri harus saling mendukung.
Tolak ukur keberhasilan guru dalam mengajar adalah range nilai yang tidak
terlalu besar dalam satu kelas.Tolak ukur ini dapat tercapai tidak hanya dari
pengaruh guru, tapi juga daridukungan antar murid di kelas.Selanjutnya yang
berperan memberi semangat adalah diri mereka sendiri. Semangat terbesar untuk
mendapat pendidikan harus berasal dari siswa itu sendiri. Siswa yang
termotivasi akan berusaha belajar dan memperluas wawasan semaksimal mungkin.
Maksudnya seorang guru itu harus dapat membangkitkan semangat
murid-muridnya.Contohnya Mungkin anda pernah melihat tayangan bahwa ada anak
yang belajar secara autodidak dan menjadi bisa, itu adalah contoh nyata bahwa
motivasi terbesar seseorang berasal dari diri mereka sendiri.
· Tut
Wuri Handayani Artinya dibelakang memberi dorongan.Pesan ini ditujukan bagi
mereka yang berperan penting dalam kemajuan siswa. Orang-orang ini adalah orang
tua terutama. Untuk terwujudnya pendidikan yang baik dalam aspek kognitif
maupun emosional, dukungan terbesar diberikan oleh orang tua. Orang tua adalah
sosok yang berperan dalam pembiayaan pendidikan formal anak dan mengajari anak
baik pelajaran untuk mengontrol emosi. Hal ini juga di perankan oleh
guru,artinya seorang guru harus bisa memotivasi murid nya agar memiliki
semangat belajar,agar muridnya menjadi murid yang aktif dan
berprestasi.Contohnya guru yang turut turun langsung mengajari atau membimbing
murid nya untuk melakukan olimpiade ,dan orang tua yang membiayai sekolah
anaknya dan juga mengajari anak nya pada pelajaran mengenai kehidupan ataupun
emosional.
11. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, APA YANG DIMAKSUD DENGAN MENYONGSONG ERA LEPAS LANDAS !
JAWAB
:
Menyongsong
era lepas landas artinya pembangunan nasional sudah berada pada akhir Pelita VI. Erra lepas landas mempunyai
makna sebagai tahap pembangunan yang ditandai dengan kehidupan nasional atas kemampuan dan kekuatan sendiri
khususnya, dalam aspek ekonomi. Dengan demikian, maka dalam tempo lima atau
enam tahunlagi kita harus sudah mampu mulai
membangun industri manufaktur, mengembangkan volume ekspor dengan melebihi 20%
GNP, menjamin laju pertumbuhan ekonomi dan memungkinkan negara kita terbang
atas kekuatan sendiri tanpa bantuan
siapa pun.
Adapun
beberapa karakteristik manusia lepas landas :
1. Manusia
yang berorientasi terhadap pandangan hidup yang bersifat positif aktif, serta
wajib menetukan nasibnya sendiri berbeda dengan manusia berkebudayaan agraris.
2. Memebtingkan
keluasan atas pekerjaan yang dilakukan
dan atas mutu dan hasik pekerjaannya.
3. Berorientas
pada masa depan dan belajar
merencanakan hidupnya.
4. Sejak
kecil diajar dan dilatih untuk menjaga keselarasan dengan sekelilingnya.
5. Berpegang
teguh pada aspek-aspek positif.
12. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, CIRI DAN KARAKTERISTIK MANUSIA LEPAS LANDAS !
JAWAB
:
Karakteristik
manusia lepas landas yaitu
1.
manusia yang berorientasi terhadap pandangan hidup yang bersifat positif aktif,
serta wajib menentukan nasibnya sendiri, berbeda dengan manusia berkebudayaan
agraris yang secara pasif menggantungkan hidupnya pada kekuatan kekuatan alam
sekitarnya.
2.
Mementingkan kepuasan atas pekerjaan yang dilakukannya dan atas mutu dan hasil
pekerjaannya. Berbeda dengan manusia agraris yang bekerja untuk mendapatkan
makan, ganjaran, dan gengsi.
3.
Berorientasi ke masa depan, dan belajar merencanakan hidupnya secermat mungkin
sambil memperhitungkan kemungkinan terjadinya terjadinya hal hal yang kurang
menguntungkan di masa depan sehingga ia terdorong untuk menyisihkan sebagian
dari pendapatannya untuk hal itu. Berbeda dengan manusia agraris tradisional
yang biasanya berorientasi ke masa kini dan tidak mengindahkan masa depan.
4.
Sejak kecil diajar dan dilatih untuk menjaga keselarasan dengan alam
sekelilingnya sehingga mendorong tumbuhnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5.
Berpegang teguh pada aspek aspek positif gotong royong dengan cara menghindari
dari aspek aspek negatifnya.
13. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, SEJAK KAPAN KEMUNCULAN BK DI SEKOLAH !
JAWAB
:
Kemunculan
Bimbingan dan Konseling Sekolah.
Tahun 1930 ditemukan teori bimbingan dan konseling
yang pertama yang disebut teori sifat dan faktor (Trait and Factor Theory),
yang dikembangkan oleh E.G. Williamsom di Universitas Minnesota. penggunaan program vokasional Parsons’s
sebagai batu loncatan, Williamsom dan kawan-kawannya menjadi penentu utama yang
dikenal sebagai pendekatan menjadi pengatur utama yang dikenal sebagai
pendekatan counselor-centered atau konselor direktif (directive or
counselor-centered approach) pada konseling sekolah.
Dalam bukunya How to Counsel Students, Williamson
(1939) menulis konselor menetapkannya bahwa “sudut pandang dengab terbatas,
mencoba melalui penampilan untuk meringankan siswa.
Di dalam pendekatan konseling Williamson (1950)
mengembangjan enam langkah untuk membantu para siswa :
1. Analisis :
mengumpulkan data tentang siswa dan lingkungan siswa.
2. Sintensis :
pemilihan data yang relevan meringkas dan mengorganisasikan data untuk memahami
kelemahan dan kekuatan siswa.
3. Diagnosis :
pengembangan suatu dasar pemikiran sifat
dasar dan permasalahan siswa.
4. Prognosis :
suatu prediksi hasil berdasarkan pada tindakan yang dipilih oleh siswa.
5. Treatment :
macam pendekatan dan teknik yang dipilih untuk relasi konseling.
6. Tindak lanjut
: suatu evaluasi dari efektivitas relasi konseling dan rencana kegiatan
mahasiswa.
Gladding mengidentifikasi tiga peristiwa utama yang
menentukan perkembangan bimbingan dan konseling yaitu :
1) Popularitas pendekatan konseling
(client-centered) yang dikembangkan oleh
Rogers.
2) Perang Dunia II
3) Keterlibatan pemerintah dalam profesi konseling dan
pendidikan yang mengikuti peperangan itu.
Undang-Undang Ketahanan Pendidikan Nasional (The
National Defense Education Act = NDEA) didahului oleh beberapa studi nasional
yang disponsori oleh kantor pendidikan, Yayasan Sains Nasional, dan Komite
Keuangan Pendidikan Tinggi pada tahun 1950. Studi ini menyimpulkan bahwa :
1. Sekolah yang diperlukan untuk meningkatkan testing
bakat-bakat siswa dan sistem desain untuk mengidentifikasi potensi siswa lebih
awal dalam karya bidang pendidikan mereka.
2. Konseling diperlukan untuk mendorong kepada siswa
untuk tinggal di dalam sekolah, berkonsentrasi pada mata pelajaran akademik,
dan masuk perguruan tinggi.
3. Beasiswa diperlukan untuk membantu para siswa yang
berbakat, tetapi ketidakmampuan keuangan untuk menyelesaikan perguruan tinggi
sekolah menengah.
Ketahanan Pendidikan Nasional (The National Defense
Education Act of 1958) untuk :
a. Menyediakan pinjaman (loan) bagi para mahasiswa di
perguruan tinggi.
b. Menawarkan insentif keuangan ke sekolah menengah
untuk meningkatkan pelajaran matematika, sains, dan pelajaran bahasa asing.
c. Menciptakan Beasiswa Kertahanan Nasional bagi para
siswa lulusan yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
d. Mendukung peningkatan program bimbingan dan
konseling di sekolah menengah.
e. Menetapkan pusat Institut bangsa dan riset untuk
meningkatkan pembelajaran bahasa asing.
Bab V Undang-Undang Ketahanan Pendididkan Nasional
(The National Defense Education Act of 1958= NDEA) memusatkan secara rinci pada
pelayanan Bimbingan dan konseling disekolah dalam dua hal yang penting.
Pertama, memberikan dana untuk membantu Negara bagian menetapkan dan memelihara
Bimbingan dan konseling sekolah, testing, dan pelayanan lain yang berkaitan.
Kedua, memberi hak penetapan institusi dan program pelatihan di perguruan
tinggi untuk meningkatkan kualitas konselor bekerja sama dengan para siswa di
sekolah menengah, atau orang yang telah mendapat pelatihan untuk menjadi konselor
sekolah.
Menurut Miller (1968), perubahan yang berikut terjadi
dengan mengikuti berlakunya NDEA (1958-1963) :
1. Jumlah
konselor tetap (full-time) meningkat 126 persen dari 12.000 orang menjadi
27.180, dan rasio konselor dengan siswa menurun dari 1:960 menjadi 1:530.
2. Jumlah
konsultan bimbingan meningkat dari 99 menjadi 257.
3. Lebih dari
400 institusi bimbingan dan konseling telah dibiayai oleh pemerintah dengan
lebih dari 13.000 orang konselor dilatih.
4. Pembelajaran
daerah sekolah lokal untuk pelayanan bimbingan dan konseling meningkat dari $
5,6 juta menjadi di atas $127 juta (Miller 1968).
Sebagian dari fungsi guru akhir tahun 1969 awal tahun
1950 menyebutkan yang mencakup :
1) Membantu pengembangan lingkungan kelas yang
koperatif.
2) Penilaian para siswa.
3) Prosedur orientasi para siswa ke kelas.
4) Penetapan relasi membantu
5) Pengintegrasian informasi pendidikan dan informasi
terakhir.
6) Promosi sosial dan pengembangan pribadi.
7) Menurut kebiasaan belajar yang sehat.
8) Pengembangan prosedur alih tangan yang efektif.
9) Kerjasama dengan aktivitas bimbingan sekolah.
14. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, GAMBARAN LEBIH JELAS TENTANG PERIODISASI PERKEMBANGAN
GERAKAN BK DI INDONESIA 5 PERIODE MENURUT PRAYITNO !
JAWAB
:
Periode
I dan II : (Sebelum 1960 sampai 1970-an) Prawacana dan Pengenalan
Pada
periode prawacana (periode I) pembicaraan tentang konseling (istilah yang
dipakai semula bimbingan dan penyuluhan, disingkat BP) telah dimulai, terutama
oleh para pendidik pernah mempelajari di luar negeri.
Periode
III: (1970 sampai 1990-an) Pemasyarakatan
Puncak
dari periode kedua, dan sekaligus sebagai awal dari periode ketiga iyalah
diberlakukan nya Kurikulum 1957 (periode II) untuk Sekolah Dasar sampai Sekolah
Menengah Atas.
Periode
IV: Konsolidasi (1990-2000)
Dalam
periode ini sangatlah diharapkan seluruh perangkat profesi, baik segi keilmuan
nya, para pelaksana, maupun pelaksanaannya di lapangan di konsolidasi sehingga
menjadi satu kesatuan sosok profesi yang utuh dan berwibawa.
15. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, 5 DARI 10 TEORI BK !
JAWAB
:
1.
Teori Psikoanalisis
Teori
psikoanalisis adalah teori kepribadian yang komperhensif mengenai 3 pokok
pembahasan berupa struktur kepribadian, perkembangan kepribadian dan juga
dinamika kepribadian. Psikoanalisis yang juga sering disebut dengan Psikologi
Dalam ini berpendapat bahwa macam macam tingkah laku dalam psikologi yang
dilakukan manusia bersumber dari dorongan yang letaknya jauh di dalam
ketidaksadaran. Sedangkan menurut Corey pada tahun 2009, psikoanalisis adalah
teori pertama yang ada dalam psikologi terutama yag berkaitan dengan gangguan
kepribadian dan juga perilaku neurotik.
Tujuan
dari psikoanalisis dalam pola psikoanalisis adalah membuat kesadaran atau
conscious akan hal hal yang tidak disadari atau unconscious konseli. Sementara
tujuan khususnya adalah untuk membentuk kembali struktur kepribadian individu
lewat pengutaraan hal hal yang tidak disadari dengan menitikberatkan pada usaha
konselor supaya seseorang bisa menghayati, memahami dan juga mengenal akan
pengalaman masa kecil tersebut akan ditata, dianalisis, didiskusikan dan juga
ditafsirkan untuk tujuan supaya kepribadian klien tersebut bisa direkonstruksi.
2.
Teori Analisis Transaksional
Teori
analisis transaksional atau transactional analysis adalah teori yang memakai
setting setiap individu atau kelompok dengan melibatkan kontrak yang
dikembangkan konseli dengan cara menyebutkan secara jelas mengenai arah dan
tujuan dari proses terapi tersebut.
Pengambilan
fokus di tahap awal akan dilakukan oleh konseli dengan maksud untuk menekankan
pada kapasitas konseli supaya bisa membuat keputusan yang baru sekaligus
sebagai cara menghilangkan kecemasan.
Dalam
analisis transaksional ini akan lebih menekankan pada aspek kognitif, rasional
dan juga tingkah laku dari kepribadian. Dengan ini, analisis transaksional bisa
diartikan sebagai metode yang dipakai untuk mempelajari interaksi antar
individu dan juga pengaruh yang bersifat timbal balik yang menjadi gambaran
dari kepribadian seseorang.
Tujuan
utama dari teori analisis transaksional ini adalah untuk membantu konseli dalam
membuat keputusan baru mengenai tingkah laku saat ini dan juga arah tujuan
hidup. Individu nantinya akan mendapat kesadaran mengenai kebebasan yang
terkekang karena keputusan awal mengenai posisi hidup kemudian bisa belajar
menentukan arah hidupnya semakin baik.
3.
Teori Behavioral
Behaviorisme
merupakan aliran dalam cabang cabang psikologi yang dibuat oleh John B. Watson
tahun 1913 dan kemudian digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner. Seperti
psikoanalisa, behaviorisme adalah aliran yang revolusioner, berpengaruh , kuat
dan mempunyai akar sejarah mendalam.
Beberapa
filsuf dan ilmuwan sebelum Watson juga membentuk gagasan tentang pendekatan
objektif dalam mempelajari manusia atas dasar pandangan yang mekanistik dan
juga materialistis yang menjadi ciri utama dari behaviorisme. Behaviorisme
melihat jika saat manusia dilahirkan, pada dasarnya tidak mempunyai macam macam
bakat apapun dan manusia nantinya akan berkembang atas dasar stimulus yang
diterima dari lingkungan.
Tujuan
umum dari terapi tingkah laku atau behavioral ini adalah untuk menciptakan
kondisi baru sebagai proses belajar dan menggunakan segenap tingkah laku yang
akan dipelajari.
4.
Teori Rational Emotive Behavior Therapy
Teori
Rational Emotive Behavior Therapy atau REBT merupakan teori belajar kognitif
behavior yang lebih menekankan pada keterkaitan antar perasaan, tingkah laku
dan juga pikiran.
Teori
ini dikembangkan oleh Albert Ellis lewat beberapa tahapan dan menggunakan pandangan
dasar jika manusia merupakan individu yang mempunyai tendensi untuk berpikir
irasional yang bisa didapat lewat belajar sosial. Selain itu, individu juga
mempunyai kapasitas untuk belajar kembali untuk berpikir secara rasional.
Pendekatan
ini dilakukan untuk membuat individu mengubah pikiran irasional menjadi
rasional dengan menggunakan teori GABCDE.
5.
Teori Realitas
Teori
realitas merupakan jenis terapi dalam psikologi merupakan teori yang
dikembangkan oleh William Glasser yang merupakan seorang psikolog asal
California. Ciri dari teori ini adalah tidak hanya terpaku pada kejadian masa
lalu namun mendorong konseli untuk bisa menghadapi realistas.
Dalam
teori ini tidak memberikan perhatian pada motif bawah sadar seperti dalam
psikoanalisis namun lebih menekankan pada perubahan tingkah laku agar bisa
lebih tanggung jawab dalam menyusun dan melakukan tindakan.
16. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, PRINSIP UMUM DAN KHUSUS BK
JAWAB
:
1.
prinsip-prinsip umum
a.
Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing nya antara dua orang
individu tidak ada yang sama artinya tiap-tiap individu memiliki karakteristik
yang berbeda meskipun dua orang individu memiliki massa langsung sama tetapi
bisa dipastikan wallpaper penyebabnya berbeda oleh sebab itu ketika pembimbing
memberikan bimbingan kepada seseorang (misalnya Ani) maka semua persoalan harus
digali dari ani.
b.
Bimbingan diarahkan kepada pemberi kan bantuan agar individu yang dibimbing
mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan kesulitan dalam hidupnya
c.
Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa yang dibimbing
antara individu yang satu dengan lainnya berbeda demikian juga dengan
kebutuhannya kalau sebab itu pemimpin harus memahami perbedaan kebutuhan
tersebut agar bisa memberikan bantuan bimbingan sesuai kebutuhan individu.
d.
Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu bimbingan dan
konseling diberikan kepada individu dengan tujuan agar ini terjadi perubahan
perilaku individu ke arah yang lebih baik
e.
Pelaksanakan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasikan
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing. Individu atau siswa memiliki
beragam kebutuhan, oleh sebab itu, dalam pemberian bantuan harus diawali dengan
mengidentifikasi berbagai kebutuhan individu atau siswa yang bersangkutan
f.
Upaya
pemberian bantuan pelayanan bb-an aku pening harus dilaksanakan secara
fleksibel atau tidak Kaku artinya harus bisa menyesuaikan dengan kondisi
g.
Program di menyenangkan sehingga arus dirumuskan sesuai dengan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah atau matras yang bersangkutan bimbingan
dan konseling di sekolah dilakukan dalam rangka mendukung implementasi program
pendidikan dan pembelajaran oleh super itu perumusan programnya harus
disesuaikan dan sinergi dengan program sekolah dan madrasah yang bersangkutan
h.
Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang
memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya harus
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait seperti dokter, psikiater dan
pihak-pihak terkait lainnya
i. Untuk mengetahui hasil hasil yang diperoleh
dari upaya pelayanan bimbingan dan konseling hari diadakan penilaian atau atau
mati secara teratur dan berkesinambungan.
2.
Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan Individu (siswa)
Adapun
prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan individu ada di sini dibimbing
adalah
a. Layanan bimbingan dan konseling harus
diberikan kepada semua siswa. Artinya semua siswa baik yang memiliki masalah
sederhana hingga yang kompleks perlu dibantu untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. Pelayanan dan bimbingan konseling harus diberikan kepada siswa
tanpa memandang latar belakang suku agama sosial ekonomi dan sosial budaya.
b.
Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
kepada individu atau siswa. Antara siswa yang satu dengan lainnya memiliki
kompleksitas masalah yang berbeda. Untuk itu, masalah yang dihadapi individu di
kelompok-kelompokkan, selanjutnya dari masalah tersebut diurutkan masalah mana
yang perlu diprioritaskan untuk
dipecahkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
c. Program pemberian bimbingan dan konseling
harus berpusat pada siswa. Sekolah atau madrasah merupakan institusi yang
bertugas melayani peserta didik. Dalam konteks bimbingan dan konseling, semua
programnya harus beri orientasi kepada siswa
d. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
dan madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu (siswa) yang bersangkutan beragam dan luas. Kebutuhan
tersebut utama siswa di sekolah atau madrasah adalah memperoleh pendidikan dan
pembelajaran. Selain kebutuhan tersebut ditujukan memiliki kebutuhan seperti
penyaluran bakat,minat, dan lain sebagainya.
Berbagai kebutuhan siswa harus terpenuhi melalui bimbingan dan
konseling.
e. Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan
konseling dibentuk oleh individu atau siswa yang sendiri. pembimbing atau konselor membantu siswa untuk
memecahkan masalah dengan berbagai alternatif keputusan tetapi pengambilan
keputusan diserahkan kepada siswa sendiri
f. Individu atau siswa yang telah memperoleh
bimbingan harus secara berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.
Pembimbing atau konselor secara langsung maupun tidak langsung harus
menyadarkan individu agar ia menyadari sepenuhnya kelebihan dan kekurangan
dirinya dan dari pengalaman memperoleh bimbingan, individu diharapkan dapat
menolong dirinya sendiri
3.
Prinsip prinsip khusus yang berhubungan
dengan pembimbing
Adapun
prinsipnya sibuk sendirian dan konseling yang berhubungan dengan pembimbing
adalah
a.
Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya
masing-masing. Sebagai pembimbing atau konselor ia juga memiliki kelemahan
dalam arti tidak semua masalah-masalah yang dihadapi individu atau siswa berada
dalam kemampuan pembimbing untuk memecahkan nya. Apabila ada
persoalan-persoalan yang dihadapi siswa berada diluar kemampuan pembimbing atau pihak lain yang mengetahui.
b.
Pembimbing atau konselor di sekolah atau Madrasah dipilih atas dasar
kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman dan kemampuannya.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan dunia yang membutuhkan keahlian dan
persyaratan persyaratan tertentu Oleh sebab itu orang-orang yang akan menjadi
petugas bimbingan dan konseling harus memenuhi persyaratan persyaratan di atas.
c.
Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha
mengembangkan diri dan keahliannya melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan,
penataran, workshop dan lain sebagainya. Dunia bimbingan dan konseling
berkembang seiring dengan perkembangan zaman, demikian juga persoalan-persoalan
yang dihadapi siswa. Agar bisa memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa
sesuai kondisi maka pembimbing atau konselor harus senantiasa meningkatkan
kemampuannya.
d.
Pembimbing atau konselor hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang
tersedia tentang individu atau siswa yang dibimbing beserta lingkungannya
sebagai bahan untuk membantu individu siswa yang bersangkutan ke arah
penyesuaian diri yang lebih baik
e. Pembimbing atau konselor harus menghormati
dan menjaga kerahasiaan informasi tentang individu atau siswa yang
dibimbingnya. Masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa ada kalanya bersifat
pribadi dan rahasia sehingga tidak semua orang bisa mengetahuinya. Ada kalanya
siswa Diam tidak mau bicara dan menunduk ketika diminta mengemukakan masalah
yang sedang dihadapi. Sikap siswa seperti itu mungkin karena ia merasa cemas,
takut atau khawatir apabila masalahnya diketahui orang lain. Oleh karena itu pembimbing harus bisa
memberikan jaminan bahwa masalah yang dikemukakan siswa tidak akan diketahui
orang lain.
f. Pembimbing atau konselor
dalam melaksanakan tugasnya hendaknya
mempergunakan berbagai metode dan teknik. Tidak semua masalah yang
dihadapi siswa pemecahan nua menggunakan metode yang sama. Oleh sebab itu, pembimbing harus menggunakan metode atau
teknik yang berbeda sehingga proses pemberian bimbingan
17. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, FUNGSI BK !
JAWAB
:
Fungsi
Pemahaman, Pelayanan memberikan
pemahaman tentang diri klien atau siswa beserta permasalahannya dan juga
lingkungannya oleh klien itu sendiri dan oleh pihak-pihak yang membantunya
(pembimbing)
Contohnya:
seorang guru Memberikan pemahaman tentang permasalahan seorang klien,misalnya
menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya,sangkut-pautnya dengan masalah lain,
sebab-sebabnya dan kemungkinan-kemungkinan dampaknya apabila tidak
diselesaikan.
Fungsi
Preventif adalah fungsi untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa
sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah yang menghambat
perkembangannya.
Contohnya
Seperti arahan tentang bahayanya
mendekati atau menggunakan narkoba da masih banyak lagi ancaman lainnya.
Fungsi
Pengembangan, fungsi ini memberi pelayanan kepada para siswa untuk membantu
dalam mengembangkan potensinya secara
lebih terarah. Contohnya adalah diskusi
kelompok, curah pendapat atau brain stormin,karya wisata dan lainnya.
Fungsi
pengentasan, fungsi yang mengupayakan untuk mengatasi permasalahan. Contohnya
masalah dalam memahami salah satu mata pelajaran, ini dapat dibantu dengan
mengkomunikasikan pada guru BK kemudian guru BK dapat menindak lanjuti dengan
meminta guru mata pelajaran tersebut mengganti metode dalam pengajaran mata
pelajaran tersebut.
Fungsi
Penyaluran, melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling berupaya
mengenali masing-masing siswa secara perorangan selanjutnya memberikan bantuan
menyalurkan ke arah kegiatan atau program yang dapat menunjang tercapainya
perkembangan yang optimal, contohnya
dalam pemilihan Sekolah Lanjutan, memilih jurusan yang tepat,memilih
program belajar.
Fungsi
penyesuaian, untuk membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan
lingkungannya. Contohnya misalnya seorang guru BK memberi araham kepada siswa
dalam menyesuaikan diri yang lebih baik terhadap lingkungannya.
Fungsi
Perbaikan, melalui fungsi ini pelayanan
bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi siswa . Contohnya memberi
bantuan kepada siswa yang memiliki masalah agar mendapat prioritas untuk
diberikan bantuan sehingga diharapkan
masalah yang dialami oleh siswa tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang.
Fungsi Pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik (positif)
yang ada pada diri Individu siswa hal , baik hal itu merupakan pembawaan itu merupakan pembuahan maupun
hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini. Contohnya penempatan
siswa pada program-program akademik tertentu.
Fungsi
advokasi adalah membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
Contohnya
misalnya seorang konselor menangani
kondisi Siswa yang tercederainya haknya
dengan pihak lain.
18. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, ASAS-ASAS BK !
JAWAB :
1. Asas Kerahasiaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak
boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu
sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
Contoh :
Ada
seorang konseli yang menceritakan kepada konselor bahwa seorang konseli itu
memiliki penyakit HIV yang dididapnya sejak lama.maka seorang konselor harus
bias menjaga kerahasiaan tersebut agar penyakit konseli itu tidak diketahui
oleh banyak orang.
2. Asas
Kesukarelaan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan
peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan yang
diperlukan baginya. dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut.
Contoh :
Ada
seorang peserta didik yang yang selalu tidak masuk dikarenakan tidak suka pada
salah satu mata pelajaran disekolahnya. Sebagai guru konselor seharusnya kita
harus mengubah sikap/perilaku konseli tersebut agar dapat suka pada mata
pelajaran tersebut dengan selalu membina dan mengembangkannya.
3. Asas Keterbukaan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura, baik
didalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun menerima berbagai
informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam
hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik
(konseli).
Contoh :
Ada
seorang konseli yang memiliki sifat tertutup,sebagai konselor kita harus dapat
mengubah konseling untuk berbicara secara terbuka dan tidak berpura-pura dalam
menceritakan masalah pribadinya sendiri.sehingga konseli dapat berbicara jujur
dan merasa nyaman dalam menyampaikan masalhnya.
4. Asas Kegiatan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan
layanan atau kegiatan bimbingan.dalam hala ini guru pembimbing perlu mendorong
peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan atau kegiatan bimbingn dan
konseling yang diperuntukkkan baginya.
Contoh :
Seorang
konselor harus harus bias membuat suatu program kegiatan.seperti ospek (maba)
maupun MOS (siswa baru),agar konseli / peserta didik dapat mengenalai
lingkungan yang baru serta mampu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
yang baru.
5. Asas Kemandirian
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan
konseling, yakni : peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu mengambil keputusan,mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri.dalam halam ini guru pembimbing sehendaknya mampu
mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang diselengarakannya bagi
berkembannnya kemandirian peserta didik.
Contoh
:
Ada
seorang konseli yang cacat fisik dating pada kita,dia menceritakan bahwa dia
tidak memiliki semangat untuk meneruskan hidupnya. Sebagai konselor yang
professional kita harus bisa menumbuhkan rasa semangat hidup dengan cara
memberikan pemahaman agar konseli tersebut mengenal dan menerima dirinya dan
lingkungan,dan mampu mengambil sebuah keputusan agar konseli tersebut menjadi
diri yang mandiri.
6. Asas Kekinian
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menhendaki agar objek sasaran layanan
bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (konseli)
dalam kondisinya sekarang.
Contoh :
Konselor
tidak hanya focus pada masalah yang telah dihadapi,tetapi konselor harus terus
memantau perkembangan konseli baik fisik dan psikisnya.
7. Asas Kedinamisan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadapa
sasaran layangan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju,tidak
monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan
tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
Contoh :
Seorang
konselor harus mampu mengikuti pergerakan jaman,agar konselor dapat
menyelesaikan suatu permasalahan yang pada seorang konseli yang semakin
kompleks.misalnya keluarga broken,serta pergaulan bebas dikalangan pemuda.
8. Asas Keterpaduan
Yaitu
asas bimbingan dan koseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak
lain, saling menunjang, harmonis,dan terpadu.untuk ini kerjasama antara guru
pembimbing dan pihak-pihak berperan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling perlu terus dikembangkan.
Contoh :
Seorang
konseli melakukan kerjasama dengan seorang psikologi seks maupun dokter
kandungan,dan mengundangnya kesekolah untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik di sekolah agar konseli/peserta didik memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang lebih jelas tentang seks.supaya mereka tidak terjerat dalam
pergaulan bebas.
9. Asas Keharmonisan / kenormatifan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling didasarkan pada aturan dan tidak boleh bertentangan
dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama,hukum dan
peraturan,adat istadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku.
Contoh :
Seorang konselor dalam menjalankan
tugasnya,harus sesuai dengan norma,hukum, dan adat istiadat.sehingga tercipta
suasana yang harmonis diantara konseli dan konselor.karena seorang konselor
yang professional harus bias menciptakan suasana yang nyaman bagi seorang
konseli.
10. Asas keahlian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini,para pelaksana bimbingan dan
konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbi9ngan dan
konseling.
Contoh :
Apabila ada seorang konseli/peserta didik yang datang
pada seorang konselor, seorang konselor harus bersikap sebagai konselor.bukan
bersikap pada seperti dokter maupun yang lainnya.yaitu memberikan sepenuhnya
semua keputusan pada konseli
11. Asas Alih Tangan Khasus
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas
suatu permasalahan peserta didi (konseli) mengalih tangankan permalahan itu
kepada pihak yang lebih ahli.
Contoh :
Ada
seorang peserta didik/konseli yang mengalami stress garar tidak lulus
sekolah,seorang konselor tidak dapat bertidak sendiri dalam konteks ini.seorang
konselor haru melakukan kerjasama dengna pihak yang lebih kompeten dalam kasus
ini.seperti membawa konseli tersebut pada seorang psikiater maupun dokter.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan menciptakan suasana mengayomi, mengembangkan
keteladanan dan memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada konseli untuk maju.
Contoh :
Seorang
konselor harus menjadi guru teladan,dan menyenangkan.agar peserta didik /
konseli tidak takut menceritakan masalahnya kepada kita,dan mampu mengayomi
peserta didik.
19. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, BIDANG BK !
JAWAB :
1.
Bidang bimbingan pribadi sosial.
Bimbingan
pribadi sosial berarti Bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan
mengatasi pergumpulan pergumpulan dalam di hatinya sendiri, dalam mengatur
dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang,
penyaluran nafsu seksual, dan sebagainya serta bimbingan dalam di membina
hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan.
Bidang
ini dapat di rinci menjadi pokok-pokok berikut :
§ pemantapan sikap dan kebiasaan serta
pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa
§ pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif
§ pemantapan
pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangan
melalui kegiatan kegiatan kreatif dan produktif
§ pemantapan
pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya
§ Pemantapan
kemampuan mengambil keputusan
§ pemantapan
kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya
§ Pemantapan
dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara rohaniah maupun
jasmaniah.
2.
Bidang bimbingan belajar.
Bimbingan
belajar atau akademik ialah bimbingan dalam hal menentukan cara belajar yang
tepat dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran
kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntunan tuntunan belajar di suatu
instansi atau pendidikan.
Bidang
ini di rinci menjadi pokok-pokok berikut :
1. Pemantapan
sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif
2. Pemantapan
sistem belajar yang terlatih baik secara mandiri maupun berkelompok
3. pemantapan
penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu
teknologi dan kesenian
4. Pemantapan
pengalaman dan pemanfaatan kondisi fisik sosial dan budaya yang ada di
lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan
keterampilan dan pengembangan diri
5. Orientasi
belajar di perguruan tinggi.
3.
Bidang bimbingan karier
Bimbingan
karier iyalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan
dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan atau profesi tertentu serta
membekali diri supaya siap menjangkau jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. dalam bidang
bimbingan karir membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa depan.
Bidang ini di rinci menjadi pokok-pokok berikut :
§ Pemantapan
pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan
§ Pemantapan
orientasi dan informasi karir pada umumnya
§ Orientasi
dan informasi terhadap dunia kerja
§ Orientasi
dan formasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi.
20. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, APA YANG DIMAKSUD MAKNA AKRONIM KATA :
B I M B I M B I N G A N K O N S E
L I N G
B -
BENTUK K - KONTAK
I -
INDIVIDU O - ORANG
M -
MANDIRI/KEMANDIRIAN N - MENANGANI
B -
BAHAN S - MASALAH
I -
INTERAKSI E - EXPERT/AHLI
N -
NASEHAT L - LARAS
G -
GAGASAN I - INTELEGENSI
A -
ASUHAN N - NORMA
N -
NORMA G - GUNA
JAWAB
:
Bantu : member sokongan baik berupa tenaga atau
sebagainya supaya kuat, kukuh, berhasil, ataupun baik. Dengan kata lain dapat
diartikan menolong. Contoh: Kita wajib
membantu orang yang lemah.
Individu : orang, seorang, pribadi (terpisah dari yang
lain). Unit terkecil pembentuk masyarakat. Contoh
: tindakan yang demikian berarti mengutamakan kepentingan individu belaka.
Mandiri : Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan
kepada orang lain. Dalam keadaan dapat berdiri sendiri. Contoh: sejak kecil ia sudah biasa mandiri sehingga bebas dari
ketergantungan kepada orang lain.
Bahan : sesuatu yang dapat dipakai atau
diperlukan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pedoman atau pegangan, untuk
mengajar, memberi ceramah. Contoh : Ia
sedang mengumpulkan bahan untuk membuat makalah.
Interaksi : suatu jenis tindakan yang terjadi ketika
dua atau lebih objekmempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Contoh : manusia hisup selalu berinteraksi
satu sama lain.
Nasihat : teguran, petunjuk, ajaran, pelajaran, atau
ajuran yang pokoknya bersifat baik.Contoh
: lebih baik aku turuti nasihat ibu.
Gagasan : berupa hasil pemikiran atau ide. Contoh : ia mempunyai gagasan untuk
mendirikan sebuah yayasan.
Asuhan : hasil dari proses mengasuh atau yang
diasuh. Contoh : ia lupa akan asuhannya.
Norma : aturan atau ketentuan uang mengikat
warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali
tingkah laku yang sesuai dan berterima kasih. Contoh : setiap warga masyarakat harus menaati norma yang berlaku.
KONSELING
Kontak : hubungan satu dengan yang lain. Contoh : sejak berpisah kami kehilangan
kontak satu sama lain.
Orang : artinya manusia. Contoh : suatu kelompok terdiri dari lima orang.
Menangani : mengerjakan atau menggarap sendiri.
Contoh : ia menangani segala pekerjan
rumah.
Masalah : sesuatu yang harus diselesaikan atau
dipecahkan. Contoh : masalah keluarga
hendaknya diselesaikan oleh keluarga itu sendiri.
Expert
(ahli) : orang terpercaya yang
sangat pandai dalam suatu hal. Contoh :
ia seorang ahli yang menjalankan mesin itu.
Laras : kesesuaian, kesamaan. Contoh : bentuk dan isi sajak itu
menunjukkan laras.
Integrasi : sesuatu
yang mengalami pembaruan hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat. Contoh : Integrasi yang utuh akan lahir
setelah semua pihak tidak lagi terikat pertentangan.
Norma : aturan atau ketentuan uang mengikat
warga kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan
pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima kasih. Contoh : setiap warga masyarakat harus menaati norma yang berlaku.
Guna : manfaat atau faedah, fungsi, atau
budi, kebaikan. Contoh : belajar silat
tentu akan berguna untuk kemudian hari.
21. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, ISTILAH KONSELING DAN PENYULUHAN !
JAWAB
:
Konseling
adalah terjemahan dan kata counseling, mempunyai makna sebagai hubungan timbal
balik antara dua orang individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha
membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri
dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan
datang
Penyuluhan
adalah ilmu social yang mempelajari system dan proses perubahan pada individu
serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan
yang diharapkan
Contoh
penyuluhan :
Memberikan
Penyuluhan Pendidikan dengan Materi Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak
Memberikan
penyuluhan mengenai seks bebas pada remaja
Contoh
konseling :
Seorang
siswa datang menemui guru BK mengenai masalah yang dihadapinya dan mengharapkan
solusi, pencerahan, dan titik terang dari masalah yang dihadapinya.
22. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, 15 KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI BK II !
JAWAB :
1.
Bimbingan dan Konseling disamakan atau
dipisahkan sama sekali dari pendidikan.
Walaupun guru dalam
melaksanakan pembelajaran siswa dituntut untuk dapat melakukan
kegiatan-kegiatan interpersonal dengan para siswanya, namun kenyataan
menunjukkan bahwa masih banyak hal yang menyangkut kepentingan siswa yang tidak
bisa dan tidak mungkin dapat dilayani sepenuhnya oleh guru di sekolah melalui
pelayanan pengajaran semata, seperti dalam hal pelayanan dasar (kurikulum
bimbingan dan konseling), perencanaan individual, pelayanan responsif, dan beberapa
kegiatan khas Bimbingan dan Konseling lainnya.
Begitu pula, Bimbingan dan
Konseling bukanlah pelayanan eksklusif yang harus terpisah dari pendidikan.
Pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya memiliki derajat dan tujuan
yang sama dengan pelayanan pendidikan lainnya (baca: pelayanan pengajaran
dan/atau manajemen), yaitu mengantarkan para siswa untuk memperoleh
perkembangan diri yang optimal
2.
Menyamakan pekerjaan Bimbingan
dan Konseling dengan pekerjaan dokter dan psikiater.
pekerjaan bimbingan dan konseling tidaklah
persis sama dengan pekerjaan dokter atau psikiater. Dokter dan psikiater
bekerja dengan orang sakit sedangkan konselor bekerja dengan orang yang normal
(sehat) namun sedang mengalami masalah
3.
Bimbingan dan Konseling dibatasi pada hanya
menangani masalah-masalah yang bersifat insidental
Pekerjaan bimbingan dan konseling dilakukan
berdasarkan program yang sistematis dan terencana, yang di dalamnya
mengggambarkan sejumlah pekerjaan bimbingan dan konseling yang bersifat
proaktif dan antisipatif, baik untuk kepentingan pencegahan, pengembangan
maupun penyembuhan (pengentasan)
4. Bimbingan dan Konseling dibatasi
hanya untuk siswa tertentu saja.
Bimbingan dan Konseling tidak hanya diperuntukkan bagi siswa
yang bermasalah atau siswa yang memiliki kelebihan tertentu saja, namun
bimbingan dan konseling harus dapat melayani seluruh siswa (Guidance and
Counseling for All). Setiap siswa berhak dan mendapat kesempatan pelayanan
yang sama, melalui berbagai bentuk pelayanan bimbingan dan konseling yang tersedia.
5.
Bimbingan dan Konseling melayani
“orang sakit” dan/atau “kurang/tidak normal”.
Sasaran Bimbingan dan Konseling adalah hanya orang-orang normal
yang mengalami masalah. Melalui bantuan psikologis yang diberikan konselor
diharapkan orang tersebut dapat terbebaskan dari masalah yang menghinggapinya.
6. Pelayanan Bimbingan
dan Konseling berpusat pada keluhan pertama (gejala) saja.
Pada umumnya usaha pemberian bantuan memang diawali dari gejala
yang ditemukan atau keluhan awal disampaikan konseli. Namun seringkali justru
konselor mengejar dan mendalami gejala yang ada bukan inti masalah dari gejala
yang muncul. Misalkan, menemukan siswa dengan gejala sering tidak masuk kelas,
pelayanan dan pembicaraan bimbingan dan konseling malah berkutat pada persoalan
tidak masuk kelas, bukan menggali sesuatu yang lebih dalam dibalik tidak masuk
kelasnya.
7. Bimbingan dan
Konseling menangani masalah yang ringan.
Ukuran berat-ringannya suatu masalah memang menjadi relatif,
seringkali masalah seseorang dianggap sepele, namun setelah diselami lebih
dalam ternyata masalah itu sangat kompleks dan berat. Begitu pula sebaliknya,
suatu masalah dianggap berat namun setelah dipelajari lebih jauh ternyata hanya
masalah ringan saja. Terlepas berat-ringannya yang paling penting bagi konselor
adalah berusaha untuk mengatasinya secara cermat dan tuntas. Jika segenap
kemampuan konselor sudah dikerahkan namun belum juga menunjukan perbaikan maka
konselor seyogyanya mengalihtangankan masalah (referal) kepada pihak yang lebih
kompeten
8. Petugas Bimbingan dan
Konseling di sekolah diperankan sebagai “polisi sekolah”.
Masih banyak anggapan bahwa bimbingan dan konseling adalah
“polisi sekolah” yang harus menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin
dan keamanan di sekolah.Tidak jarang konselor diserahi tugas mengusut
perkelahian ataupun pencurian, bahkan diberi wewenang bagi siswa yang bersalah.
9. Bimbingan dan
Konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasihat.
Bimbingan dan konseling bukan hanya bantuan yang berupa
pemberian nasihat. Pemberian nasihat hanyalah merupakan sebagian kecil dari
upaya-upaya bimbingan dan konseling. Pelayanan bimbingan dan konseling
menyangkut seluruh kepentingan klien dalam rangka pengembangan pribadi klien
secara optimal.
10. Bimbingan dan
konseling bekerja sendiri atau harus bekerja sama dengan ahli atau petugas lain
Pelayanan bimbingan dan konseling bukanlah proses yang
terisolasi, melainkan proses yang sarat dengan unsur-unsur budaya,sosial,dan
lingkungan. Oleh karenanya pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin
menyendiri. Konselor perlu bekerja sama dengan orang-orang yang diharapkan
dapat membantu penanggulangan masalah yang sedang dihadapi oleh klien. Di
sekolah misalnya, masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tidak berdiri
sendiri.Masalah itu sering kali saling terkait dengan orang tua,siswa,guru,dan
piha-pihak lain; terkait pula dengan berbagai unsur lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat sekitarnya. Oleh sebab itu penanggulangannya tidak dapat
dilakukan sendiri oleh guru pembimbing saja
11. Konselor harus
aktif, sedangkan pihak lain harus pasif
Sesuai dengan asas kegiatan, di samping konselor yang bertindak
sebagai pusat penggerak bimbingan dan konseling, pihak lain pun, terutama
klien,harus secara langsung aktif terlibat dalam proses tersebut.Lebih jauh,
pihak-pihak lain hendaknya tidak membiarkan konselor bergerak dan berjalan
sendiri. Di sekolah, guru pembimbing memang harus aktif, bersikap “jemput
bola”, tidak hanya menunggu didatangi siswa yang meminta layanan kepadanya.Sementara
itu, personil sekolah yang lain hendaknya membantu kelancaran usaha pelayanan
itu.
12. Menganggap pekerjaan
bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja
jika bimbingan dan konseling itu dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi (yaitu mengikuti filosopi, tujuan,
metode, dan asas-asas tertentu), dengan kata lain dilaksanakan secara
profesional. Salah satu ciri keprofesionalan bimbingan dan konseling adalah
bahwa pelayanan itu harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keahliannya itu diperoleh melalui pendidikan dan
latihan yang cukup lama di Perguruan Tinggi.
13. Menyama-ratakan cara
pemecahan masalah bagi semua klien
Tidak ada suatu cara pun yang ampuh untuk semua klien dan semua
masalah. Bahkan sering kali terjadi, untuk masalah yang sama pun cara yang
dipakai perlu dibedakan. Masalah yang tampaknya “sama” setelah dikaji secara
mendalam mungkin ternyata hakekatnya berbeda, sehingga diperlukan cara yang
berbeda untuk mengatasinya. Pada dasarnya.pemakaian sesuatu cara bergantung
pada pribadi klien, jenis dan sifat masalah, tujuan yang ingin dicapai,
kemampuan petugas bimbingan dan konseling, dan sarana yang tersedia.
14. Memusatkan usaha
Bimbingan dan Konseling hanya pada penggunaan instrumentasi
Ketidaan alat-alat itu tidak boleh mengganggu, menghambat, atau
bahkan melumpuhkan sama sekali usaha pelayanan bimbingan dan konseling.Oleh
sebab itu, konselor hendaklah tidak menjadikan ketiadaan instrumen seperti itu
sebagai alasan atau dalih untuk mengurangi, apa lagi tidak melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling sama sekali.Tugas bimbingan dan konseling yang baik
akan selalu menggunakan apa yang dimiliki secara optimal sambil terus berusaha
mengembangkan sarana-sarana penunjang yang diperlukan
15. Menganggap hasil
pekerjaan Bimbingan dan Konseling harus segera terlihat.
Hasil bimbingan dan konseling tidaklah
seperti makan sambal, begitu masuk ke mulut akan terasa pedasnya. Hasil
bimbingan dan konseling mungkin saja baru dirasakan beberapa hari kemudian,
atau bahkan beberapa tahun kemuadian.. Misalkan, siswa yang mengkonsultasikan
tentang cita-citanya untuk menjadi seorang dokter, mungkin manfaat dari hasil
konsultasi akan dirasakannya justru pada saat setelah dia menjadi seorang dokter.
23. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, TUJUAN BK YANG BERKENAAN DENGAN 4 PERILAKU, 7 MACAM SECARA
RINCI (KLIEN) !
JAWAB :
Tujuan BK yang berkenaan dengan 4 perilaku:
1. Membantu mengembangkan kualitas kepribadian
individu yang dibimbing atau dikonseling
2. Membantu mengembangkan kualitas mental klien
3. Membantu mengembangkan perilaku-perilaku yang
lebih efektif pada diri individu dan lingkungannya
4. Membantu klien menanggulangi problema hidup dan
kehidupannya secara mandiri.
7 Tujuan BK
secara lebih rinci:
1. Memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap
dirinya
2. Mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang
dimilikinya ke arah tingkat perkembangan yang optimal
3. Mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya
4. Mempunyai wawasan yang lebih realistis serta
penerimaan yang objektif tentang dirinya
5. Dapat menyesuaikan diri secara lebih efektif baik
terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya. Sehingga memperoleh kebahagiaan
dalam hidupnya
6. Mencapai taraf aktualisasi diri sesuai dengan
potensi yang dimilikinya
7. Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan
perilaku salah suai.
24. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, TUJUAN BK IDENTIK DENGAN KAFFAH ATAU INSAN KAMIL, APA YANG
DIMAKSUD DENGAN KALIMAT TERSEBUT !
JAWAB :
Individu yang kaffah atau insan Kamil
merupakan sosok individu atau pribadi yang sehat baik rohani (mental atau
psikis) dan jasmaninya (fisiknya). Dengan perkataan lain sehat fisik dan
psikisnya individu atau pribadi yang kaffah atau insan Kamil juga
merupakan sosok individu yang mampu mewujudkan potensi iman, ilmu dan
amal serta zikir sesuai kemampuannya dalam kehidupannya sehari-hari. Secara
operasional individu atau pribadi yang kaffah atau insan Kamil adalah
individu yang mampu: pertama, berfikir secara positif sebagai hamba
Allah SWT. Yang tugas utamanya adalah mengabdi kepada-Nya. Kedua,
berpikir tentang diri dan orang lain di lingkungannya. Ketiga, mewujudkan
potensi pikir dan zikir dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, mewujudkan
akhlak al-kharimah dan senantiasa berbuat ikhsan (baik) dalam kehidupan
sehari-hari baik terhadap diri dan lingkungannya.
25. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, EMPAT PRIBADI YANG KAFFAH ATAU INSAN KAMIL !
JAWAB :
Pribadi yang kaffah
adalah pribadi yang mampu
1. Berfikir secara
positif sebagai hamba Allah SWT yang tugas utamanya adalah mengabdi kepada-Nya,
2. Berfikir positif
tenteng diri dan orang lain dan lingkungannya,
3. Mewujudkan
potensi pikir dan dzikir dalam kehidupan sehari-hari,
4. Mewujudkan
akhlak al-karimah dan senantiasa berbuat ikhsan (baik) dalam kehidupan
sehari-hari terhadap diri dan lingkungannya.
26. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, LIMA TUJUAN BK MENURUT M. HAMDAN BAKRAN ADZ AZAKY !
JAWAB:
Pertama
untuk menghasilkan suatu perubahan perbaikan kesehatan dan kebersihan jiwa dan
mental
Kedua
untuk menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang
dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri lingkungan keluarga lingkungan
sekolah atau madrasah lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam
sekitarnya
Ketiga
untuk menghasilkan kecerdasan rasa emosi pada individu sehingga muncul dan
berkembang rasa toleransi Kesetiakawanan tolong menolong dan rasa kasih sayang
Keempat
untuk menghasilkan kecerdasan spriritual pada diri individu sehingga muncul dan
berkembang keinginan untuk berbuat Taat kepadanya ketulusan mematuhi segala
perintahnya serta ketabahan menerima ujiannya
Kelima
untuk menghasilkan potensi ilahiah sehingga dengan potensi itu individu dapat
melakukan tugas tugasnya sebagai Khalifah dengan baik dan benar dapat dengan
baik menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat memberikan kemanfaatan
dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan
27. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, SEMBILAN FUNGSI BK !
JAWAB :
1.
Fungsi Pencegahan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan
konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga
mereka terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
Contoh:
a.
Layanan Orientasi
Program ini diberikan kepada siswa baru agar
mereka mengenal lingkungan sekolahnya dengan baik.
b. Layanan Pengumpulan Data
Melalui program ini akan diperoleh data yang
lebih lengkap dan akurat tentang siswa, sehingga diperoleh pemahaman mendalam
tentang siswa
c. Layanan kegiatan kelompok
Melalui program ini diharapka siswa memperoleh
pemahaman diri secara lebih baik melalui kegiatannya seperti diskusi kelompok,
bermain peran, dinamika kelompok dan kegiatan-kegiatan lainnya.
d. Layanan
Bimbingan Karier
Melalui
program ini siswa diarahkan mengembangkan pencapaian karier
yang
sesuai dengan bakat, minat, cita-cita dan kemampuannya.
2.
Fungsi Pemahaman
Melalui fungsi ini,
pelayan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam memberikan pemahaman tentang
diri klien atau siswa.
Contoh:
a.
Pemahaman tentang klien
b.
Pemahaman tentang masalah klien
c.
Pemahaman tentang lingkungan
3.
Fungsi pengetasan
Upaya
yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan melalui pelayanan bimbingan dan
konseling.
Contoh:
Seorang siswa yang mengalami suatu
masalah dan dia datang ke konselor untuk memperoleh bimbingan.
4.
Fungsi Pemeliharaan
Berarti memelihara segala sesuatu yang baik
yang ada pada diri individu (siswa) baik hal yang merupakan pembawaan maupun
hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini.
Contoh:
Penjurusan dan penempatan siswa pada
program-program akademik tertentu dan kegiatan kurikuler serta ekstrakurikuler
disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan minat siswa.
5.
Fungsi Penyaluran
Merupakan pelayanan bimbingan dan konseling
berupaya mengenali masing-masing siswa secara perorangan, selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke
arah kegiatan atau program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang
optimal.
Contoh:
Konselor membantu siswa memilih
sekolah lanjutan, memperoleh jurusan yang tepat, penyusunan program belajar,
pengembangan bakat dan minat dan perencanaan karier.
6.
Fungsi Penyesuaian
Merupakan pelayanan bimbingan dan konseling
yang membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dan lingkungannya.
Contoh:
1. Bantuan kepada siswa agar dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah atau madrasah seperti
kegiatan-kegiatan kelompok untuk memperoleh penyesuaian sosial yang baik.
2. Bantuan dalam mengembangkan
program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing disease seperti
paket program belajar sendiri, paket program akselerasi, program kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan kesenian, kegiatan keterampilan dan sebagainya.
7.
Fungsi Pengembangan
Merupakan pelayanan bimbingan dan konseling
yang diberikan pada siswa untuk membantu para siswa dalam mengembangkan
keseluruhan potensinya secara lebih terarah.
Contoh:
Sikap dan perilaku baik yang dibina
pada siswa dalam bertindak dan bertingkah laku sehari-hari tetap dipelihara dan
terus diupayakan untuk dikembangkan.
8.
Fungsi Perbaikan
Merupakan pelayan bimbingan dan konseling
diberikan pada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa.
Contoh:
Pemberian bimbingan pada siswa yang
memiliki masalah yang mendapat prioritas untuk diberikan bantuan.
9.
Fungsi advokasi
Merupakan layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan kepentingannya
yang kurang mendapat perhatian.
Contoh:
Seorang siswa yang mempunyai masalah
dengan temannya tetapi dia merasa kurang mendapat keadilan atas keputusan yang
diambil pihak yang berwenang atas masalah tersebut maka disinilah peran dari
fungsi advokasi.
28. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, RELEVANSI TUJUAN BK DENGAN ISLAM !
JAWAB
:
Relevansi
tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling dengan islam melihat bagaimana Islam
memandang manusia, tujuan penciptaannya, dan tugas atau tanggung jawabnya serta
penejelasan-penjelasan lain yang berkenaan dengan syari’at Islam. Melalui
tujuannya agar manusia (individu) mampu memahami potensi-potensi insaniah-nya,
termasuk memahami persoalan hidup dan mencari alternative pemecahannya.
Contohnya: Seorang pemuda melakukan pendekatan diri dengan mempelajari bimbingan
dan konseling dari pandangannya bahwa segala sikap dan dan perilaku yang
bersifat positif dan membangun haruslah dikembangkan agar pergaulan dan
pengendalian dirinya tidak dapat dipengaruhi oleh seagla hal duniawi menurut
ajaran Islam
29. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, LIMA SASARAN BK DI SEKOLAH !
JAWAB
:
Sasaran bimbingan dan konseling pendidikan
terdiri dari dua hal, yakni sasaran secara umum dan sasaran secara khusus.
Sasaran umum bimbingan dan konseling dilingkungan pendidikan adalah konseli
(peserta didik) atau individu yang terdaftar menjadi anak didik di lembaga
pendidikan yang bersangkutan, sedangkan sasaran secarakhusus bimbingan dan
konseling pendidikan adalah tumbuh kembangnya seluruh potensi anak didik secara
optimal.
Sasaran utama bimbingan dan konseling di atas dapat dicapai
melalui beberapa tahap.yaitu
· Pengungkapan
· Pengungkapan berarti klien (anak
didik) harus mampu mengungkapkan berbagai problem belajarnya, baik disekolah
maupun dirumah.
· Pengenalan
· Pengenalan bertujuan agar anak didik
dapat mengenali dirinya sendiri secara keseluruhan.
· Penerimaan diri
· Penerimaan diri yaitu kerelaan anak
didik terhadap keadaan dirinya tanpa syarat.
Sasaran ke dua bimbingan dan konseling
pendidikan adalah pengenalan lingkungan. Setiap klien adalah makluk sosial.
Disamping klien (anak didik) mengenali dirinya mereka juga harus mengenali
lingkungannya.
Sasaran ketiga bimbingan dan konseling
dalam ranah pendidikan yaitu kemampuan mengambil keputusan. Setelah anak didik
mampu mengungkapkan semua problem belajarnya kepada guru BK, dia juga mengenal
dirinya, menerima lingkungannya dengan sikap positif, maka anak didik juga
harus mampu mengambil keputusan. Zaman sekarang yang akrab kita sebut sebagai
Zaman Now, rata-rata anak didik enggan mengambil keputusan yang beresiko.
Disini tugas guru BK harus membantu menumbuhkan sikap tanggung jawab dari
keputusan yang diambil setiap anak didiknya.
Sasaran ke empat bimbingan dan konseling
yaitu membangun pengalaman. Ketika anak didik telah mampu mengambil keputusan,
hendaknya mereka juga mengemplementasikan secara nyata artinya keputusan yang
diambil dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ia dapat memperoleh
pengalaman.
Sasaran bimbingan konseling yang terakhir
yaitu aktualisasi diri. Tugas utama konselor atau guru BK membimbing dan
membantu anak didik agar mampu mengaktualisasikan diri sesuai dengan minat,
bakat, dan potensi yang dimilikinya.
30. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, EMPAT LINGKUP PELAYANAN BK DI SEKOLAH !
JAWAB
:
Pertama,
segi fungsi. Dilihat dari segi fungsi, ruang lingkup pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah dan madrasah mencakup fungsi-fungsi: (1) pencegahan, (2)
pemahaman, (3) pengentasan, (4) pemeliharaan, (5) penyaluran, (6) penyesuaian,
(7) pengembangan, (8) perbaikan.
Contoh
: Peranan Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Menanggulangi Kesulitan Belajar Siswa
Dengan Bimbingan Di Madrasah Tsanawiyah
Kedua,
segi sasaran. Dilihat dari segi sasaran ruang lingkup layanan bimbingan dan
konseling di sekolah dan madrasah diperuntukkan bagi semua siswa dengan tujuan
agar siswa secara perseorangan mencapai perkembangan yang optimal melalui
kemampuan: pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri, pengenalan lingkungan,
pengambilan keputusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri.
Contoh
: ketika seseorang siswa telah memutuskan
bahwa ia harus membuat jadwal belajar dan melaksanakannya secara konsisten
untuk meningkatkan prestasi belajarnya maka ia harus berani dan konsekuen
melaksanakan keputusan yang telah diambilnya yaitu membuat jadwal belajar dan
melaksanakannya
Ketiga,
segi layanan. Dilihat dari segi layanan yang diberikan, ruang lingkup layanan
bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah meliputi layanan-layanan: (1)
pengumpulan data, (2) pemberian informasi, (3) penempatan, (4) konseling, (5)
alih tangan kasus dan (6) penilaian dan tindak lanjut.
Contoh
: Apabila ada siswa yang mengalami masalah fisik (sakit) maka ia akan menjadi
pasiennya dokter dan apabila siswa mengalami masalah psikis( gangguan jiwa
berat atau stres berat) maka ia menjadi kliennya psikiater
Keempat,
segi masalah. Dilihat dari segi masalah ruang lingkup bimbingan dan konseling
di sekolah dan madrasah meliputi (1) bimbingan pendidikan, (2) bimbingan
karier, (3) bimbingan pribadi sosial.
Contoh
: Ketika siswa kebingungan terhadap jurusan apa yang akan ia ambil diperguruan
tinggi maka siswa ini akan berkonsultasi ke pelayanan bimbingan konseling
31. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, EMPAT LINGKUP PELAYANAN BK DI SEKOLAH MENUNJUK KEPADA
PELAYANAN BK POLA 17 !
JAWAB
:
a.
Layanan Orientasi
Layanan
yang di tujukan untuk peserta didik atau siswa baru guna memberikan pemahaman
dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang
diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat menyesuaikan diri
terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang
mendukung keberhasilannya. Layanan orientasi berupa pengenalan lingkungan
sekolah yang baru kepada peserta didik, meliputi lingkungan fisik, personal
sekolah, kurikulum, kegiatan, aturan yang berlaku, sistem pendidikan, organisasi
siswa dan sebagainya.
Contoh :
Penyelenggaraan
layanan orientasi dapat diselenggarakan melalui ceramah, tanya jawab dan
diskusi selanjutnya dapat dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto,
film, video, dan peninjauan ketempat-tempat yang dimaksud (ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan dll). Materi orientasi dapat diberikan oleh
konselor, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru Mata
pelajaran, atau personil lain. Namun seluruh kegiatan itu direncanakan dan
dikoordinasikan oleh konselor sekolah. Layanan orientasi dapat
diselenggarakan baik dalam bentuk pertemuan umum, pertemuan klasikal, maupun
pertemuan kelompok. Materi orientasi dapat disampaikan oleh konselor sekolah,
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru Mata pelajaran, atau
personil lain. Layanan orientasi diselenggarakan pada awal mulainya kegiatan
pada satu jenjang atau periode pendidikan tertentu.
b. Layanan
Informasi
Layanan
yang bertujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan,
dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota
masyarakat. Layanan informasi berupaya memenuhi kekurangan seseorang akan
informasi yang dibutuhkan. Layanan informasi berarti memberikan informasi
seluas-luasnya kepada peserta didik berkait dengan kegiatan akademis dan non
akademis untuk masa skarang dan masa yang akan datang. Meliputi bidang pibadi,
sosial, belajar dan karir.
Contoh
:
Pada saat melaksanakan pendidikan
di SMK, peserta didik tidak hanya teori tapi dapat langsung peraktek ke
lapangan, contohnya jurusan perhotelan, mereka terjun kehotelnya langsung. Dan
lulus dari sekolah tersebut sudah siap bekerja. Semua bermanfaat bagi peserta didik
dan telah mengenal dunia kerja sebelumnya. Layanan informasi bertujuan untuk
membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai
hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola
kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
c. Layanan
penempatan dan penyaluran.
Serangkaian kegiatan bimbingan dan
konseling yang membantu peserta didik agar dapat menyalurkan/ menempatkan
dirinya dalam berbagai program sekolah, kegiatan belajar, penjurusan, kelompok,
belajar,pilihan pekerjaan, dll. Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta
kondisi fisik dan psikisnya. Layanan penempatan adalah upaya terencana dan
sistematis untuk menempatkan siswa pada suatu posisi atau tempat yang sesuai
dengan bakat minat dan kemampuannya. Sedangkan penyaluran adalh upaya untuk
menyalurkan bakat minat dan potensi siswa secara optimal. Layanan
penempatan adalah upaya terencana dan sistematis untuk menempatkan siswa pada
suatu posisi atau tempat yang sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya.
Sedangkan penyaluran adalh upaya untuk menyalurkan bakat minat dan potensi
siswa secara optimal.
Contoh :
Peserta didik harus pandai
menempatkan diri dalam penyaluran bakatnya, contohnya peserta didik yang kuliah
di jurusan bimbingan dan konseling. Kemampuan, bakat, dan minat bila tidak
disalurkan secara tepat dapat mengakibatkan siswa yang bersangkutan tidak dapat
berkembang secara optimal. Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa
berada pada posisi dan pilihan yang tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan,
kelompok belajar, pilihan pekerjaan/karier, kegiatan ekstra kurikuler, program
latihan dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai kondisi fisik dan psikisnya.
Fungsi utama layanan penempatan dan penyaluran ialah fungsi pencegahan dan
pemeliharaan.
d. Layanan
pembelajaran
Layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya,serta
berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya yang berguna untuk kehidupannya.
Layanan pembelajaran adalah layanan yan diberikan kepada siswa agar siswa mampu
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik. Layanan pembelajaran berarti upaya
membangkitkan siswa agar tumbuh keinginan untuk terus belajar. Juga menanamkan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Belajar adalah kebutuhan.
Layanan pembelajaran adalah
layanan yan diberikan kepada peserta didik agar siswa mampu mengembangkan
sikap dan kebiasaan yang baik. Layanan pembelajaran berarti upaya membangkitkan
siswa agar tumbuh keinginan untuk terus belajar. Juga menanamkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik. Belajar adalah kebutuhan.
Contoh :
Memberikan motivasi agar anak
giat belajar dan memberi contoh kepada peserta didik jika dia rajin belajar
maka akan mendapt efek yang baik pada nilainya dan jika dia tidak belajar maka
akan membuat nilainya buruk.
e. Layanan
konseling perorangan
Layanan
yang memungkinkan peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui
tatap muka dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan dan
pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik. Layanan konseling
perorangan merupakan merupakan bentuk pelayanan khusus berupa hubungan langsung
tatap muka antara konselor dan klien.dalam hubungan ini masalah klien dicermati
dan diupayakan pengentasannya, sedapat mungkin dengan kekuatan klien sendiri.
Layanan konseling perorangan
merupakan bentuk pelayanan khusus berupa hubungan langsung tatap muka antara
konselor dan klien.dalam hubungan ini masalah klien dicermati dan diupayakan
pengentasannya, sedapat mungkin dengan kekuatan klien sendiri.
Contoh :
Peserta didik harus memiliki rasa
percaya diri bahwa dia bisa memberikan pendapatnya di depan umum, Peserta didik
yang kurang percaya diri harus melihat peserta didik yang memiliki percaya agar
dapat memicu dirinya bisa lebih percaya diri. Tujuan dan fungsi layanan
konseling perorangan dimaksudkan untuk memungkinkan siswa mendapatkan layanan
langsung, tatap muka dengan konselor sekolah dalam rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahannya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan
konseling perorangan ialah fungsi pengentasan.
32. JELASKAN
DAN BERI CONTOHNYA, LIMA RUANG LINGKUP PELAYANAN POLA BK 17 PLUS !
JAWAB :
Ruang lingkup
pelayanan BK pola 17 plus yaitu mencakup:
1.
Bimbingan dan konseling sebagai bentuk pemberian bantuan
2.
Bidang bimbingan dan konseling yang mencakup bimbingan,
a. Pribadi,
b. Sosial,
c. Belajar,
d. Karier.
3.
Bidang layanan dan bimbingan dan konseling yang mencakup,
a. Orientasi,
b. Informasi,
c. Penempatan atau
penyaluran,
d. Pembelajaran,
e. Konseling perorangan,
f. Konseling kelompok,
g. Bimbingan
kelompok.
4.
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yang mencakup,
a. Intrumentasi,
b. Himpunan data,
c. Konferensi kasus,
d. Kunjungan rumah,
e. Alih tangan kasus.
5.
Format layanan bimbingan dan konseling yang mencakup,
a. Format
individual,
b. Format kelompok,
c. Format klasikal,
d. Format lapangan,
e. Format politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar