--> Mutasi Buatan yang Menguntungkan Pada Pemuliaan Tanaman, Berikut Penjelasannya | Fragmen Ilmiah

Himpunan Makalah, Skripsi, dan Jurnal

14/01/21

Mutasi Buatan yang Menguntungkan Pada Pemuliaan Tanaman, Berikut Penjelasannya

| 14/01/21

MAKALAH BIOLOGI

FOTO: Ilustrasi Mutasi buatan pada tanaman

Mutasi Buatan yang Menguntungkan, Pada Pemuliaan Tanaman

GUDANGMAKALAH165.BLOGSPOT.COM - BAB I PENDAHULUAN, A.Latar Belakang Masalah

Kebutuhan bibit unggul  berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap cekaman biotik maupun abiotik semakin meningkat.

Sehingga kegiatan pemuliaan tanaman untuk pembentukan varietas baru harus dilakukan.

Yang dimaksud dengan pemuliaan adalah memperoleh atau mengembangkan suatu tanaman sehingga menjadi lebih baik dan menguntungkan bagi kehidupan manusia.

Ruang lingkup pemuliaan meliputi: pembentukan keragaman genetik (sebagai populasi dasar/bahan dasar proses pemuliaan tanaman sebagai materi untuk seleksi dan bahan persilangan) dan seleksi.

Dengan melakukan pengujian-pengujian individu-individu yang kualitasnya unggul sebelum varietas baru dilepas.

Peningkatan keragaman genetik dapat dilakukan melalui introduksi, hibridisasi, seleksi, bioteknologi dan mutasi.

Mutasi merupakan salah satu teknik yang telah dikembangkan  secara luas sebagai upaya untuk meningkatkan keragaman genetic tanaman.

Untuk mendapatkan sifat baru sebagai sarana untuk perbaikan genetic tanaman.

Terutama pada tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetative sehingga keragaman genetiknya rendah atau untuk mendapatkan karakter baru dimana sifat  tersebut tidak dijumpai pada gene poll yang ada.

Yang disebut mutasi adalah perubahan materi genetik pada makluk hidup  yang terjadi secara tiba-tiba dan secara acak serta diwariskan.

Mutasi yang terjadi dapat diwariskan dan dapat kembali normal (epigenetik). Mutasi dapat terjadi secara alami maupun sengaja di induksi untuk tujuan tertentu untuk perbaikan genetic tanaman.

Mutasi alami dapat terjadi disebabkan adanya sinar  surya, maupun energi listrik seperti petir.

Mutasi buatan untuk tujuan pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan memberikan mutagen.

Mutagen yang dapat digunakan untuk mendapatkan mutan ada dua golongan yaitu mutagen fisik dan mutagen kimia.

Yang termasuk dalam mutagen fisik antara lain sinar x, sinar gamma dan sinar ultra violet.

Yang termasuk dalam mutagen kimia antara lain Ethyl Methan Sulfonat, Diethyl sulfat, Ethyl Amin dan kolkisin.

Perakitan varietas baru melalui mutasi telah berkembang luas, negara paling banyak menghasilkan varietas baru adalah Asia, Amerika, Eropa, diikuti Rusia, Belanda  dan Jepang.

Adapun  tanaman pangan paling banyak dikembangkan adalah pada padi. 

Pada tanaman hortikultura seperti tanaman hias pengembangan varietas baru hasil mutasi menduduki jumlah terbanyak,  karakter  baru yang diperoleh  antara lain mutu hasil, rasa,  warna dan ukuran serta toleransi terhadap cekaman biotik  maupun abiotik.

Induksi mutasi menggunakan iradiasi menghasilkan mutan paling banyak (sekitar 75%) bila dibandingkan menggunakan perlakuan lainnya seperti  mutagen kimia.

Keuntungan menggunaan sinar gamma adalah dosis yang digunakan lebih akurat dan penetrasi penyinaran ke dalam sel bersifat homogen.

Sedangkan keuntungan menggunakan mutagen kimia adalah laju mutasinya tinggi, dan didominasi mutasi titik.

Perubahan yang ditimbulkan karena pemberian mutagen baik fisik maupun kimia dapat terjadi pada tingkat genom, kromosom dan DNA.

Mutasi dibedakan menjadi mutasi kecil (mutasi gen) dan mutasi besar (mutasi kromosom).  

Mutasi kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan molekul gen (DNA), sedangkan lokus gennya tetap.

Mutasi jenis ini menimbulkan alela. Sedangkan mutasi besar  adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan kromosom.

Mutasi gen disebut juga mutasi titik. Mutasi ini terjadi karena perubahan urutan basa pada DNA atau dapat dikatakan sebagai perubahan nukleotida pada DNA.

Mutasi Kromosom, kromosom merupakan struktur didalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA yang menghubungkan gen sebagai kelompok satu rangkaian.

Kromosom memiliki dua lengan, yang panjangnya kadangkala sama dan kadangkala tidak sama, lengan-lengan itu bergabung pada sentromer (lokasi menempelnya benang spindel selama pembelahan mitosis dan meiosis.

Pengaruh bahan mutagen, khususnya radiasi, yang paling banyak terjadi pada kromosom tanaman adalah pecahnya benang kromosom (Chromosome breakage atau chromosome aberration).

Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur kromosom mutasi pada tingkat kromosom disebut aberasi.

Teknik mutasi dikombinasikan dengan kultur in vitro telah dikembangkan dan telah menghasilkan berbagai varietas unggul untuk ketahanan terhadap cekaman biotic maupun abiotik. Keragaman yang dihasilkan pada sel somatic disebut dengan keragaman somaklonal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian mutasi buatan pada tanaman?

2. Apa saja macam-macam mutasi buatan pada tanaman?

3. Apa penyebab terjadinya Mutasi pada tanaman?

4. Jelaskan keuntungan mutasi buatan pada tanaman bagi manusia?

5. Bagaimana cara melakukan mutasi buatan pada tanaman?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mendeskripsikan pengertian mutasi buatan pada tanaman

2. Mendeskripsikan macam-macam mutasi buatan pada tanaman

3. Mendeskripsikan penyebab terjadinya mutasi buatan pada tanaman

4. Mendeskrikpsikan dampak serta keuntungan mutasi buatan pada tanaman

5. Mendeskripsikan cara melakukan mutasi buatan pada tanaman

BAB II, PEMBAHASAN
A. Pengertian Mutasi Buatan Pada Tanaman

Induksi mutasi atau mutasi buatan adalah perubahan materi genetik yang disebabkan oleh usaha manusia dan merupakan salah satu cara meningkatkan keragaman tanaman.

 
Induksi mutasi dapat dilakukan dengan perlakuan bahan mutagen terhadap materi reproduktif yang akan dimutasi. Terdapat dua jenis bahan mutagen, yaitu mutagen kimia dan mutagen fisika.

 
Mutagen kimia pada umumnya berasal dari senyawa kimia yang memiliki gugus alkil, seperti etil metan sulfonat (EMS), dietil sulfat (DES), metil metan sulfonat (MMS), hidroksil amina, dan nitrous acid.
Mutagen fisika merupakan radiasi energi nuklir, seperti iradiasi sinar gama.

Peran utama teknologi nuklir dalam pemuliaan tanaman terkait dengan kemampuannya dalam menginduksi mutasi pada materi genetik.

Penerapan mutasi induksi di Indonesia dimulai pada tahun 1967 setelahberdirinya instalasi sinar Co60di PusatAplikasi Isotop dan Radiasi Pasar Jum’at.

Program pemuliaan mutasi secara intensifdimulai tahun 1972 dengan bantuanteknik dari International Atomic EnergyAgency (IAEA) yang berpusat di Wina(Hendratno dan Mugiono 1996).

Prioritas kegiatan diarahkan pada perbaikanvarietas padi, yakni umur genjah, tahan terhadap serangan patogen, dan kekeringan, serta kualitas biji disenangikonsumen. Kemudian kegiatan dilanjutkan pada tanaman palawija, perkebunan,dan hortikultura.

Mutasi terjadi karena adanya perubahan pada kromosom seperti yang dinyatakan oleh peneliti Morgan dengan menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah).
Hasil penelitiannya ditemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X. 

Mutasi gen disebabkan oleh perubahan urutan nukleotida dalam penyusunan genotif pada kromosom sel. Mutagen merupakan unsur –unsur penyebab mutasi.

Pada tumbuhan mutasi bisa dilihat dari perbedaan bentuk, warna atau penampilan pohon atau buah. Penampilan tanaman yang berbeda dari varian spesiesnya menunjukkan adanya mutasi. M

Mutasi ini bisa disebabkan karena paparan radioaktif misalnya efek bom atom, atau radiasi lainnya. Buah atau tanaman yang menunjukkan mutasi biasanya hanya satu atau beberapa dari sekelompok varian yang sama.

Mutasi dapat terjadi secara alami maupun secara buatan (mutasi induksi). 

Di alam, mutasi cenderung berjalan lambat, namun berlangsung secara kontinu sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menjadikan makhluk mutan dalam populasi alami untuk dapat menerapkan seleksi terhadap sifat-sifat yang menguntungkan. 

Mutasi induksi dapat mempercepat terjadinya mutasi dan keragaman yang ditimbulkan tidak berbeda dengan keragaman yang terjadi secara evolusi. 

Dalam pemuliaan tanaman, semakin besar variasi genetik, maka akan memudahkan proses seleksi tanaman yang sesuai dengan tujuan pemuliaan yang diinginkan.

B. Macam-macam mutasi buatan pada tanaman

Mutasi dapat terjadi secara alami maupun secara buatan (mutasi induksi). 

Di alam, mutasi cenderung berjalan lambat, namun berlangsung secara kontinu sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menjadikan makhluk mutan dalam populasi alami untuk dapat menerapkan seleksi terhadap sifat-sifat yang menguntungkan.

Mutasi induksi dapat mempercepat terjadinya mutasi dan keragaman yang ditimbulkan tidak berbeda dengan keragaman yang terjadi secara evolusi. 

Dalam pemuliaan tanaman, semakin besar variasi genetik, maka akan memudahkan proses seleksi tanaman yang sesuai dengan tujuan pemuliaan yang diinginkan.

Mutasi induksi dapat terjadi apabila digunakan mutagen dengan dosis dan lamanya waktu. Mutagen adalah zat atau perlakuan yang dapat menyebabkan adanya mutasi. 

Mutagen dapat berupa mutagen kimia dan mutagen fisika. Mutagen kimia pada umumnya berasal dari senyawa alkil (alkylating agents) seperti diethyl sulphate (DES), methyl methane sulphonate (MMS), ethyl methane sulphonate (EMS), hydroxylamine, nitrous acids, acridines dan kolkisin. Mutagen fisika bersifat sebagai radiasi pengion (ionizing radiation) seperti radiasi sinar-X, radiasi Gamma, radiasi beta, neutron, dan partikel dari aselerator.

Mutagen kimia dapat menimbulkan mutasi melalui beberapa cara. 

Gugusan alkil aktif dari bahan mutagen kimia akan ditransfer ke molekul lain dengan posisi kepadatan elektron cukup tinggi seperti kelompok fosfat dan juga molekul purin dan pirimidin yang merupakan penyusun struktur DNA. 

Seperti perti kita ketahui, DNA adalah struktur biokimia yang membawa gen. Basa nitrogen penyusun struktur DNA terdiri dari adenine, guanine,timin dan sitosin. 

Adenine dan guanine adalah basa yang memiliki cincin ganda (double-ring bases) sehingga masuk ke dalam kelompok disebut purin, sementara timin dan sitosin memiliki cincin tunggal (single-ring bases) disebut pirimidin. 

Struktur molekul DNA memiliki bentuk double helix yang tersusun dari pasangan Adenin-Timin dan Guanin-Sitosin. 

Contoh mutasi yang sering terjadi akibat mutagen kimia yakni berubahnya basa nitrogen pada struktur DNA yang mengarah pada pembentukan 7-alkyl guanine.

Perlakuan dengan mutagen fisik maupun kimiawi akan menyebabkan perubahan. Perubahan tersebut terjadi pada tingkat genom, kromosom, dan DNA atau gen dikenal dengan istilah mutasi:

1. Mutasi Genom

Poliploidi pada tanaman menunjukkan bahwa adanya satu atau lebih set kromosom yang telah ditambahkan pada kromosom diploid sebagai contoh triploid (2x + x = 3x) dan tetraploid (2x + 2x = 4x). 

Dalam notasi tersebut x adalah jumlah set kromosom dasar. Haploidi (yang berasal dari diploidi) atau polihaploidi (yang berasal dari poliploidi) menunjukkan bahwa status tanaman tersebut memiliki separuh dari jumlah set kromosom normal sebagai contoh 2x → x dan 4x → 2x dan seterusnya. 

Aneuploidi menunjukkan bahwa status tanaman yang memiliki penambahan atau pengurangan kromosom yang berasal dari pasangan normalnya, seperti  2x+1, 2x–1, 3x+1, 4x–1, 4x+2 dan sebagainya. 

Pengaruh beberapa mutagen kimia, seperti kolkisin yang dapat merubah tingkat ploidi pada genom tanaman, misalnya A → AA, AA → AAAA dan seterusnya. Mutasi genom banyak terjadi pada tanaman yang di induksi menggunakan mutagen kimiawi.

2. Mutasi Kromosom
Adanya pengaruh bahan mutagen, terutama berupa radiasi, adalah yang paling banyak terjadi pada perubahan kromosom tanaman dengan ditandai adanya benang kromosom yang pecah (chromosome breakage atau chromosome aberation). 

Peristiwa pecahnya benang pada kromosom dibagi menjadi empat macam yakni translokasi, inversi, duplikasi, dan defisiensi.

3. Mutasi gen

Berdasarkan konsep genetika, informasi genetik disimpan dalam bentuk serangkaian polinukliotida atau disebut dengan DNA. 

Empat nukliotida tersusun atas purin (terdiri atas adenin dan guanin) dan pirimidin (terdiri atas sitosin dan timin) yang dihubungkan bersama melalui ikatan fosfat dan gula (deoxyribose). 

Bahan mutagen tertentu bisa menyebabkan adanya induksi perubahan spesifik pada susunan pasangan basa dalam molekul DNA. 

Perubahan tersebut dikatakan sebagai mutasi gen yang dikelompokkan menjadi dua katagori yaitu microlesion dan macrolesion. 

Microlesion adalah jenis mutasi yang mana terjadi substitusi pasangan basa, transisi atau transversi pada pasangan basa, serta penyisipan baru pasangan basa. Macrolesion adalah mutasi yang mana terjadi penghapusan (delesi), duplikasi atau penyusunan kembali pasangan basa. 

Mutasi microlesion sering juga disebut mutasi titik (point mutation). Biasanya mutagen kimia berkaitan dengan mutasi microlesion sedangkan mutagen fisik (radiasi) identik dengan mutasi macrolesion.

Contoh mutasi sel pada tumbuhan:

- Jika Anda sering berkunjung ke kebun buah yang dikomersilkan Anda akan banyak menemukan buah- buahan yang dikembangkan tanpa isi seperti contohnya adalah semangka tanpa isi, anggur tanpa isi, jeruk tanpa isi, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan salah satu contoh adanya proses mutasi sel.

- Jangan heran jika menemukan ukuran suatu buah atau tanaman jauh lebih besar daripada buah pada umumnya. Hal ini merupakan contoh mutasi pada tumbuhan. Bisa jadi buah tersebut merupakan hasil mutasi gen buatan yang disengaja oleh manusia. Contohnya seperti buah tomat yang lebih besar.

- Pernah melihat anggur dengan gerombolan buahnya lebih rapat dan jumlahnya lebih banyak? Tentunya jawabannya adalah karena hasil dari mutasi gen. begitupun juga dengan bibit jagung lebih unggul yang banyak Anda temukan di pasaran.

- Buah persik yang berbentuk seperti angka delapan dan pir yang berbuah ganda tapi menyatu yang berasal dari Fukushima akibat dari Bencana Nuklir pada 11 Maret tahun 2011.

- Jeruk tanpa biji dengan menggunakan bioteknologi dalam bidang pertanian dan perkebunan.

- Pembuatan benih jagung hibrida dengan varietas yang berkualitas dan unggul dengan metode persilangan dengan menggunakan teknologi modern.

- Tomat ungu dengan varietas yang lebih kaya rasa dan bisa disimpan dalam waktu yang lama sekitar 48 hari yang awalnya bisa disimpan selama 21 hari. Ini dikembangkan oleh Cathie Martin di Inggris.

- Grapple merupakan apel hasil rekayasa genetika yang mana buah ini berbentuk apel, tapi teksturnya seperti tekstur Anggur.

- Cucamelon merupakan melon hasil rekayasa genetika yang melibatkan tiga jenis buah, ukuran mirip anggur namun rasanya mirip jeruk nipis dan mentimun. Hasil rekayasa yang luar biasa karena lebih mirip semangka mini.

- Lematos merupakan hasil rekayasa genetika yang dilakukan terhadap buah tomat.  namanya pun unik “Lematos” karena tomat dengan aroma bunga mawar dan buah lemon.

- Tomat dengan trensgenik ini dilakukan dengan mengubah gen dasar jeruk (ocinum basilicum) dan menjadi enzim penghasil aroma baru (geraniol synthase). Dengan tambahan setengah lycopean sehingga warnanya menjadi merah muda.

C. Faktor Penyebab Terjadinya Mutasi buatan pada Tanaman
Mutasi spontan merupakan mutasi yang sengaja dibuat oleh manusia, yang biasa diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu. 

Misalnya dibidang budidaya, perakitan bibit dan lain-lain. Usaha- usaha manusia dalam perubahan genetik dalam bentuk bahan makanan antara lain: 

Pemakaian bahan radioaktif untuk diagnosis, terapi, deteksi, sterelisasi dan pengawetan bahan makanan; dan penggunaan senjata nuklir Roket, televisi, reaktor yang menggunakan bahan bakar radioaktif.

Mutasi buatan tidak selalu berakibat buruk. Banyak sekali jasa bahan radioaktif terhadap kesejahteraan hidup manusia. Terutama mengembangkan keturunan baru tanaman. 

Perubahan mutasi buatan yang dilakukan pada gandum, buncis, tomat, ternyata dapat meningkatkan mutunya. banyak tanaman panen (padi jagung gandum) yang dikembangkan sehingga tahan terhadap suatu jenis hama.

Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya mutasi adalah demikian banyak aspek variabel faktor lingkungan. Faktor- faktor tersebut dikenal sebagai mutagen. Pada umumnya faktor- faktor lingkungan penyebab mutasi (mutasi) dibagi menjadi:

a). Faktor fisika (radiasi)

Agen mutagenik dari faktor fisika brupa radiasi. Radiasi yang bersifat mutagenik antara lain berasal dari sinar kosmis, sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar –X, partikel beta, pancaran netron ion- ion berat, dan sina- sinar lain yang mempunyai daya ionisasi.

Radiasi dipancarkan oleh bahan yang bersifat radioaktif. Suatu zat radioaktif dapat berubah secara spontan menjadi zat lain yang mengeluarkan radiasi. Ada radiasi yang menimbulkan ionisasi ada yang tidak.

Radiasi yang menimbulkan ionisasi dapat menembus bahan, termasuk jaringan hidup, lewat sel-sel dan membuat ionisasi molekul zat dalam sel, sehingga zat- zat itu tidak berfungsi normal atau bahkan menjadi rusak. 

Sinar tampak gelombang radio dan panas dari matahari atau api, juga mem,bentuk radiasi, tetapi tidak merusak.

b). Faktor kimia

Banyak zat kimia bersifat mutagenik. Zat- zat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

- Pestisida

- DDT, insektisida dipertanian dan rumah tangga.

- DDVP, insektisida, fumigam, helminteik ternak.

- Aziridine, dipakai pada industri tekstil, kayu dan kertas untuk membasmi lalat rumah, mutagen pada tawon, mencit, neurospora, E, coli, dan bakteriofage T4.

- TEM, dipakai dalam teskstil dan medis (agen antineoplastik). Membasmi lalat rumah.mutagen pada mencit dan serangga, jamur, aberasipada memcit, allium e coli dan lekosit.

C. Industri

Formadehid. Zat ini digunakan dalam pabrik resin, tekstil, kertas dan pupuk, disenfektan benih, dan fungisida, anti pai , anti kusut pada tekstil. 

Banyak dijumpai pada asap tembakau, asap mobil, mesin serta buangan pabrik tekstil. Mutagen pada drosophila, neuspora dan E coli.

Glycidol. Zat yang digunakan untuk membuat zat kimia yang lain seperti, eter, ester, amin untuk farmasi, dan tekstil bersifat antibakteri   dan antijamur pada makanan, mutagen pada drosophila, neuspora, aberasi dan jaringan mencit.

DEB (butadiene deipoxide), mencegah mikroba, untuk tekstil dan farmasi, mutagen pada drosophila, neuspora dan E, coli  salmonella,   penicillium, lalat rumah ragi, jagung, tomat dan mamalia. Aberasi pada allium, drosophila dan mamalia.

D. Keuntungan mutasi pada tanaman

1. Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan membudidayakan semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah semangka akan memiliki nilai jual yang lebih baik jika berukuran besar dan tanpa biji. 

Untuk itu perlu dilakukan pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko obat-obatan tanaman. Cara pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk pemakaian pada tanaman.

2. Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan peluang usaha yang baik dalam meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam, sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

3. Dengan peristiwa nutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya yang popular di masyarakat saat ini adalah tanaman hias Aglonema. 

Harga tanaman ini mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini bias dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Varietas baru ini dapat dihasilkan dengan pemberian kolkisin pada tanaman.

4. Mutasi dapat meningkatkan produksi pertanian, di antaranya gandum, tomat, kelapa poliploidi, dan sebagainya.

5. Hasil antibiotik, seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.

6. Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi genetik.

7. Dapat memeriksa proses biologi

8. Dapat menambah keanekaragaman.

9. Organisme yang mengalami mutasi memiliki sifat yang unggul dari organisme biasa

E. Cara Melakukan mutasi buatan pada tanaman
Mutasi buatan untuk tujuan pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan memberikan mutagen. 

Mutagen yang dapat digunakan untuk mendapatkan mutan ada dua golongan yaitu mutagen fisik dan mutagen kimia.

Yang termasuk dalam mutagen fisik antara lain sinar x, sinar gamma dan sinar ultra violet. Yang termasuk dalam mutagen kimia antara lain Ethyl Methan Sulfonat, Diethyl sulfat, Ethyl Amin dan kolkisin.

Perakitan varietas baru melalui mutasi telah berkembang luas, negara paling banyak menghasilkan varietas baru adalah Asia, Amerika, Eropa, diikuti Rusia, Belanda  dan Jepang. 

Adapun  tanaman pangan paling banyak dikembangkan adalah pada padi. Pada tanaman hortikultura seperti tanaman hias pengembangan varietas baru hasil mutasi menduduki jumlah terbanyak,  karakter  baru yang diperoleh  antara lain mutu hasil, rasa,  warna dan ukuran serta toleransi terhadap cekaman biotik  maupun abiotik. 

Induksi mutasi menggunakan iradiasi menghasilkan mutan paling banyak (sekitar 75%) bila dibandingkan menggunakan perlakuan lainnya seperti  mutagen kimia.

Keuntungan menggunaan sinar gamma adalah dosis yang digunakan lebih akurat dan penetrasi penyinaran ke dalam sel bersifat homogen. 

Sedangkan keuntungan menggunakan mutagen kimia adalah laju mutasinya tinggi, dan didominasi mutasi titik. 

Perubahan yang ditimbulkan karena pemberian mutagen baik fisik maupun kimia dapat terjadi pada tingkat genom, kromosom, dan DNA.

Mutasi dibedakan menjadi mutasi kecil (mutasi gen) dan mutasi besar (mutasi kromosom).   Mutasi kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan molekul gen (DNA), sedangkan lokus gennya tetap. Mutasi ljenis ini menimbulkan alela. 

Sedangkan mutasi besar  adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan susunan kromosom. Mutasi gen disebut juga mutasi titik. 

Mutasi ini terjadi karena perubahan urutan basa pada DNA atau dapat dikatakan sebagai perubahan nukleotida pada DNA. 

Mutasi Kromosom, kromosom merupakan struktur didalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA yang menghubungkan gen sebagai kelompok satu rangkaian. 

Kromosom memiliki dua lengan, yang panjangnya kadangkala sama dan kadangkala tidak sama, lengan-lengan itu bergabung pada sentromer (lokasi menempelnya benang spindel selama pembelahan mitosis dan meiosis. 

Pengaruh bahan mutagen, khususnya radiasi, yang paling banyak terjadi pada kromosom tanaman adalah pecahnya benang kromosom (Chromosome breakage atau chromosome aberration). 

Mutasi kromosom meliputi perubahan jumlah kromosom dan perubahan struktur kromosom mutasi pada tingkat kromosom disebut aberasi. Teknik mutasi dikombinasikan dengan kultur in vitro telah dikembangkan dan telah menghasilkan berbagai varietas unggul untuk ketahanan terhadap cekaman biotic maupun abiotik. 

Keragaman yang dihasilkan pada sel somatic disebut dengan keragaman somaklonal. Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan variasi somaklonal yaitu: 

1. Menumbuhkan kalus atau suspensi sel pada beberapa siklus. 

2. Meregenerasikan tanaman dalam jumlah besar dari kultur yang telah mengalami siklus yang lama. 3. Skrening/seleksi untuk sifat tertentu pada tanaman hasil regenerasi atau turunannya, melalui seleksi in vitro menggunakan cekaman seperti cekaman biotik atau abiotik, herbisida, garam dll. 

4. Pengujian dan seleksi varian sampai generasi lanjut pada sifat yang diinginkan. 

5. Perbanyaan pada mutan yang sudah stabil untuk mendapatkan genotipe baru. Beberapa tanaman hasil mutasi kombinasi yang telah dilepas antara lain pada mawar Rosmarum,Yulikara dan Rosanda oleh Balithi dan pada tanaman nilam dengan nama Patchouly 1 dan 2 oleh Balitro. Galur mutan hasil keragaman somaklonal pada tanaman nilam, pisang,  kedelai, gandum dan  padi.

BAB III, PENUTUP
A. Kesimpulan
Induksi mutasi atau mutasi buatan adalah perubahan materi genetik yang disebabkan oleh usaha manusia dan merupakan salah satu cara meningkatkan keragaman tanaman. 

Induksi mutasi dapat dilakukan dengan perlakuan bahan mutagen terhadap materi reproduktif yang akan dimutasi.

Mutasi terjadi karena adanya perubahan pada kromosom seperti yang dinyatakan oleh peneliti Morgan dengan menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah). 

Hasil penelitiannya ditemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X. Mutasi gen disebabkan oleh perubahan urutan nukleotida dalam penyusunan genotif pada kromosom sel. Mutagen merupakan unsur –unsur penyebab mutasi.

Pada tumbuhan mutasi bisa dilihat dari perbedaan bentuk, warna atau penampilan pohon atau buah. Penampilan tanaman yang berbeda dari varian spesiesnya menunjukkan adanya mutasi. 

Mutasi ini bisa disebabkan karena paparan radioaktif misalnya efek bom atom, atau radiasi lainnya. Buah atau tanaman yang menunjukkan mutasi biasanya hanya satu atau beberapa dari sekelompok varian yang sama.

Perlakuan dengan mutagen fisik maupun kimiawi akan menyebabkan perubahan. Perubahan tersebut terjadi pada tingkat genom, kromosom, dan DNA atau gen dikenal dengan istilah mutasi:Gen,kromosom dan genom.

Mutasi buatan untuk tujuan pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan memberikan mutagen. Mutagen yang dapat digunakan untuk mendapatkan mutan ada dua golongan yaitu mutagen fisik dan mutagen kimia. 

Yang termasuk dalam mutagen fisik antara lain sinar x, sinar gamma dan sinar ultra violet. Yang termasuk dalam mutagen kimia antara lain Ethyl Methan Sulfonat, Diethyl sulfat, Ethyl Amin dan kolkisin.

Dalam mutasi buatan pada tanaman ini pun banyak sekali manfaat untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembudidayaan tanaman dan pemuliaan pada tanaman,dengan mutasi buatan juga kita dapat mendapatkan bibit unggul yang bervariasi.

B. Saran
Dari makalah yang sudah saya buat dengan banyak sekali penelusuran Saya menyarankan pada pembudidayaan tanaman untuk menghasilkan bibit unggul yang bermutu dengan kualitas baik dapat menggunakan tekhnik mutasi buatan ini.

Selain Banyak manfaat nya bagi pembudidayaan tanaman,mutasi buatan ini tidak selalu bagus atau menghasilkan bibit yang menguntungkan,dan dalam melakukan mutasi juga harus teliti berhati-hati dalam melakukan mutasi.

Demikianlah makalah yang saya buat dengan sesungguhnya,saya mohon maaf sebesar-besar nya jika ada salah kata dalam pembuatan makalah ini.

Saya harap dengan makalah yang saya buat ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kita.Daan apabila ada kritik atau pun saran dari teman-teman atas makalah saya ini,silahkan sampaikan kepada saya.

Sesungguhnya saya hamba allah yang tidak luput dari kesalahan dan khilaf.

Sekian dan Trimakasih.

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar