--> Fragmen Ilmiah : Alam | Deskripsi Singkat Blog di Sini

Himpunan Makalah, Skripsi, dan Jurnal

Tampilkan postingan dengan label Alam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alam. Tampilkan semua postingan

21/08/19

7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic

7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic

MAKALAH FILSAFAT UMUM PRA-SOCRATIC

7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic

7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic

GUDANGMAKALAH165.BLOGSPOT.COM - BAB I, Pendahuluan. A. Latar Belakang.

Dalam menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia senantiasa terkagum atas apa yang dilihatnya.

Manusia ragu-ragu apakah ia tidak ditipu oleh panca-indranya, dan mulai menyadari keterbatasannya. 

Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada agama atau kepercayaan ilahiah.

Tetapi sudah sejak awal sejarah, ternyata sikap iman penuh takwa itu tidak menahan manusia menggunakan akal budi dan pikirannya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas) itu. 

Proses mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut pencerahan. Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis, dan koheren, dan cara mendapatkannya dapat dipertanggung jawabkannya, makalah lahirlah ilmu pengetahuan.

Jauh sebelum manusia menemukan dan menetapkan apa yang sekarang ini kita sebut sesuatu sebagai suatu disiplin ilmu sebagaimana kita mengenal ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lain sebagainya. 

Umat manusia lebih dulu memikirkan dengan bertanya berbagai hakikat apa yang mereka lihat. 

Dan jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut sebagai sebuah jawaban filsafati.

Kegiatan manusia yang memiliki tingkat tertinggi adalah filsafat yang merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia. 

Bagian filsafat yang paling mulia adalah filsafat pertama, yaitu pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan sebab dari segala kebenaran.

Filsafat alam adalah istilah yang melekat pada pengkajian alam dan semesta fisika yang pernah dominan sebelum berkembangnya ilmu modern, alam adalah objek utama yang dikaji dalam ilmu ini,dan filsafat alam lebih dahulu ada sebelum adanya ilmu alam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Filsafat Pra-Socratic (Filsafat Alam)?
2. Siapa sajakah Tokoh-tokoh Filsafat Alam?
3. Apakah yang dimaksud dengan Kebijakan Socrates Gnoti Seauton dan Maie Technic?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Apa Filsafat Pra-Socratic (Filsafat Alam)
2. Untuk Mengetahui Siapa sajakah Tokoh-tokoh Filsafat Alam
3. Untuk Mengetahui Apakah yang dimaksud dengan Kebijakan Socrates Gnoti Seauton dan Maie Technic

BAB II, Pembahasan
A. Filsafat Pra-Socratic

Filsafat alam adalah istilah yang melekat pada pengkajian alam dan semesta fisika yang pernah dominan sebelum berkembangnya ilmu modern, alam adalah objek utama yang dikaji dalam ilmu ini,dan filsafat alam lebih dahulu ada sebelum adanya ilmu alam.

B. Tokoh-Tokoh Filsafat Alam

1. Thales (625-545 Sm)
Thales disebut-sebut sebagai bapak filsafat Yunani, sebab dialah filosuf yang pertama. 

Namun ajaran filsafatnya tidak pernah ditulisnya sendiri, hanya disampaikan dari mulut-kemulut melalui murid-muridnya. 

Baru kemudian datang Aristoteles untuk menuliskannya. Menurut keteranagan Aristoteles, kesimpulan ajaran Thales ialah semuanya itu air. 

Air yang cair itu adalah pangkal, pokok dan dasar dari segala-galanya.

Thales tidak mempergunakan kepercayaan umum ketika menanyakan asal segala sesuatuitu, tetapi berdasarkan pengalaman ketika berkelana sampai ke Mesir dan melihat betapatergantungnya rakyat Mesir pada air sungai Nil.

Thales menyimpulkan segala sesuatu itu berasal dari air.

2. Anaximandros (610-547 Sm)
Berbeda dengan thales, menurut anaximandros alam ( arche ) bukan air tetapi apeiron. 

Apeiron adalah zat yang tak terhingga dan tak terbatas dan tidak dapat dirupakan, tak ada persamaanya dengan apapun, dan memiliki sifat keilahian dan abadi. 

Anaximandros berpendapat bahwa proses terjadinya alam dari yang tak terbatas (apeiron) melalui proses antagonis (pertentangan) diantara dua unsur yang berlawanan yaitu panas dan dingin.
 
Adapun proses terjadinya makhluk sama dengan gurunya Thales, anaximandros berpendapat bahwa semua makhluk yang hidup dari air.

3. Anaximenes (585-494 Sm)
Anaximenes adalah seorang murid anaximandros. Ia adalah filosuf alam terakhir dari kota miletos. Pandangan filsafat nya sama dengan pandangan gurunya. 

Menurut anaximenes, prinsip yang merupakan asal usul segala sesuatu adalah udara.

4. Demokritos
Pada zaman dahulu kala, ajaran demokritos banyak dilupakan orang, baru pada zaman modern pendapatnya dihidupkan kembali karena ternyata pendapatnya berdasar kepada ilmu pengetahuan.

Demokritos adalah murid leukipos, dan sama dengan pendapat gurunya bahwa ala mini terdiri dari atom-atom yang bergerak-gerak tanpa akhir,dan jumlahnya sangat banyak.

Demokritos sependapat dengan heraklitos, bahwa anasir yang pertama adalah api. Api terdiri dari atom yang sangat halus, licin dan bulat. 

Atom apilah yang menjadi dasar dalam segala yang hidup. Atop api adalah jiwa. Jiwa itu tersebar keseluruh badan kita, yang menyebabkan badan kita kita bergerak. 

Waktu menarik nafas, kita tolak ia keluar. Kita hidup hanya selama kita bernafas.

5. Pythagoras (580-500 SM)
Di kepulauan samos terdapat ahli pikir yang terkenal yaitu Pythagoras.

Hidup di dunia menurut faham Pythagoras adalah persediaan buat akhirat.

Berlagu dengan music adalah sebuah jalan untuk membersihkan ruh. Dalam kehidupan kaum Pythagoras music itu dimulianakan. 

Selain dari ahli mistik Pythagoras juga sebagai ahli pikir, terutama ilmu matamatik. Diantara pengikut pengikut Pythagoras berkembanglah dua aliran, yang pertama disebut akusmatikoi (akusm: apa yang telah didengar, peraturan), mereka mengindahkan penyucian dengan mentaati semua peraturan. 

Yang kedua disebut mathematikoi (mathesis: ilmu pengetahuan), mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khusus nya ilmu pasti.

6. Heraklitos (540-480 SM)
Ia lahir dikota ephesos diasia minor. Ia mengatakn bahwa asal segala sesuatu hanyalah satu anasir yakni api.

Segala kejadian didunia ini serupa dengan apim yang tidak putus nya dengan berganti ganti memakan dan menghidupi dirinya sendiri Menurut nya bahwa segala perubahan itu dikuasai oleh hukum dunia yang satu yaitu logos (pikiran). 

Pada masa purba heraklitos diberi nama julukan si gelap (ho skoteinos).

7. Empedokles
Filusuf ini lahir dikota akragas, kota kecil dipulau Sisilia, sekitar abad ke-5 SM. 

Selain filsuf empedokles juga seorang dokter,penyair, ahli pidato dan politikus,namun keahlian utamanya ialah filsuf sampai ia meninggal dalam usia 60 tahun.

Pemikiran terpentingnya adalah mengenai unsur-unsur alam. Berbeda dengan filsuf sebelumnya yang berpendapat bahwa alam memiliki satu unsure, maka empedokles mengatakan terdiri dari empat anasir yaitu api, udara, tanah dan air.

C. Kebijakan Socrates (Gnoti Seauto dan Meieutica-technic)
1. Gnoti Seauton
Menurut Socrates, manusia, dengan pikiran atau pengetahuannya, seolah melangkah maju dari upaya menyingkap misteri satu menuju misteri-misteri lain yang kian mekar, di dalam hidupnya. 

Manusia, dengan pikiran atau pengetahuannya, seolah bergerak dari satu ketidaktahuan menuju ketidaktahuan baru dalam hidupnya.

Kenyataan itulah yang membuat ilmu pengetahuan makin terus berkembang di dalam tatanan filosofi, agar mampu memburu dan membunuh naga-naga ketidaktahuan dan kejahatan baru (kejahatan profesional) yang bertumbuh berbarengan dengan perkembangan pikiran, pengetahuan, dan keilmuwan manusia.

Gnotie Seauton, dalam hal ini, menunjukkan sebuah kepentingan kemanusiaan yang bersifat fundamental dalam hal memahami dan mengerjakan pikiran, yang merupakan salah satu ciri keberadaan yang khas manusia itu. 

Intinya pada analisis diri dan pemahaman diri untuk mencapai pengetahuan dan tingkah laku yang lebih baik. Manusia, melalui pengetahuannya itu, memperoleh keuatan, tanggung jawab, kesadaran bati, kematangan, pemikiran atau intelektual dan rasa percaya diri untuk membangun dirinya sebagai makhluk beradab yang makin matang (dewasa), tahu diri, dan berendah hati.

Manusia, disamping membutuhkan kerendahan hati, juga membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keteguhan batin untuk menegur dan mendididk diri.

Ia butuh kedisiplinan, tanggung jawab, dan optimis hidup didalam mengejar pengetahuan atau kearifan dimaksud. Filsafat, hendak menunjukkan manusia bukan hanya bertugas mengisi “ingin tahu-nya dengan pikiran dan keterampilan-keterampilan teknologis (praktis operasional yang sempit atau terbatas). 

Justru sebaliknya, filsafat ingin melampauinya dan menempatkkan perjuangan manusia yang berpengatahuan itu pada ini pergumulan dan tugas memanusiakan manusia sebagai manusia beradab dan berbudaya didalam keutuhan eksistensinya. 

Manusia, secara eksistensial “multidimensi”, dan karenanya, pengembangan pikiran dan pengetahuannya pun, hendaknya merupakan sebuah tugas eksistensial yang utuh dalam keberbagaian dimensinya itu.

2. Maieutica-technic
Pandangan Socrates yang terpenting adalah bahwa pada diri setiap manusia terpendam jawab mengenai berbagai persoalan dalam dunia nyata. 

Karena itu setiap orang sesungguhnya bisa menjawab semua persoalan yang dihadapinya. 

Masalahnya adalah pada orang-orang itu, kebanyakan mereka tidak menyadari bahwa dalam dirinya terpendam jawaban-jawaban bagi persoalan-persoalan yang dihadapinya.

Karena itu menurut Socrates, perlu ada orang lain yang ikut mendorong mengeluarkan ide-ide atau jawaban yang masih terpendam. 

Dengan perkataan lain perlu semacam bidan untuk membantu kelahiran sang ide dari dalam kalbu manusia. 

Maka pekerjaan Socrates sehari-hari adalah berjalan-jalan di tengah kota, berkeliling di pasar-pasar untuk berbicara dengan semua orang yang dijumpai untuk menggali jawaban-jawaban terpendam mengenai berbagai persoalan. 

Dengan metode tanya jawab yang disebut metode Socrates ini akan timbul pengertian yang disebut “maieutics” (menarik keluar seperti yang dilakukan bidan). 

Pengertian tetang diri sendiri ini menurut Socrates sangat penting buat tiap-tiap manusia Adalah kewajiban setiap orang untuk mengetahui dirinya sendiri terlebih dahulu kalau ia ingin mengerti tentang hal-hal lain diluar dirinya. 

Ia mempunyai semboyan “belajar yang sesungguhnya pada manusia adalah belajar tentang manusia”.

BAB III, Penutupan 
A. Kesimpulan
Socrates adalah sorang filsuf Yunani yang hidup pada tahun 469-399 sebelum Masehi. 

Ia memiliki pendapat bahwa membangkitkan dalam diri manusia rasa cinta akan kebenaran dan kebaikan (Philosophia) yang membantu manusia berpikir dan hidup lurus. 

Socrates memiliki dua kebijakan, yaitu Gnotie-Seauton atau kenalilah dirimu dan Maieutica-Technic atau seni kebidanan.

Gnotie-Seauton, dalam hal ini, menunjukkan sebuah kepentingan kemanusiaan yang bersifat fundamental dalam hal memahami dan mengerjakan pikiran, yang merupakan salah satu ciri keberadaan yang khas manusia itu. Intinya pada analisis diri dan pemahaman diri untuk mencapai pengetahuan dan tingkah laku yang lebih baik.

Maieutica-Technic, dalam pemikiran Socrates adalah bahwa pada diri setiap manusia terpendam jawab mengenai berbagai persoalan dalam dunia nyata. Karena itu setiap orang sesungguhnya bisa menjawab semua persoalan yang dihadapinya. 

Masalahnya adalah pada orang-orang itu, kebanyakan mereka tidak menyadari bahwa dalam dirinya terpendam jawaban-jawaban bagi persoalan-persoalan yang dihadapinya. Karena itu menurut Socrates, perlu ada orang lain yang ikut mendorong mengeluarkan ide-ide atau jawaban yang masih terpendam. dengan perkataan lain perlu semacam “bidan” untuk membantu kelahiran sang ide dari dalam kalbu manusia.