Makalah Ijma' dan Qiyas Dalam Islam
Ijma’ dan qiyas adalah salah satu sumber hukum islam yang memiliki tingkat kekuatan argumentasi di bawah dalil-dalil Nash (Al-Qur’an dan Hadits) |
-->
Himpunan Makalah, Skripsi, dan Jurnal
Ijma’ dan qiyas adalah salah satu sumber hukum islam yang memiliki tingkat kekuatan argumentasi di bawah dalil-dalil Nash (Al-Qur’an dan Hadits) |
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi saat ini bertumpu pada konsumsi karena peranan sektor investasi dan
ekspor mendorong pertumbuhan ekonomi. Bertitik tolak pada latar belakang
masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka penyusun akan meneliti dan
menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi masyarakat di
Indonesia. Demikian latar belakang yang bisa kami sajikan selanjutnya kami akan
membahas secara rinci dalam pembahasan.
Keputusan
investasi merupakan keputusan rasional karena keputusan berdasarkan
pertimbangan rasional. Dalam praktik, digunakan beberapa kriteria- kriteria
tertentu untuk memutuskan diterimanya atau ditolaknya rencana investasi.
Hubungan bilateral
antara investasi dan pertumbuhan ekonomi: investasi yang memberikan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dan, di sisi lain, “sehat” pertumbuhan ekonomi dapat
memberikan sumber daya yang diperlukan untuk membiayai investasi program baru.
hubungan antara investasi saat ini dan pertumbuhan ekonomi di masa depan adalah
model ekonomi. Mereka dapat digunakan untuk menentukan pembangunan ekonomi
untuk volume investasi tertentu dan sebaliknya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian Invsetasi dalam Ekonomi Makro
2.
Apa
saja Kriteria Investasi
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
pengertian Invsetasi dalam Ekonomi Makro
2.
Mengetahui
Apa saja Kriteria Investasi
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar
ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu
ekonomi makro. Banyak alasan yang membuat teori makro-ekonomi atau ekonomi
makro menjadi subyek penting karena ada beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Ekonomi
makro merupakan pusat keberhasilan/ kegagalan suatu bangsa.
2.
Ekonomi
makro menjadi topik utama karena suatu negara bisa menanggung akibat besar pada
prestasi ekonomi yang dihasilkan dari berbagai kebijakan ekonominya.
A.
Definisi Ekonomi Makro[1]
Ekonomi makro
adalah suatu studi yang mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan atau
suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan. Dalam ekonomi
makro juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4
komponen yaitu :
1.
Pengeluaran
rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2.
Pengeluaran
pemerintah
3.
Pengeluaran
perusahaan ( investasi )
4.
Ekspor
dan impor
Ada tiga kebijakan
pemerintah untuk mempengaruhi ekonomi makro yaitu kebijakan fiskal, kebijakan
moneter, dan pertumbuhan ekonomi atau kebijakan sisi penawaran. Tiga
keprihatian utama ekonomi makro yaitu inflasi, pertumbuhan output, dan
pengangguran.
B. Definisi
Investasi[2]
Berdasarkan
wikipedia, investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi
suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan
mendapatkan keuntungan di masa depan. Terkadang,
investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Dalam
prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman mo-dal yang dilakukan
dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau
pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/ perbelanjaan
berikut ini:
1. Pembelian berbagai jenis barang
modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan
berbagai jenis industri dan perusahaan.
2. Perbelanjaan untuk membangun rumah
tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
3. Pertambahan nilai stok barang-barang
yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi
pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah
dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto,
yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam
perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah didepresiasikan. Apabila
investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka akan didapat investasi
neto.
C.
Definisi Investasi Dalam Ekonomi Makro[3]
Berdasarkan
teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan
produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi
tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).
Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB(Produk Domestik Bruto) dengan
rumus:
PDB = C + I + G + (X-M)
Dimana:
C = Consume/ Konsumsi
I = Investasi
G = Goverment/ Pemerintah
X = Export = Ekspor
M = Import = Impor
Fungsi
investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi
non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential
(rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga,
dilihat dengan kaitannya I = (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan
mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih tinggi
akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal
dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih
untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan
suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut
daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Dalam
teori ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik. Dengan pembatasan
tersebut maka definisi investasi dapat lebih dipertajam sebagai
pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal. Stok barang modal
adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.
1. Investasi dalam Bentuk Barang
Modal dan Bangunan
Yang
tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah
pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan, gedung atau
bangunan yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan umumnya lebih dari
setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta
tetap (fixed investment). Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed
investment adalah Pembentukan Modal Tetap Domestic Bruto (PMTDB). Supaya lebih
akurat, jumlah investasi yang perlu diperhatikan adalah investasi bersih yaitu
PMTDB dikurangi penyusutan.
2. Investasi Persediaan
Perusahaan
seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada target penjualan. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi
persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/ keuntungan. Persediaan barang
tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang
diinginkan karena telah direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga
dilakukuan dalam bentuk persediaan barang baku dan setengah jadi.
D.
Fungsi
Investasi
Kurva investasi adalah hubungan
antara tingkat suku bunga dengan investasi. Untuk mempertimbangkan investasi,
perusahaan membandingkan pendapatan tahunan investasi dengan biaya modal
tahunan. Selisih antara biaya modal tahunan dengan pendapatan tahunan disebut
laba, bila laba positif investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba negatif,
investasi rugi. Kurva yang menunjukkan keterkaitan di antara tingkat investasi
dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi
investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar,
atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi
pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang
sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi
yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi
terpengaruh. Dalam analisis makro-ekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi
perusahaan bersifat investasi otonomi. Menurut Joseph Allois Schumpeter,
investasi otonom (autonomous investment) dipengaruhi oleh
perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :
Tingkat
keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
Tingkat bunga.
Ramalan
mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
Kemajuan
teknologi.
Tingkat
pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
Keuntungan yang
diperoleh perusahaan-perusahaan.
E.
Kriteria
Investasi[4]
Kriteria untuk menentukan kelayakan
suatu investasi adalah :
1.
Payback Period (PP)
Adalah teknik penilaian terhadap jangka
waktu (period) pengembalian investasi proyek atau usaha. Terdapat 2 Model
perhitungan PP, yaitu:
F Apabila kas bersih setiap tahun sama
PP =
Investasi X 12 bulan
Kas
bersih / tahun
F Apabila kas bersih setiap tahun
berbeda
PP =
Sisa Investasi X 12 bulan
Kas
bersih sesudahnya
Untuk menilai usaha layak diterima atau
tidak dari segi PP, maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut :
PP
sekarang lebih kecil dari umur investasi
Dengan
membandingkan rata rata industri unit usaha sejenis
Sesuai
dengan target perusahaan
Kelemahan
metode ini :
Mengabaikan
time value of money
Tidak
mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pengembalian
2.
Average Rate of Return (ARR)
Mengukur ratarata pengembalian bunga
dengan cara memban-dingkan antara ratarata laba setelah pajak atau EAT dengan
ratarata investasi. Rumus menghitung ARR adalah sebagai berikut:
ARR
% = Rata-rata EAT
Rata
rata investasi
Ratarata
EAT = Total EAT
Umur
ekonomis (n)
Rata-rata
investasi = Investasi
2
3.
Net Present Value (NPV)
` Nilai bersih sekarang merupakan
perbandingan antara PV Kas Bersih (PV of proceed) denhgan PV investasi (capital
outlays) selama investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal
Net Present Value (NPV). Rumus :
NPV
= Kas bersih 1 + Kas bersih 2 +…+ Kas bersih N - Investasi
(1+r)
(1+r) (1+r)
Setelah
memperoleh hasilnya,jika :
NPV
positif, maka investasi diterima
NPV
negatif, sebaiknya investasi ditolak
4.
Internal Rate of Return (IRR)
Alat untuk mengukur tingkat pengembalian
hasil intern.
Rumus
= P1 C1 X P2 P1
C2
C1
Dimana:
P1 tingkat bunga 1
P2
tingkat bunga 2
C1
NPV1
C2
NPV2
Apabila
IRR lebih besar dari bunga pinjaman maka diterima
Apabila
IRR lebih kecil dari bunga pinjaman maka ditolak
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Fungsi
investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi
non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential
(rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga,
dilihat dengan kaitannya I = (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan
mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga yang lebih tinggi
akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal
dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih
untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan
suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut
daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Kriteria untuk
menentukan kelayakan suatu investasi adalah :
1.
Payback Period (PP)
2.
Average Rate of Return (ARR)
3.
Net Present Value (NPV)
4.
Internal Rate of Return (IRR)
DAFTAR PUSAKA
http://new-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2016/09/teori-konsumsi-dan-investasi-teori.html
http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2017/05/investasi-dalam-konteks-ekonomi-makro.html
https://athmospheresis.wordpress.com/2009/12/05/teori-investasi-makro-ekonomi/
http://meyka.blogdetik.com/2013/06/02/investasi-dalam-konteks-ekonomi-makro
[1] Di akses di : http://new-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2016/09/teori-konsumsi-dan-investasi-teori.html pada 18 April 2019
[2] Di akses di : http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2017/05/investasi-dalam-konteks-ekonomi-makro.html pada 18 Aprl 2019
[3] Di akses di : https://athmospheresis.wordpress.com/2009/12/05/teori-investasi-makro-ekonomi/ pada 18 April 2019
[4] Di akses di : http://meyka.blogdetik.com/2013/06/02/investasi-dalam-konteks-ekonomi-makro pada 18 Aprl
2019
7 Tokoh Filsafat Alam atau Pra-Socratic, serta Penjelasan Gnoti Seauton dan Maieutica-technic |