--> 11 Media Pembelajaran IPA, Tujuan, Jenis, Fungsi hingga Manfaat Mempelajarinya | Fragmen Ilmiah

Himpunan Makalah, Skripsi, dan Jurnal

26/11/19

11 Media Pembelajaran IPA, Tujuan, Jenis, Fungsi hingga Manfaat Mempelajarinya

| 26/11/19

MEDIA PEMBELAJARAN IPA

Ilustrasi Bing Image Creator: Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim (guru) kepenerima pesan (siswa).


11 Media Pembelajaran IPA, Tujuan, Jenis, Fungsi hingga Manfaat Mempelajarinya


GUDANGMAKALAH165.BLOGSPOT.COM - Dalam dunia pengajaran, untuk mencapai agar terdapat efektivitas dan effesiensi, maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “Media Pembelajaran”.

Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim (guru) kepenerima pesan (siswa). 

Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar yang efektif. 

Media pengajaran harus benar-benar dikuasai dan dipahami oleh guru agar dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang akan disampaikannya. 



Dengan demikian penggunaan media pembelajaran sangat penting, karena pada hakekatnya media pembelajaran adalah segala bentuk wujud yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam kegiatan pembelajaran. 

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa media merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya.

Pemilihan media pembelajaran merupakan harga mati yang harus dilakukan seorang guru sebelum proses belajar mengajar dimulai, agar pembelajaran lebih menarik. 

Seorang guru harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat, supaya selaras dengan materi yang disajikan. 



Guru juga harus mampu membuat media pembelajaran tersebut dengan kreatif dan semenarik mungkin tetapi mudah dipahami oleh siswa sehingga anak-anak tertarik untuk mengikut pembelajaran.

Definisi Media Pembelajaran IPA
Belajar adalah menjembatani antara konsepsi konsep yang telah dimiliki siswa dan konsep baru yang dipelajari atau lebih di kenal dengan nama paham konstruktivis. 

Guru penganut paham konstruktivis akan meninggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode yang dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri. Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang arti secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. 

Secara khususnya, pengertian media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi yang berupa visual maupun verbal.



Menurut Donald P. Ely & Vernon S. Gerlach, pengertian media terbagi menjadi dua bagian, yaitu media dalam arti sempit dan media arti luas. 

Media dalam arti sempit adalah media yang berwujud grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang berguna untuk menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. 

Media dalam arti luas adalah suatu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi tertentu, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan,dan sikap yang baru.

Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterempilan yang sudah dipelajari. 

Media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali antara konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep ayang akan dipelajari. 



Dengan demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu maupun media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh informasi dan memperjelas informasi.

Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. 

Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. 

Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi informasi atau pemberi materi pelajaran.

Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. 

Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut :

1. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.

2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.

3. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.

4. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.

5. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.

6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.

Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.

Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik.

Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.

Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.

Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.

Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi.

Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami.

Metode mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Secara umum media terbagi menjadi 3 macam yaitu:

1. Media auditif adalah media pengajaran yang hanya menggunakan kemampuan dalam bentuk suara. Media ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh media auditif seperti radio, tape recorder, piringan audio.

2. Media visual adalah media pengajaran yang hanya menggunakan gambar diam, seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan dan cetakan. 

Ada juga media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.

Media visual terbagi menjadi dua yaitu Media visual diam dan media visual gerak.

Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.

Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
Media audio visual adalah media yang mempunyai dua unsur yaitu suara dan gambar. 

Jenis media ini memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada media yang lain karena media ini meliputi suara dan gambar seperti film bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang ditampilkannya. 

Media audio visual juga terbagi menjadi dua macam yaitu media audio visual diam dan bergerak.

Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku.

Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-lain.

Jenis media Berdasarkan dimensinya ada dua yaitu; Media Dua Dimensi, Media Tiga Dimensi.

Berdasarkan perkembangan teknologi; Media Hasil teknologi Teknologi cetak, Media hasil teknologi audio-visual. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.

Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi komputer.

Menurut jenis, daya liput, dan bahannya. Berdasarkan jenisnya, media terbagi menjadi :
a. Media auditif
b. Media visual
c. Media audio visual
d. Audio visual murni
e. Audio visual tidak murni

2. Berdasarkan daya liputnya, media terbagi menjadi :
a. Media dengan daya liput luas dan serentak.
b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat.
c. Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.

3. Berdasarkan bahannya, media terbagi menjadi :
a. Media sederhana
b. Media kompleks

Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD biasanya menggunakan media seperti berikut:

1. Media kongkrit/nyata
Media kongkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan.

Dengan penggunaan benda konkrit siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena siswa tidak hanya belajar produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan proses sains. 

Contoh media benda kongkrit adalah benda gas, rangkaian listrik, benda padat, pesawat sederhana, dan lain-lain.

2. Lingkungan alam
Lingkungan alam sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai tempat untuk mengamati objek yang akan dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan alam tersebut.

Contohnya adalah siswa mengamati bagian-bagian tumbuhan air di danau toba.

3. Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA yang sering ditemui di laboraturium yang terdapat dalam peti, dan dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan oleh siswa-siswa. 

Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut biasanya menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut.

Contohnya adalah gelas labu, tabung reaksi, corong, tetes obat,dan lain-lain.

4. Charta, slide film, dan film
Adalah alat bantu guru dalam mempelajari pelajaran tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa, sehingga siswa mudah dalam mempelajari makhluk hidup tersebut. 

Film dapat membantu siswa untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia yang letaknya jauh dari lingkungan siswa.

Contohnya adalah film-film binatang diseluruh dunia, tumbuhan, dan lingkungannya

5. Film Animasi
Adalah alat bantu visualisasi tentang konsep-konsep tersebut guna mempermudah siswa dalam mempelajarinya. 

Alat bantu ini jika yang dipelajari sulit diamati dengan penglihatan dan objek yang diteliti sangatlah kecil.

Contohnya adalah film animasi tentang peredaran darah, proses pencernaan makanan, proses pembuatan enegi, proses pembuatan DNA, dan lain-lain.

6. Model
Model adalah gambaran yang berupa bentuk asli yang berupa benda tiga dimensi yang dapat dioperasikan oleh siswa agar mengetahui cara kerjanya dan mempermudah dalam memahami pembelajaran. 
Contohnya adalah model alat pernafasan manusia

7. Torso
Torso adalah model yang tidak asli berupa potongan tubuh manusia yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari anatomi tubuh manusia. 

Torso ini terbuat dari bahan selain logam yang tidakberbahaya bagi siswa dalam penggunaannya.

8. Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). 

Selain itu globe memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. 

Selain itu globe untuk merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis terhadap manusia.

9. Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari benda transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas. 

Selain itu guru dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer atau video disk ke layar lebar.

10. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang saling berhubungan, komputer ini dapat digunakan untuk membantu siswa mencari informasi dari internet. 

Selain internet komputer dapat digunakan siswa untuk mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA. 

Komputer ini dapat digunakan mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh dunia. 

Komputer juga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan lain sebagainnya.

11. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek yang sulit diamati oleh mata telanjang. 

Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan maupun hewan. 

Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat benda-benda yang kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.

Fungsi Media Pembelajaran
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). 

Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). 

Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning.  Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. 

Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.

Levie & Lents (1982) mengemukakan enam fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 

Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. 

Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. 

Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. 

Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.

3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 

Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

5. Fungsi Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan, terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.

6. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.

Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :

1. Memotivasi minat atau tindakan,
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. 

Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material). 

Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.

2. Menyajikan informasi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. 

Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. 

Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. 

Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.

3. Memberi instruksi.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. 

Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. 

Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

Menurut Hamalik sebagaimana dikutip oleh Rusman dalam bukunya yang berjudul “Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru” fungsi media pembelajaran, yaitu:

1. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif
2. Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran
3. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
4. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas
5. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.

Mengenai fungsi media itu sendiri pada mulanya kita hanya mengenal media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, mudah dipahami. 
Dewasa ini dengan perkembangan teknologi serta pengetahuan, maka media pengajar berfungsi sebagai berikut:
1. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru
2. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret)
3. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan)
4. Semua indera murid dapat diaktifkan
5. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
6. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk:
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Misalkan guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia dapat disajikan melalui film.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik terebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan lain sebagainya.
Fungsi media pembelajaran IPA di SD antara lain :
1. Membangkitkan keinginan dan minat baru
Anak-anak SD akan merasa senang jika melihat gurunya melakukan percobaan dengan menggunakan media. 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar