Strategi Belajar Mengajar
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Belajar
Mengajar
Secara bahasa, strategi bisa di artikan
sebagai ‘siasat’, kiat, trik, atau cara. Sedangkan secara umum strategi ialah
suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Adapun
strategi belajar mengajar bisadiartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di
gariskan. Atau dengan kata lain, strategi belajar mengajar merupakan sejumlah
langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu.
Untuk
melaksanakan tugas secara professional, guru memerlukan wawasan yang mantap
tentang kemungkinan-kemungkinan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan
tujuan belajar yang telah dirumuskan.
Menurut
Mansyur (1991), batasan belajar
mengajar yang bersifat umum mempunyai empat dasar styrategi, yakni:
1. Mengindentifikasi
serta menetapkan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
2. Mempertimbangkan
dan memilah sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang
akurat.
3. Memilih
dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan
kegiatan mengajar.
4. Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan
balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara
keseluruhan.
Dari keempat uraian di atas, jika diterapkan
dalam konteks kegiatan belajar mengajar, makastrategi belajar mengajar pada
dasarnya memiliki implikasi sebagai berikut:
1. Proses
mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai melalui
pembelajaran.
2. Memilih
sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan kultur, metode dan teknik
mengajar.
3. Memilih
dan menetapkan prosedur dan teknik mengajar.
4. Menetapkan
norma-norma atau kriteria-kriteria keberhasilan belajar.[1]
B. Macam-macam
Strategi Belajar Mengajar
Strategi
pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para
pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat
menentukan kualifikasi atau layak tidaknyamenjadi seorang pendidik, karena
proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan
materi kepada siswa sesuai tujuan, efesien, dan efektif.Berikut macam – macam
strategi pembelajaran:
1) Strategi Ekspositori
Strategi
pembelajaran ekspositoriadalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksudagar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi
pembelajaran ekspositorimerupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang
berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru
memegang peranan yang sangat penting atau dominan.Dalam sistem ini guru
menyajikandalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan
lengkap sehingga anak didik tinggal menyimak danmencernanya saja secara tertib
dan teratur.Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi ini,
diantaranya :
a. Metode Ceramah
Metode Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar. Jadi ini sesuai dengan pengertian dan maksud dari
StrategiEkspositori tersebut.
b. MetodeDemonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran
dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi
atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baiksebenarnya ataupun tiruan
dengan lisan. Jadi guru memperagakan apa yang sedang dipelajari kepada
siswanya.
c. Metode Sosiodrama
Sosiodrama
pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah
sosial.Jadidalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan
mendramatisasikan tingkah laku untuk memberikan contoh kepada siswa.
2) Strategi Inquiry
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang
ditanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:
a. Menekankan
kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya
strategi inquiry menempatkan siswa sebagai objek belajar.
b. Proses pembelajaran
berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
c. Jika guru akan
mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan
berpikir, strategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang
memiliki kemampuan untuk berpikir.
d. Jika guru
memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pembangunan intelektual anak.
Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan,
diantaranya.
1. Metode Diskusi
Metode diskuai adalah suatu cara mengelola pembelajaran
dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk
teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Disini siswa melakukan diskusi
tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru, sehingga siswa menjadi aktif.
2. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas Adalah cara mengajar atau
penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan.
Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa,
sehingga siswa menjadi aktif.
3. Metode
Eksperimen
Metode eksperimena adalah suatu cara pengelolaan
pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi metode ini dalam strategi
pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang
berdasarkan pengalaman yang ia alami.
4. Metode
Interaksi
Metode interaksi adalah cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa
bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.
3) Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri. Strategi ini menggunakan beberapa metode
pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a) Metode Eksperimen
Metode eksperimen yaitu siswa melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau
dalil dan menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
b) Metode tugas
atau resitasi
Metode tugas atau resitasi adalah metode penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Siswa
diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman siswa akan tugas yang
diberikan.
c) Metode Latihan
Metode latihan Merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia
miliki dan lebih mengasah kemampuanyang dimiliki tersebut.
d) Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah teknik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objekt ertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Siswa diajak untuk mendapatkan
pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
4) Contextual Teaching Learning
Contextual teaching and learning
(CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Metode pembelajaran yang tepat
menggambarkan strategi ini, diantaranya:
1. Metode
Demonstrasi
Metode Demontrasi guru memperagakan
materi apa sedang dipelajari kepada siswa dengan menyangkutkan kegiatan
sehari-hari, sehingga siswa lebih memahami.
2. Metode
Sosiodrama
Metode sosiodrama adalah pembelajaran
guru memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah laku yang berhubungan
dengan masalah sosial disekitar siswa untuk memberikan contoh kepada siswa,
sehingga siswa lebih paham.
5) Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitaspembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.Metode pembelajaran yang tepat
menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode Problem
Solving
Metode problem solving bukan hanya
sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab
dalam metode problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
b. Metode Diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat
menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
6) Strategi
Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi
pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing
untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses
dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model
strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran
yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan
fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang
diajarkan. Strategi ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan,
diantaranya :
1. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat
menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
2. Metode tanya
jawab
Adalah cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada
gurunya tentang materi pembelajaran.
3. Metode
eksperimen
Metode ini dalam strategi pembelajaran
merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan
pengalaman yang ia alami.
7) Strategi
Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok
Adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu
antara empat sampai enam orang. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan,
jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Strategi ini
menggunakan beberapa metode pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode Diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat
menemukan pemecahan masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b. Metode Karya
Wisata
Siswa membentuk suatu kelompok guna
untuk mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
c. Metode
Eksperimen
Dengan berkelompok siswa melakukan
eksperimen atau percobaan tentang suatu hal guna melatih kemampuan dan
pemahaman mereka.
d. Metode Tugas
atau Resitasi
Siswa disuruh
membuat suatu kelompok belajar, kemudian mereka diberi tugas guna menggali
kemampuan, kekompakan, dan pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.[2]
C. Tujuan dan Fungsi Strategi belajar mengajar
Sebagaimana
yang telah dikemukakan oleh para ahli bahwa pengertian pembelajaran secara
garis besarnya adalah suatu proses belajar mengajar antar guru dan anak didik
atau pun ada sangkut pautnya dengan manusia. Dalam proses belajar mengajar,
strategi belajar mengajar sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih
mengikatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu.
Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk dalam
mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Muhaimin,
mengemukakan bahwa strategi pembelajaran tersebut sangat bermanfaat pada setiap
tahapan dan proses belajara mengajar, baik pada tahap kesiapan (Readiness),
pemberian motovasi, perhatian, memberikan persepsi,retensi maupun dalam
melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa. Dapat di jelaskan bahwa strategi yang
dibutuhkan dalam persiapan proses belajar mengajar yang harus diperhatikan
adalah kesiapan belajar siswa baik fisik maupun psikis (Jasmani-Rohani) yang
memungkinkan siswa atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya, pada aspek pemberian
motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh pada siswa.
Strategi
motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivasi) atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu dalam hal ini
adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Atas dasar ini maka perhatian atau
dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalamproses belajar mengajar
menjadi sangat urgen (Penting). Pada prinsip ini menyangkut suatu proses yang
bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas
informasi yang diperoleh dari lingkungannya.
Tujuan Strategi
belajar mengajar antara lain:
1. Meningkatkan kualitas belajar.
Karena jika murid atau siswa mudah memahami setiap ilmu yang disampaikan, ia
pun secara otomatis akan menjadi pintar.
2. Memudahkan siswa dalam menerima
ilmu. Merupakan salah satu tujuan penting
dalam penerapan strategi belajar mengajar
3. Meningkatkan kualitas guru. Dengan
adanya penerapan strategi ini tentunya membuat guru lebih berpikir lagi soal
strategi yang lebih bagus untuk belajar siswanya. Makanya, dengan pencarian ini
guru akan memiliki banyak referensi yang
kemudian akan membuat sang guru menjadi lebih berkualitas.
Untuk
menjelaskan tentang fungsi strategi pendidikan alangkah pentingnya untuk
menjelaskan terlebih dahulu tentang fungsi pendidikan Nasional sebagai tujuan
nasional dari suatu pendidikan di Indonesia. Perlunya hal ini mengingat bahwa
seluruh proses pendidikan yang di selenggarakan bermuara pada fungsi pendidikan
nasionalitu sendiri.
Fungsi strategi pandidikan dalam arti
mikro (sempit) adalah suatu cara atau teknik yang dapat membantu (secara sadar)
pelaksanaan pendidikan dalam mengembangkan aspek jasmani dan rohani peserta
didik. Berkenaan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, strategi pendidikan
merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan termasuk dalam
merencanakan pembelajaran hingga pada pelaksaan pembelajaran. Sebab segala
kegiatan pembelajar muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.[3]
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi pembelajaran adalah kegiatan
guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa
agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.Strategi belajar
mengajar merupakan proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan pengajaran
yang efektif, efisien dan ekonomis serta dapat meningkatkan keterlibatan siswa
baik secara intelektuan maupun fisik.
Dalam proses
pembelajaran guru harus banyak memiliki strategis dan pembaharuan-pembaharuan dalam proses
belajar mengajar sehingga membuat suasana kelas menjadi interaktif dan strategi
pembelajaran juga menyangkut materi-materi yang ada dalam pengajaran. Sehingga
tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Tujuan Strategi
belajar mengajar antara lain: Meningkatkan
kualitas belajar. Karena jika murid atau siswa mudah memahami setiap ilmu yang
disampaikan, ia pun secara otomatis akan menjadi pintar.Memudahkan siswa dalam
menerima ilmu.Merupakan
salah satu tujuan penting dalam penerapan strategi belajar
mengajar.
Meningkatkan kualitas guru.Dengan
adanya penerapan strategi ini tentunya membuat guru lebih berpikir lagi soal
strategi yang lebih bagus untuk belajar siswanya. Makanya, dengan pencarian ini
guru akan memiliki banyak referensi yang
kemudian akan membuat sang guru menjadi lebih berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar