--> Konsep Dasar bimbingan konseling islam | Fragmen Ilmiah

Himpunan Makalah, Skripsi, dan Jurnal

05/12/18

Konsep Dasar bimbingan konseling islam

| 05/12/18

Konsep Dasar bimbingan konseling islam


Surah aljin: 72 ayat 2
يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا


(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami

Surah al-hujarat:13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
                                                                                        

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

Surah al-khfi:18
                      -٢- أَحَداً بِرَبِّنَا نُّشْرِكَ وَلَن بِهِ فَآمَنَّا الرُّشْدِ إِلَى يَهْدِي
Artinya: “(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami”


Surah yang berkenaan dengan konseling
وَٱلَّذِينَ عَمِلُوا۟ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ثُمَّ تَابُوا۟ مِنۢ بَعْدِهَا وَءَامَنُوٓا۟ إِنَّ رَبَّكَ مِنۢ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-A’raf 7:153)
«والذين عملوا السيَّئات ثم تابوا» رجعوا عنها «من بعدها وآمنوا» بالله «إن ربَّك من بعدها» أي التوبة «لغفور» لهم «رحيم» بهم.
(Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan; kemudian bertobat) kembali tidak melakukannya (sesudah itu dan beriman) terhadap Allah (sesungguhnya Tuhan kamu sesudahnya) sesudah tobat (adalah Maha Pengampun) kepada mereka (lagi Maha Penyayang"). (Tafsir Al-Jalalain, Al-A’raf 7:153)
Ayat 154
وَلَمَّا سَكَتَ عَن مُّوسَى ٱلْغَضَبُ أَخَذَ ٱلْأَلْوَاحَ ۖ وَفِى نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ
Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya. (Al-A’raf 7:154)


  

Konsep dasar bimbingan konseling:
      Pengertian Bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasa                    l dari kata “guide” yang artinya menunjukkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola                    (to  manage) dan menyetir (to steer).                                                                                    
Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 29/90, “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.”              

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenakekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan             dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungan, baik lingkungan          social dan lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dianamis pula. Pengenalan lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah, sekolah, masyarakat dan alam sekitar serta lingkungan yang lebih luas, diharapkan menunjang proses penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier maupun bidang budaya/keluarga/kemasyarakatan.
Menurut Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu  proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. 
Sedangkan Moh. Surya mengungkapkan bahwa bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.[1][3]    
[1]
Dari beberapa definisi yang dikutip diatas dapat diambil beberapa dasar sebagai berikut :
A.  Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu. Dengan kata lain, bimbingan adalah suatu kegiatan yang prosesnya berkesinambungan dengan sistematis, terencana, tahap demi tahap dan teraarah kepada tujuan yang ingin dicapai oleh pembimbing dan orang yang dibimbing. 
                 B. Bimbingan merupakan proses membantu (tidak memaksa) individu (klien) yang memerlukan melalui pelayanan bimbingan sehingga individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal, melatih kemandirian yang memanfaatkan teknik dan layanan bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif dengan personil atau pembimbing yang mempunyai kemampuan membimbing. 
Jadi, bimbingan berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat mengarahkan diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yg dihadapi sehingga memiliki kemampuan dlm mengambil keputusan dalam membuat suatu pilihan sesuai dengan potensi yg dimiliki.

2.    Pengertian Konseling
Menurut bahasa konseling adalah terjemahan dari “counseling” yang berasal dari kata kerja “to counsel” dalam kata lain berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat atau memberi anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa Indonesia, pengertian konseling juga dikenal dengan istilah penyuluhan.     

Selain itu counseling dalam bahasa Indonesia juga berarti proses interaksi. Konseling merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik. Dewa Ketut Sukardi mengatakan “(counseling is the heart of guidance) layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan”. Dan ruth strang mengatakan bahwa : “counseling is a most important tool of guidance”, jadi konseling merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan. Hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang integral. 
Selanjutnya Rochman Natawidjaja mendefinisikan bahwa konseling merupakan satu jenis layanan  yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbale balik antara dua individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Lebih lanjut Prayitno, mengemukakan bahwa: koseling adalah pertemuan empat mata antara klien dan konselor yang berisi usaha yang laras, unik dan human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku. [1]
[1]
Konseling Komprehensif adalah konseling yg berlaku bagi klien/konseli yg berbagai macam karakter, dilaksanakan melalui suatu proses interaksi antara konselor dan konseli, bersifat sangat pribadi dlm memberikan bantuannya agar konseli memiliki kemampuan untuk tumbuh kembang seoptimal mungkin & mengarah pada suatu pilihan dalam hidupnya sesuai dengan potensi yg dimiliki.

      E.   Prinsip Dalam Bimbingan Dan Koseling
Sebagaimana kita ketahui bahwa prinsip merupakan paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Pemahaman tentang prinsip – prinsip dasar  dari bimbingan dan konseling ini sangat penting dan perlu terutama dalam penerapan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari kesalahan dan penyimpangan – penyimpangan dalam praktik pemberian layanan bimbingan dan konseling. Adapun prinsip – prinsip dari bimbingan dan konseling, antara lain :
1.    Prinsip – prinsip umum
Prinsip – prinsip umum, meliputi :
A.  Bimbingan berhubungan dengan sikap, tingkah laku dan lainnya dari individu yang terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.
B.  Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
C  Masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah harus diserahkan pada individu atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
D. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
E.  Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendidikan sekolah yang bersangkutan.
F. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan.
G. Terhadap program bimbingan harus ada penilaian yang teratur.

2.    Prinsip – Prinsip Khusus
A.    Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli.
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
b.    Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.
Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
c.    Bimbingan menekankan hal yang positif.
Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
d.   Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama.
 Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork.
E. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. 
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.

Konsep Dasar bimbingan konseling islam
1). Pengertian Bimbingan Menurut Islam
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemah dari bahasa Inggris “guidance”, Kata “guidance” adalah kata dalam bentuk masdar (kata benda) yang berasal dari kata kerja “ to guide” artinya menunjukan kata,  membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.[1][1] Jadi, kata “guidance” berarti pemberian petunjuk; pemberian bimbingan atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan.
Secara singkat bimbingan menurut islam dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat”. Dengan demikian bimbingan dalam islam merupakan proses pemberian bantuan sebagaimana kegiatan bimbingan lainnya, tetapi dalam seluruh seginya berlandaskan ajaran Islam, yakni Alquran dan sunnah Rasul.
Dapat juga disimpulkan bahwa bimbingan dalam islam merupakan proses pemberian bantuan, artinya bimbingan tidak menentukan atau mengharuskan , melainkan sekedar   membantu individu. Individu dibantu , dibimbing, dibimbing, agar mampu hidup selaras dengan keetentuan dan petunjuk allah, maksudnya sebagai berikut :
A. Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang ditentukan Allah (sesuai dengan sunnahnya ) sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk allah.
B. Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah melalui RasulNya (ajaran Islam).
C  Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti menyadari eksitensi diri sebagai makhlu Allah yang diciptakan Allah untuk mengabdi kepadaNya (mengabdi seluas-luasnya)
D   dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk allah yang demikian itu, berarti yang bersangkutan dalam hidupnya akan berperilaku yang tidak keluar dari ketentuan dan petunjuk Allah, dengan hidup serupa itu, maka akan tercapai kehidupan yang bahagia didunia dan akhirat.

2). Tujuan Bimbingan Menurut Islam
Secara singkat tujuan bimbingan konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut : 
a.       Tujuan Umum
Membantu individu meewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar tercapai   kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.
b. Tujuan Khusus
1. Membantu individu agar tidak menghadapai masalah      
2.    Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya        
3.   Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
3). Fungsi Bimbingan Menurut Islam
Fungsi dan kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami:
Dengan memperhatikan tujuan umum dan khusus bimingan dan konseling islami tersebut diatas , dapatlah dirumuskan fungsi dari bimbingan dan konseling Islami sebagai berikut:
a. Fungsi preventif yaitu ; membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah dalam dirinya.
b. Fungsi kuratif atau korektif; membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.
c. Fungsi persuasive ; membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan itu bertahan lama.
d. Fungsi developmental atau pengembangan ; membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjaga lebih baik, sehingga tidak memungkinkan menjadi penyebab munculnya masalah baginya.
Untuk mencapai tujuan itu sejalan dengan fungsi bimbingan dan konseling Islami tersebut melakukan kegiatan yang dalam garis besarnya sebagai berikut :
a. Membantu individu mengetahiu, mengenal danmemahami keadaan dirinya sesuai dengan hakikatnya atau memahami kembali keadaan dirinya , sebab dalam keadaan tertetentu seorang ndividu tidak mengenali dirinya.
b. Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, segi-segi baik baik buruknya , kekuatan serta kelemahannyasebagai sesuatu yang telah ditakdirkannya tetapi juga menyadari manusia wajib untuk berusaha atau ikhtiar.
c. Membantu individu memahami keadaan (situasi dan kondisi) yang dihadapi saat ini, karena kerap kali masalah yang dihadapi individutidak dipahami si individu sendiri.
d. Membantu individu menemukan alternative pemecahan masalah.


                               


B.      Pengertian Konseling Menurut Islam
1). Pengertian Konnseling Menurut Islam
Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan konseling dengan tujuan agar klien mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, pemecahan masalah yang dialaminya serta mampu mengarahkan dirinya untuk mampu mengembangkan potensi ke arah perkembangan yang lebih optimal sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial. 
Konseling menurut Islam merupakan bantuan yang diberikan kepada orang yang mengalami kesulitan dengan tujuan agar orang yang dibantu mampu mengatasi masalahnya sendiri. Pengertian konseling Islam ini senada dengan konsep utama pendekatan konseling client centered yang menaruh kepercayaan bahwa klien memiliki kesanggupan untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Konseling Islam juga dapat diartikan sebagai usaha pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok yang mengalami kesulitan dan masalah, baik lahiriah maupun bathiniah yang menyangkut kehidupannya, terutama dalam kehidupan keberagamaan di masa kini dan masa yang akan datang, agar menjadi manusia mandiri dan dewasa dalam hidup, dalam bidang bimbingan akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan nilai-nilai iman dan ketaqwaan Islam.[2][2] 

2). Tujuan Konnseling Menurut Islam
A. Badawi merumuskan tujuan konseling islam dalam empat poin, diantaranya :
a.       Agar manusia dapat berkembang secara serasi dan optimal unsur raga dan rohani serta jiwanya, berdasrkan ajaran islam.
b.      Agar unsur rohani serta jiwa pada individu itu berkembang secara serasi dan optimal.
c.       Agar berkembang secara serasi dan optimal unsur kedudukan individual dan sosial berdasarkan atas ajaran islam.
d.      Agar berkembang secara serasi dan optimal unsur manusia sebagai makhluk yang sekarang hidup didunia dan kelak akan hidup di akhirat, berdasarkan atas ajaran islam.[3][3]

 Sedangkan Zulkifli Akbar mengemukakan bahwa konseling islam bertujuan membantu individu untuk memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya atas petunjuk ajaran islam agar ia dapat memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
  Dari  pemaparan para ahli diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa tujuan konseling islami telah menekankan sisi kehidupan ukhrawi disamping sisi kehidupan duniawi dan telah pula memiliki jangkauan yang jauh.
  Konseling islami ini ditujukan untuk membantu manusia sedapat-dapatnya agar terhindar dari masalah. Andaipun ia harus menghadapi masalah, di harapkan ia dapat menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, sebagai ketetapan dan anugerah Allah. Sesuai dengan dimensi spiritual konseling islami, klien dibantu untuk bersikap tawakkal kepada Allah dengan meyerahkan seluruh permsalahnnya kepada Allah , mohon petunjuk, pertolongan dan ridha-Nya. Klien tersebut harus dapat menjadikan Allah sebagai konselor yang maha agung , sumber memperoleh keberanian dan ketakutan untuk penyelesaian segala macam masalah dan sumber ketenangan hati.
  Konseling islami bertujuan untuk menanamkan kebesaran hati dalam diri klien agar ia benar-benar menyadari bahwa ia telah memiliki kemampuan memecahkan dan menyelesaikan masalah. Ia harus merasakan bahwa kemampuan itu adalah miliknya pribadi dan menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari dirinya. Konseling islami ingin mengantarkan klien untuk mampu membina kesehatan mentalnya, agar ia dapat hidup harmonis dalam jalinan hubungan vertikal dengan Allah dan jalinan hubungan horizontal dengan sesama manusia.
 Dengan demikian tujuan konseling islam secara umum adalah membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, dan secara khusus adalah membantu individu agar tidak menghadapi masalah, membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. 


C.      Bimbingan dan Konseling Islam
Dari penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwasannya Bimbingan dan Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau pitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah ke dalam dirinya, sehingga ia dapat hidup selaras sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits. Apabila internalisasi nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Hadits telah tercapai, dan fitrah agama itu telah berkembang secara optimal, maka individu tersebut dapat menciptakan hubungan yang baik dengan Allah, dengan manusia dan alam semesta sebagai manifestasi dari perananya sebagai Khalifah di muka bumi yang sekaligus juga berfungsi untuk mengabdi kepada Allah.[4][4]
Dengan demikian bimbingan di bidang Agama Islam merupakan kegiatan dari dakwah islam. Karena dakwah yang terarah ialah memberikan bimbingan kepada umat islam untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan hidup fid dunya wal akhirah.[5][5]
Dapat pula kita ketahui bahwasannya tujuan Bimbingan dan Konseling menurut islam antara lainn untuk:
1). Tujuan jangka panjang
Agar fitrah yang dikaruniakan Allah kapada indivdu bisa berkembang dan berfungsi baik, sehingga menjadi pribadi kaffah, dan secara bertahap mampu mengaktualisasikan apa yang diimaninya itu dalam kehidupan sehari – hari, yang tampil dalam bentuk kepatuhan terhadap hokum-hukum Allah dalam melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi, dan ketaatan dalam beribadah dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

2). Tujuan jangka pendek
Terbinanya iman (fitrah) individu hingga membuahkan amal saleh yang dilandasi dengan keyakinan yang benar bahwa:
a.     Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang harus selalu tunduk dan patuh pada segala aturan-Nya.
b.     Selalu ada kebaikan (hikmah) di balik ketentuan (taqdir) Allah yang berlaku atas dirinya
c.     Manusia adalah hamba Allah, yang harus ber-ibadah kepada-Nya sepanjang hayat.
d.    Ada fitrah (iman) yang dikaruniakan Allah kepada setiap manusia, jika fitrah iman dikembangkan dengan baik, akan menjadi pendorong, pengendali, dan sekaligus pemberi arah bagi fitrah jasmani, rohani, dan nafs akan membuahkan amal saleh yang menjamin kehidupannya selamat di dunia dan akhirat.
e.     Esensi iman bukan sekedar ucapan dengan mulut, tetapi lebih dari itu adalah membenarkan dengan hati, dan mewujudkan dalam amal perbuatan.
f.      Hanya dengan melaksanakan syari’t agama secara benar, potensi yang dikaruniakan Allah kepadanya bisa berkembang optimal dan selamat dalam kehidupan di dunia dan akhirat
Sedangkan dari penjelasan mengenai bimbingan dan konseling menurut islam di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi Bimbingan dan Konnseling Islam adalah untuk:
 a. Fungsi preventif, tindakan pencegahan dan pemeliharaan dimaksudkan agar perkembangan iman, islam,dan khsan yang telah dicapai individu tidak kembali ke posisi sebelumnya
 b. Fungsi kuratif, tindakan penyembuhan dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh negatif yang dapt merusak keimanan, keislaman, dan ikhsan yang ada pada individu

c. Fungsi preservative, tindakan pengembangan dimaksudkan agar iman, islam, dan iksan yan ada pada individu bisa semakin subur mendekati sempurna dan sekaligus terhindar dari kerusakan.
 d. Fungsi developmental.

2.  Landasan Bimbingan dan Konseling Islam
Proses pendidikan dan pengajaran agama dalam bahasa psikologi dikatakan sebagai ‘Bimbingan’. Para Nabi diutus untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figure konselor yang sangat mumpu dalam memecahkan permasalahan (problem solving) yang berkaitan dengan jiwa manusia, agar manusia keluar dari tipu daya setan.
Dari perspektif  bimbingan, islam memberikan pandangannya di dalam al-qur’an surah al-Baqarah ayat 2 yang menjelaskan mengenai dasar manusia untuk memberi petunjuk atau bimbinngan kepada orang lain:
Artinya: Kitab al-Qur’ann ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S al-Baqarah:2)














Related Posts

1 komentar: