--> Review Jurnal Etika Bisnis Islam | Fragmen Ilmiah

Himpunan Makalah, Skripsi, dan Jurnal

Total Tayangan Halaman

03/01/18

Review Jurnal Etika Bisnis Islam

| 03/01/18


Review Jurnal

Etika Bisnis Islam

Judul
Dialektika Etika Islam dan Etika Barat Dalam Dunia Bisnis
Jurnal
Millah

Volume & Halaman
Vol. VIII, No. 1, Agustus 2008
Tahun
2008

Penulis
Johan Arifin
Reviewer

Muhammad Rizki Amanda Lubis
Tanggal
30 Desember 2017
Abstrak
The appearance of the modernity has resultedin many revolution on human lives. Since the intetfention of highly modern devices in communication,for instance, wefind multitude of wcys how humans express their willtogetin touch with one anothers in etremely unimaginable manners long time ago. This has much benefitedpeoplefor they aregetting easier to do andget everythingin thismodem world. Nonetheless, notonly does this resultsin merelypossitive impacts, but there we alsofind how modernity has overshadowedmany worldly traditionalnorms and, in some degrees, hasmade them blurredin daily relation. 3asicalty, those traditional normsfunction as acode of cunductfor human to mirrortheir deedso that the hrok£ of this worldly life can be avoided. Inthis sense, it will be interesting when we relate The West and Islam inannouncing the salience of anorm andits values in daily modern lives. This essay wants to look atbriefly howIslam andthe Westappealhumansto internaliv^ ethicalnormsin daityinteraction, especially in the world of business.
Tujuan Jurnal
1.      Mengerti dengan maksud dasar (Latar belakang) dari etika bisnis islam dan barat
2.      Memahami  pengertian etika dalam berbisnis
3.      Mengetahui pentingnya etika dalam berbisnis
Pendahuluan
Dalam kehidupan sosial, etika memainkan peranan yang cukup penting guna membuatpolakehidupan masyarakat menjadilebihbaik. Ketika membicarakan masalah etika, secara sepintas orang tentu akan berfikir mengenai norma dan aturan yangberlaku ditengah masyarakat. Dengan melihat prilaku masyarakat modern yang sudah jauh dari nilai-nilai etika, maka bukan tidak mungkin kerusakan ummatmanusia sudah dimulai.Dalam hal inilah tanggungjawab individu sangat diperlukan guna merubah semua itu. Karena pada dasarya manusia diciptakan dengan membawa berbagai potensi, baikitupotensiberbuat kebaikan danjuga keburukan. Dansalah satufaktor prilaku tersebut adalah dipengarui oleh etika yang ada.Menurut Bauman manusia itu secara moral pada hakikatnya bukan baik ataupun buruk, melainkan ambivalen. Manusia perlu menjadi bermoral bukan being mth melainkan karena being for other (relasi asimetri).Artinya manusia hidup bukan karena bersama oranglain, melainkan iajuga hidup untuk orang lain. Dan tentunya halitumembutuhkan satubentukaturan (etika) yang sesuaiagar interaksibisaberjalan dengan baik.Erlangga Masdiana menyatakan bahwa etika bisnis adalah suatu bagian subjektif yang harus dimiliki seorang pelaku bisnis. Islam sebagai sebuah agama yang mempunyai ajaran dan aturan yang sangat komprehensif jelas mengatur segala sesuatu berlandaskan nilai-nilai moralitas tersebut. is tersebut. Darisinilah kemudian akan tampak betapa pentingnya etika bisnis Islam, sebuah kombinasi bisnis dengan nilai etika dantlat spiritual sangat lekat ditonjolkan.Adalah misi kenabian yang diemban oleh Muhamamad SAW, yang pada hakikatnya adalah untuk dijadikan suri teladan bagi umatnya. Baik itu dalam aspek kehidupan duniawi maupun bagi kehidupan ukhrawi, yang meliputi aspek sosial, politik, ekonomi (bisnis), keamanan, maupun budaya. Disini jelas disebutkan bahwa apa yang telah dibangun oleh beliau mulai sejak kecil hingga beliau menyelesaikan masa kenabiannya, ketika beliau wafat, serta apa yang telah diajarkan dan diwariskan oleh Rasulullah SAW, hendaknya benar-benar menjadi satu pijakan oleh setiap umat Islam dalam melakukan segala sesuatu. Khususnya adalah tata cara (etika) bisnis yangdijalankan oleh RasuUuUah. Danketeladanan Muhammad SAW sebagai seorang pedagang (pebisnis) tidak bisa kita ungkapkan tanpa menelusuri perdagangan pada
zaman Arab kuno. Keberhasilan dankesuksesan dalam bisnis yang diraih oleh Rasulullah SAW dalam kurun waktu sebelum diangkat menjadi nabi, maupun setelah beliau menjadi nabi kiranya perlu umtuk dikaji lebihdalam. Karenadisaat itulahbeliau telahmeletakkan berbagai dasar etika, moral, etos kerja dalam berbisnis, yang kesemuanya itu menjadikan apayangbeliaulakukanwaktuitu benar-benarmenuaisatukeberhasilan dan kesuksesan yang luar biasa.
Mengenal Etika Bisnis
Dalam Islam etika sering disebut sebagai akhlak. Adapun akhlak menurut etiomologi akhlak dapat diartikan budi pekerti, watak dan tabiat. Adapun akhlak menurut Hamzah Ya’qub berasal dari bahasaArab, jamakdari khuluqun yang menurut lughat diartikanbudi pekerti, perangai, tingkahlaku atau tabiat. Ibnu Maskawih menyatakan bahwa akhlak (etika) adalah "Akhlakadalah keadaan jiwaseseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebihdahulu).
1.      Etika
Berbicara mengenai etika tentunya tak bisa dilepaskan data asal kata ethos yang dalam bahasa Yunani mempunyai artikebiasaan (custom) atau karakter (character) watak kesusilaan atau adat Dari sumber yang lain, disebutkan: Ethics is aphilosophical term derivedfrom the Greek word "ethos,"meaning characterorcustom.
Menurut Hamzah Ya'qub, etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Sedangkan menurut Burhanudin Salam, etika adalah suatu ilmu yangmembicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat baik dan mana yang dapat dinilai jahat.
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimtliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itusalah atau benar, buruk atau baik. Etika adalah refleksi dan apa yang disebut dengan "selfcontrol", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompokitusendiri. Dengankatalain bahwa etikalebih bersifat teoritis. Etika hanya berbicara mengenai nilai perbuatan baik dan buruknya manusia dengan tolokukur akal pikiran.
Namun lain halnya dengan Islam, Islam lebihmempertimbangkan berbagi aspek dakm membangun satukonsep pemikiran. Islam mengajarkan kesatuan hubungan antara mtmngia dengan pendapatannya, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan lingkungan kehidupannya. disinilah yang kemudian disebut sebagai keseimbangan hidup darri aspek duniawi maupun ukhrawi-nya. Sama-sama dipandang sebagai sesuatu yang sama pentingnya. Dan dalam pencapaiannya selalu mengedepankan ajaran yang bersumber dari AlQur’an dan Hadist. Bentuk keistimewaan inilah yang menjadikan perbedaan mendasar antara Etika Islam danBarat.
2.      Bisnis
Kata"bisnis" dalam Bahasa Indonesia diserap dari kata “business” dari Babasa Inggris yangberartikesibukan. Jadi,adadugaanbabwamaknadarikata"bisnis" itu adalah kesibukan yang berorientasikan pada profit/keuntungan.Upaya mendefinisikan istilah “Bisnis" memangsangat beragam sekali, tergantung dari sudutpandang mana seseorang menafsirkannya. Dalam kamus Babasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai usaha dagang, usaha komersial didunia perdagangan, dan bidang usaba. Lain lagi dengan Skinner (1992) definisi bisnis menurutnya adalah pertukaran barang, jasa, atau uangyang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Sedangkan menurut Anaroga dan Soegiastuti (1996) bisnis dikategorikan sebagai istilah yang memiliki makna dasar sebagai "Thehiring andselling ofgoods andservices".
Upaya mendefinisikan istilah Bisnis memangsangat beragam sekali, tergantung dari sudutpandang mana seseorang menafsirkannya. Dalam kamus Babasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai usaha dagang, usaba komersial didunia perdagangan, dan bidang usaba. Lain lagi dengan Skinner (1992) definisi bisnis menurutnya adalah pertukaran barang, jasa, atau uangyang saling menguntungkan atau memberi manfaat Sedangkan menurut Anaroga dan Soegiastuti (1996) bisnis dikategorikan sebagai istilah yang memiliki makna dasar sebagai "Thehiring andselling of goods andservices". Adapun menurut Strauh dan Attner (1994) bisnis Hi^rnlfan sebagai suatu organisasi yangmenjalankan aktivitas produksidan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleb profit.
Dengan demikian apa yang dilakukan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhan dengan bekerja dapat dikategorikan dalam pengertian bisnis secara umum. Hanya saja jika kita sederhanakan yang disebut sebagai bisnis Islami adalah serangkaian aktifitas dankegiatan bisnis manusia dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi oleb jumlah kepemilikian barang (barta ataujasa) termasuk didalamnya segala keuntungannya, dansemuaituada batasan dalam cara memperolehnya, mengolah sertamendayagunakannya. Artinya ada aturan halal dan haramnya
Dunia bisnis juga bukanlah hal yang asing dan baru bagi masyarakat Islam, sejak Islam lahir disemenanjung Arab kegiatan bisnis sudah dimulai disana. Dansalah satunya tentusaja pembawa agama Islam, Muhammad SAW Bisnis atau dunia perdagangan telah digeluti oleh masyarakat Islam, dan sejak dan zaman Rasulullah SAW dunia menjadi salah satu andalan bagi umatIslam sebagai lapangan pekerjaan dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidup orang banyak. Menurut sejarah perkembangan bisnis umat Islam sangatlah baik, hal itudibuktikan dengan berhasilnya seorang Muhammad dalam setiap melakukan bisnis. Halitupula yang kemudian ditirudan dilaksanakan olehparasahabat-sahabat beliau.
Melalui uraian tersebut, maka akan dapat diambil satu bentuk kesimpulan bahwa definisi dari etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik, buruk,benardan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis juga bisa dikatakan sebagai seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus mempunyai komitmen dalam melakukan sebuah transaksi, berperilaku, dan juga berelasi guna mencapai tujuan bisnisnya dengan selamat. Dengan demikian,maka sangat perlu sekaliuntuk memahami pentingnya kegunaan etika islam dalam berbisnis. Hal itu dimaksudkan agar seseorang terutama pelaku bisnis mempunyai bekal untuk berbuat the rightthing yang dilandasi dengan semangat keilmuan,kesadaran,serta kondisi yang berlandaskan pada nilai-nilai moralitas.
Pentingnya etika dalam berbisnis
Etika sebagai rambu-rambu dalam dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji(good conduct) yang harus dipatuhi dan dijalankan. Dan etika di dalam bisnis sudah harus disepakati oleh orang-orang yangberada kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya
Hal itulah yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk mewujudkan tujuan dalam bisnis, antara lain: memberikan kesadaran dalam setiap pelaku bisnis akan adanya dimensi etisdalam bisnis, memperkenalkan argumentasi-argumentasi moral di bidang ekonomi maupun bisnis serta bagaimana cara penyusunannya, serta membantu untuk menentukan sikap moral yang tepat dalam menjalankan profes. Ketiga tujuan tersebut merupakan langkah bagi penerapan etika dalam sebuah bisnis. Sehingga dari sana diharapkan akan muncul berbagai kemampuan yang khusus terkait dengan bisnis. Kemampuan yang dimaksud adalah analytical yaitu: kemampuan memahami posisi dan hubungannya dengan berbagi prinsip moral danjuga theory or ystem ofmoral values"?
Etika sebagai ajaran baik-buruk, benar-salah, atau ajaran tentang moral khususnya dalam perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber temtama dari ajaran agama. Itulah sebabnya banyak ajaran dan paham dalam ekonomi Barat menunjuk pada kitab Injil (Bible), dann etika ekonomi Yahudi banyak menunjuk pada Taurat Demikian pulaetika ekonomi Islam termuat dalam lebih dari seperlima ayat-ayat yang dimuat dalam al-Quran. Namun jika etika agama Kristen-Protestan telah melahirkan semangat (spirit) kapitalisme, maka etika agama Islam tidak mengarah pada kapitalisme maupun sosialisme.
Sebagai contoh di era sekarang adalah bisnis minuman keras, obat-obatan terlarang, bisnis penjualan perempuan danlain sebagainya. Bisnis-bisnis tersebut jelas mengabaikan moralitas, karena hal itu adalah mrupakan bisnis yang bisa meraih keuntunganyangsangatbesar, padahaldilihatdari sisietika terlebihdari sisi agama halitujelas dilarang karena termasuk perbuatan illegal dan maksiat. Selain itupula mengapa bisnis tersebut dilarang, disamping melanggar dan mengabaikan moralitas jelas dampak yang ditimbulkan adalah negatif danmerugikan individu, maupun masyarakat umum. Kenyataanbahwa bisnis semacamini jauh dari nilai moral karena menganggap bahwa keuntungan adalah segala-galanya, sedangkan aspek kemanusian ditinggalkan.
Apa yang menjadi persoalan diatas merupakan satu bentuk upaya untuk senantiasa mencapai satu prinsip bisnis yang berlandaskan Al-Qur’an, yaitu etika bisnis yangs elalu mengedepankan nilai-nilai Qur'ani. Hal ini juga bertujuan untuk menolak anggapan bahwa bisnis merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan duniawi tidak ada kaitannya dengan etika. Namun, lebih Hal itu dengan berlandaskan nilai-nilai Qur’ani diharapkan praktek bisnis dewasa ini lebih mengedepankan nilai-nilai etika dari pada menggunakan sistem liberal yang jauh dari ajaran-ajaran Islam.
Dengan selalu berlandaskan kepada ajaran Al-Qur'an, etika bisnis yang terbangun akan memberikan satu basil dan proses eksplorasi dan interpretasi dari nilai-nilai dasar Al-Qur'an yang lebih baik. Kontribusi yang diharapkan tentunya yang akan membawa dampak bagi terciptanya satu proses bisnis islami yang menjunjung tinggi nilai etika, serta akan mampu memberikan satu cakrawala baru bagi perkembangan dunia bisnis, khususnya bisnis islami dengan tujuan menuju bisnis yang benar-benar bersih dan juga menyejukkan. Tujuan tersebut juga seiring dengan wacana yang saat ini sedang berkembang, yaitu adanya upaya untuk mengembangkan etika bisnis sebagai bagian dari upaya untuk memberikan nuansa baru bagi perputaran roda ekonomi Islam saatini, khususnya perekonomian di Indonesia.
Penutup
Bisnis tanpa etika sering didasarkan padaprinsip homo homini bfpus (manusia adalah serigala bagi sesamanya), artinya menjalankan bisnis tak kenal kawan. Mereka hanya berpikir dan menganggap bahwa pesaing adalah lawan yang harus dikalahkan dan dijatuhkan, atau bahkan kalau perlu dijadikan korban bagi perjalanan bisnisnya demi meraih keuntungan. Etikamenjadi nomorkesekian, yang terpenting adalah menang dan untung besar. Akhirnya segala cara dilakukan demi mencapai tujuan tersebut Contoh yang sering terjadi saatiniadalah upaya sahng fimah dengan tujuan menjatuhkan pesaingnya. Anehnya lagi hal semacam ituseakan sudah membudaya diikm dunia bisnis saatini,bukanhanya dikalangan bisnis berskala besarsaja, bahkan sesaina penjual bakso saja rela memfitnah, bahkan membunuh saingannya demi kevintungan sesaat Usaha yang demikian di duniaBarat, bahkan sekarang juga sudah menjalar diberbagai negara sudah menjadi hal yang biasa, karena prinsip yang mereka gunakan adalah prinsip profit dan pragmatis.
Lain lagi dengan bisnis yang beretika, ia selalu mengedepankan dan berpijak pada prinsip homo homini socius (manusia adalah kawan bagi sesamanya).Ini berawal dari tesis Dnjarkara mengenai manusia dan sesamanya yang terangkum dalam homo homini socius Artinya, dalam hubungan apapun, termasuk bisnis, jangan sampai yang terjadi adanya hokum rimba. Kenyataan semacam itu memang sulit didapatkan sekarang ini,namun paling tidak hal itu hatus dijadikan sebagai satu konsep berbisnis yang saling menghargai satu dengan yang lainnya. Para pesaing dalam bisnis hendaknya dijadikan sebagai patner terbaik dalam memajukan usaha bisnis. Selain itu persaingan dalam dunia bisnis lebih baik dijadikan sebuah kompetisi yang sehat dengan cara memberikan yang terbaik bagi para konsumen mereka.
Salah satu altematif imtuk mengatasihal itu adalah dengan penerapan etika bisnis Islami. Karena didalamnya diajarkan pengelolaan bisnis yang berdasar dan berlandasakan al-Qur'an, Hadist, serta hukum yang telah dibuat olehpara ahli fiqih. T.i>ndflRan yang dipakai adalah moralitas (etika) danjuga spiritual Utas. Visi dan misinya adalah demi kepentingan dunia dan juga akhirat. Sehingga merupakan sebuah keharusan bagi setiap pebisnis Muslim untuk senantiasa menjalankan roda bisnisnya sesuai dengan apa yang telah terdapat dalam al Qur'an, Hadist maupun dalam berbagai hukum yang telah dibuat dandisepakati berlakunya oleh para ahi hukum (ulama fiqh). Berbagai ajaran yang termuat dalam sumber-sumber tersebut hendaknya benar-benar dilaksanakan oleh setiap pelaku bisnis, khususnya bagi umat
Islam.

Baca juga : https://simba-corp.blogspot.com/

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar