Review Jurnal |
Etika Bisnis Islam |
Judul
|
Dialektika Etika Islam dan
Etika Barat Dalam Dunia Bisnis
|
Jurnal
|
Millah
|
Volume & Halaman
|
Vol. VIII, No. 1, Agustus 2008
|
Tahun
|
2008
|
Penulis
|
Johan Arifin
|
Reviewer
|
Muhammad Rizki Amanda Lubis
|
Tanggal
|
30 Desember 2017
|
Abstrak
|
The appearance of the
modernity has resultedin many revolution on human lives. Since the
intetfention of highly modern devices in communication,for instance, wefind
multitude of wcys how humans express their willtogetin touch with one
anothers in etremely unimaginable manners long time ago. This has much
benefitedpeoplefor they aregetting easier to do andget everythingin thismodem
world. Nonetheless, notonly does this resultsin merelypossitive impacts, but
there we alsofind how modernity has overshadowedmany worldly traditionalnorms
and, in some degrees, hasmade them blurredin daily relation. 3asicalty, those
traditional normsfunction as acode of cunductfor human to mirrortheir deedso
that the hrok£ of this worldly life can be avoided. Inthis sense, it will be
interesting when we relate The West and Islam inannouncing the salience of
anorm andits values in daily modern lives. This essay wants to look atbriefly
howIslam andthe Westappealhumansto internaliv^ ethicalnormsin daityinteraction,
especially in the world of business.
|
Tujuan Jurnal
|
1. Mengerti dengan maksud dasar
(Latar belakang) dari etika bisnis islam dan barat
2. Memahami pengertian etika dalam berbisnis
3. Mengetahui pentingnya etika
dalam berbisnis
|
Pendahuluan
|
Dalam kehidupan sosial,
etika memainkan peranan yang cukup penting guna membuatpolakehidupan
masyarakat menjadilebihbaik. Ketika membicarakan masalah etika, secara
sepintas orang tentu akan berfikir mengenai norma dan aturan yangberlaku
ditengah masyarakat. Dengan melihat prilaku masyarakat modern yang sudah jauh
dari nilai-nilai etika, maka bukan tidak mungkin kerusakan ummatmanusia sudah
dimulai.Dalam hal inilah tanggungjawab individu sangat diperlukan guna merubah
semua itu. Karena pada dasarya manusia diciptakan dengan membawa berbagai
potensi, baikitupotensiberbuat kebaikan danjuga keburukan. Dansalah
satufaktor prilaku tersebut adalah dipengarui oleh etika yang ada.Menurut
Bauman manusia itu secara moral pada hakikatnya bukan baik ataupun buruk,
melainkan ambivalen. Manusia perlu menjadi bermoral bukan being mth melainkan
karena being for other (relasi asimetri).Artinya manusia hidup bukan
karena bersama oranglain, melainkan iajuga hidup untuk orang lain. Dan
tentunya halitumembutuhkan satubentukaturan (etika) yang sesuaiagar interaksibisaberjalan
dengan baik.Erlangga Masdiana menyatakan bahwa etika bisnis adalah suatu
bagian subjektif yang harus dimiliki seorang pelaku bisnis. Islam sebagai
sebuah agama yang mempunyai ajaran dan aturan yang sangat komprehensif jelas
mengatur segala sesuatu berlandaskan nilai-nilai moralitas tersebut. is
tersebut. Darisinilah kemudian akan tampak betapa pentingnya etika bisnis
Islam, sebuah kombinasi bisnis dengan nilai etika dantlat spiritual sangat
lekat ditonjolkan.Adalah misi kenabian yang diemban oleh Muhamamad SAW, yang
pada hakikatnya adalah untuk dijadikan suri teladan bagi umatnya. Baik itu
dalam aspek kehidupan duniawi maupun bagi kehidupan ukhrawi, yang meliputi
aspek sosial, politik, ekonomi (bisnis), keamanan, maupun budaya. Disini
jelas disebutkan bahwa apa yang telah dibangun oleh beliau mulai sejak kecil
hingga beliau menyelesaikan masa kenabiannya, ketika beliau wafat, serta apa
yang telah diajarkan dan diwariskan oleh Rasulullah SAW, hendaknya
benar-benar menjadi satu pijakan oleh setiap umat Islam dalam melakukan
segala sesuatu. Khususnya adalah tata cara (etika) bisnis yangdijalankan oleh
RasuUuUah. Danketeladanan Muhammad SAW sebagai seorang pedagang (pebisnis)
tidak bisa kita ungkapkan tanpa menelusuri perdagangan pada
zaman Arab kuno. Keberhasilan
dankesuksesan dalam bisnis yang diraih oleh Rasulullah SAW dalam kurun waktu
sebelum diangkat menjadi nabi, maupun setelah beliau menjadi nabi kiranya
perlu umtuk dikaji lebihdalam. Karenadisaat itulahbeliau telahmeletakkan
berbagai dasar etika, moral, etos kerja dalam berbisnis, yang kesemuanya itu
menjadikan apayangbeliaulakukanwaktuitu benar-benarmenuaisatukeberhasilan dan
kesuksesan yang luar biasa.
|
Mengenal Etika Bisnis
|
Dalam Islam etika sering
disebut sebagai akhlak. Adapun akhlak menurut etiomologi akhlak dapat diartikan
budi pekerti, watak dan tabiat. Adapun akhlak menurut Hamzah Ya’qub berasal
dari bahasaArab, jamakdari khuluqun yang menurut lughat diartikanbudi
pekerti, perangai, tingkahlaku atau tabiat. Ibnu Maskawih menyatakan bahwa
akhlak (etika) adalah "Akhlakadalah keadaan jiwaseseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan
pikiran (lebihdahulu).
1. Etika
Berbicara mengenai etika
tentunya tak bisa dilepaskan data asal kata ethos yang dalam bahasa
Yunani mempunyai artikebiasaan (custom) atau karakter (character)
watak kesusilaan atau adat Dari sumber yang lain, disebutkan: Ethics is
aphilosophical term derivedfrom the Greek word "ethos,"meaning
characterorcustom.
Menurut Hamzah Ya'qub, etika
adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran. Sedangkan menurut Burhanudin Salam, etika adalah suatu ilmu
yangmembicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat
baik dan mana yang dapat dinilai jahat.
Sebagai suatu subyek, etika
akan berkaitan dengan konsep yang dimtliki oleh individu ataupun kelompok
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itusalah atau
benar, buruk atau baik. Etika adalah refleksi dan apa yang disebut dengan "selfcontrol",
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompokitusendiri. Dengankatalain bahwa etikalebih bersifat teoritis. Etika
hanya berbicara mengenai nilai perbuatan baik dan buruknya manusia dengan
tolokukur akal pikiran.
Namun lain halnya dengan
Islam, Islam lebihmempertimbangkan berbagi aspek dakm membangun satukonsep
pemikiran. Islam mengajarkan kesatuan hubungan antara mtmngia dengan pendapatannya,
manusia dengan sesamanya dan manusia dengan lingkungan kehidupannya.
disinilah yang kemudian disebut sebagai keseimbangan hidup darri aspek
duniawi maupun ukhrawi-nya. Sama-sama dipandang sebagai sesuatu yang sama
pentingnya. Dan dalam pencapaiannya selalu mengedepankan ajaran yang
bersumber dari AlQur’an dan Hadist. Bentuk keistimewaan
inilah yang menjadikan perbedaan mendasar antara Etika Islam danBarat.
2. Bisnis
Kata"bisnis" dalam Bahasa Indonesia
diserap dari kata “business” dari Babasa Inggris yangberartikesibukan.
Jadi,adadugaanbabwamaknadarikata"bisnis" itu adalah kesibukan yang
berorientasikan pada profit/keuntungan.Upaya mendefinisikan istilah “Bisnis"
memangsangat beragam sekali, tergantung dari sudutpandang mana seseorang
menafsirkannya. Dalam kamus Babasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai usaha
dagang, usaha komersial didunia perdagangan, dan bidang usaba. Lain lagi
dengan Skinner (1992) definisi bisnis menurutnya adalah pertukaran barang,
jasa, atau uangyang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Sedangkan
menurut Anaroga dan Soegiastuti (1996) bisnis dikategorikan sebagai istilah
yang memiliki makna dasar sebagai "Thehiring andselling ofgoods
andservices".
Upaya mendefinisikan istilah Bisnis
memangsangat beragam sekali, tergantung dari sudutpandang mana seseorang
menafsirkannya. Dalam kamus Babasa Indonesia, bisnis diartikan sebagai usaha
dagang, usaba komersial didunia perdagangan, dan bidang usaba. Lain lagi
dengan Skinner (1992) definisi bisnis menurutnya adalah pertukaran barang,
jasa, atau uangyang saling menguntungkan atau memberi manfaat Sedangkan
menurut Anaroga dan Soegiastuti (1996) bisnis dikategorikan sebagai istilah
yang memiliki makna dasar sebagai "Thehiring andselling of goods
andservices". Adapun menurut Strauh dan Attner (1994) bisnis
Hi^rnlfan sebagai suatu organisasi yangmenjalankan aktivitas produksidan
penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk
memperoleb profit.
Dengan demikian apa yang dilakukan manusia
dalam rangka mencukupi kebutuhan dengan bekerja dapat dikategorikan dalam
pengertian bisnis secara umum. Hanya saja jika kita sederhanakan yang disebut
sebagai bisnis Islami adalah serangkaian aktifitas dankegiatan bisnis manusia
dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi oleb jumlah kepemilikian barang
(barta ataujasa) termasuk didalamnya segala keuntungannya, dansemuaituada
batasan dalam cara memperolehnya, mengolah sertamendayagunakannya. Artinya
ada aturan halal dan haramnya
Dunia bisnis juga bukanlah hal yang asing dan baru bagi masyarakat Islam, sejak
Islam lahir disemenanjung Arab kegiatan bisnis sudah dimulai disana. Dansalah
satunya tentusaja pembawa agama Islam, Muhammad SAW Bisnis atau dunia perdagangan
telah digeluti oleh masyarakat Islam, dan sejak dan zaman Rasulullah SAW
dunia menjadi salah satu andalan bagi umatIslam sebagai lapangan pekerjaan
dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidup orang banyak. Menurut sejarah
perkembangan bisnis umat Islam sangatlah baik, hal itudibuktikan dengan
berhasilnya seorang Muhammad dalam setiap melakukan bisnis. Halitupula yang
kemudian ditirudan dilaksanakan olehparasahabat-sahabat beliau.
Melalui uraian tersebut, maka akan dapat
diambil satu bentuk kesimpulan bahwa definisi dari etika bisnis adalah
seperangkat nilai tentang baik, buruk,benardan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas.
Dalam arti lain etika bisnis juga bisa dikatakan sebagai seperangkat prinsip
dan norma di mana para pelaku bisnis harus mempunyai komitmen dalam melakukan
sebuah transaksi, berperilaku, dan juga berelasi guna mencapai tujuan
bisnisnya dengan selamat. Dengan demikian,maka sangat perlu sekaliuntuk
memahami pentingnya kegunaan etika islam dalam berbisnis. Hal itu dimaksudkan agar seseorang
terutama pelaku bisnis mempunyai bekal untuk berbuat the rightthing yang
dilandasi dengan semangat keilmuan,kesadaran,serta kondisi yang berlandaskan
pada nilai-nilai moralitas.
|
Pentingnya etika dalam
berbisnis
|
Etika sebagai rambu-rambu dalam dalam
suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya
kepada suatu tindakan yang terpuji(good conduct) yang harus dipatuhi dan dijalankan. Dan etika di dalam bisnis sudah harus
disepakati oleh orang-orang yangberada kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya
Hal itulah yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk
mewujudkan tujuan dalam bisnis, antara lain: memberikan kesadaran dalam
setiap pelaku bisnis akan adanya dimensi etisdalam bisnis, memperkenalkan
argumentasi-argumentasi moral di bidang ekonomi maupun bisnis serta bagaimana
cara penyusunannya, serta membantu untuk menentukan sikap moral yang tepat dalam menjalankan profes. Ketiga tujuan tersebut merupakan
langkah bagi penerapan etika dalam sebuah bisnis. Sehingga dari sana diharapkan
akan muncul berbagai kemampuan yang
khusus terkait dengan bisnis. Kemampuan yang dimaksud adalah analytical
yaitu: kemampuan memahami posisi dan hubungannya dengan berbagi prinsip moral
danjuga theory or ystem ofmoral values"?
Etika sebagai ajaran
baik-buruk, benar-salah, atau ajaran tentang moral khususnya dalam perilaku
dan tindakan-tindakan ekonomi, bersumber temtama dari ajaran agama. Itulah
sebabnya banyak ajaran dan paham dalam ekonomi Barat menunjuk pada kitab
Injil (Bible), dann etika ekonomi Yahudi banyak menunjuk pada Taurat Demikian
pulaetika ekonomi Islam termuat dalam lebih dari seperlima ayat-ayat yang dimuat dalam
al-Quran. Namun jika etika agama Kristen-Protestan telah melahirkan semangat
(spirit) kapitalisme, maka etika agama Islam tidak mengarah pada kapitalisme
maupun sosialisme.
Sebagai contoh di era sekarang
adalah bisnis minuman keras, obat-obatan terlarang, bisnis penjualan
perempuan danlain sebagainya. Bisnis-bisnis tersebut jelas mengabaikan
moralitas, karena hal itu adalah mrupakan bisnis yang bisa meraih
keuntunganyangsangatbesar, padahaldilihatdari sisietika terlebihdari sisi
agama halitujelas dilarang karena termasuk perbuatan illegal dan maksiat. Selain
itupula mengapa bisnis tersebut dilarang, disamping melanggar dan mengabaikan
moralitas jelas dampak yang ditimbulkan adalah negatif danmerugikan individu,
maupun masyarakat umum. Kenyataanbahwa bisnis semacamini jauh dari nilai
moral karena menganggap bahwa keuntungan adalah segala-galanya, sedangkan
aspek kemanusian ditinggalkan.
Apa yang menjadi persoalan
diatas merupakan satu bentuk upaya untuk senantiasa mencapai satu prinsip bisnis yang berlandaskan Al-Qur’an, yaitu etika bisnis yangs elalu mengedepankan
nilai-nilai Qur'ani. Hal ini juga bertujuan untuk menolak anggapan bahwa
bisnis merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
duniawi tidak ada kaitannya dengan etika. Namun, lebih Hal itu dengan
berlandaskan nilai-nilai Qur’ani diharapkan praktek bisnis dewasa ini lebih
mengedepankan nilai-nilai etika dari pada menggunakan sistem liberal yang jauh
dari ajaran-ajaran Islam.
Dengan selalu berlandaskan kepada
ajaran Al-Qur'an, etika bisnis yang terbangun akan memberikan satu basil dan proses eksplorasi dan
interpretasi dari nilai-nilai dasar Al-Qur'an yang lebih baik. Kontribusi
yang diharapkan tentunya yang akan membawa dampak bagi terciptanya satu
proses bisnis islami yang menjunjung tinggi nilai etika, serta akan mampu
memberikan satu cakrawala baru bagi perkembangan dunia bisnis, khususnya
bisnis islami dengan tujuan menuju bisnis yang benar-benar bersih dan juga
menyejukkan. Tujuan tersebut juga seiring dengan wacana yang saat ini sedang
berkembang, yaitu adanya upaya untuk mengembangkan etika bisnis sebagai
bagian dari upaya untuk memberikan nuansa baru bagi perputaran roda ekonomi
Islam saatini, khususnya perekonomian di Indonesia.
|
Penutup
|
Bisnis tanpa etika sering
didasarkan padaprinsip homo homini bfpus (manusia adalah serigala bagi
sesamanya), artinya menjalankan bisnis tak kenal kawan. Mereka hanya berpikir
dan menganggap bahwa pesaing adalah lawan yang harus dikalahkan dan
dijatuhkan, atau bahkan kalau perlu dijadikan korban bagi perjalanan
bisnisnya demi meraih keuntungan. Etikamenjadi nomorkesekian, yang terpenting
adalah menang dan untung besar. Akhirnya segala cara dilakukan demi mencapai
tujuan tersebut Contoh yang sering terjadi saatiniadalah upaya sahng fimah
dengan tujuan menjatuhkan pesaingnya. Anehnya lagi hal semacam ituseakan
sudah membudaya diikm dunia bisnis saatini,bukanhanya dikalangan bisnis
berskala besarsaja, bahkan sesaina penjual bakso saja rela memfitnah, bahkan
membunuh saingannya demi kevintungan sesaat Usaha yang demikian di
duniaBarat, bahkan sekarang juga sudah menjalar diberbagai negara sudah menjadi hal yang biasa, karena prinsip yang mereka gunakan adalah prinsip profit dan
pragmatis.
Lain lagi dengan bisnis yang
beretika, ia selalu mengedepankan dan berpijak pada prinsip homo homini
socius (manusia adalah kawan bagi sesamanya).Ini berawal dari tesis Dnjarkara mengenai manusia dan sesamanya yang terangkum dalam homo homini socius Artinya, dalam hubungan apapun, termasuk
bisnis, jangan sampai yang terjadi adanya hokum rimba. Kenyataan semacam itu memang sulit didapatkan sekarang ini,namun paling tidak hal itu hatus dijadikan sebagai satu konsep berbisnis yang
saling menghargai satu dengan yang lainnya. Para pesaing dalam bisnis
hendaknya dijadikan sebagai patner terbaik dalam memajukan usaha bisnis.
Selain itu persaingan dalam dunia bisnis lebih baik dijadikan sebuah
kompetisi yang sehat dengan cara memberikan yang terbaik bagi para konsumen
mereka.
Salah satu altematif imtuk
mengatasihal itu adalah dengan penerapan etika bisnis Islami. Karena
didalamnya diajarkan pengelolaan bisnis yang
berdasar dan berlandasakan al-Qur'an, Hadist, serta hukum yang telah dibuat olehpara ahli fiqih. T.i>ndflRan yang
dipakai adalah moralitas (etika) danjuga spiritual Utas. Visi dan misinya adalah demi kepentingan dunia dan juga
akhirat. Sehingga merupakan sebuah keharusan bagi setiap pebisnis Muslim
untuk senantiasa menjalankan roda bisnisnya sesuai dengan apa yang telah
terdapat dalam al Qur'an, Hadist maupun dalam berbagai hukum yang telah dibuat dandisepakati
berlakunya oleh para ahi hukum (ulama fiqh). Berbagai ajaran yang termuat
dalam sumber-sumber tersebut hendaknya benar-benar dilaksanakan oleh setiap
pelaku bisnis, khususnya bagi umat
Islam.
|
Baca juga : https://simba-corp.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar