--> MAKALAH PRAKTEK MODEL PEMBELAJARAN PIAUD SENTRA MUSIK DAN GERAK TEMA : SIRKUS | Fragmen Ilmiah

Himpunan Makalah, Skripsi, dan Jurnal

Total Tayangan Halaman

12/12/20

MAKALAH PRAKTEK MODEL PEMBELAJARAN PIAUD SENTRA MUSIK DAN GERAK TEMA : SIRKUS

| 12/12/20

 

MAKALAH

PRAKTEK MODEL PEMBELAJARAN PIAUD

SENTRA MUSIK DAN GERAK

TEMA : SIRKUS

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 


 

 

Filosofi

Gelaran Sentra Bermain

 

 

 

 

Apakah GELARAN SENTRA BERMAIN, itu?

Gelaran sentra bermain merupakan  istilah yang sengaja penulis ciptakan sebagai sebutan lain dari suatu pusat kegiatan belajar dan  bermain  yang selama  ini dikenal dengan sebutan SENTRA (di kalangan pendidik di Kelompok Bermain) dan AREA (di kalangan  guru  Taman Kanak-kanak dan  Raudahtul Athfal) atau ada juga yang masih menggunakan istilah SUDUT kegiatan. Adapun  yang  dimaksud  dengan GELARAN  SENTRA  BERMAIN dalam buku ini adalah  suatu  wahana  atau wadah  atau tempat anak bermain atau beraktivitas lainnya. Jadi gelaran sentra bermain  adalah  pusat  kegiatan  belajar  yang  dapat   menjadi sarana   atau   tempat  yang   dapat   mengadaptasi  perbedaan gaya belajar yang dimiliki oleh anak, tingkat  kematangan dan perkembangan anak, serta mengantisipasi perbedaan dari latar belakang yang berbeda.

Prinsip pembelajaran yang diterapkan  pada  gelaran sentra bermain, yaitu individualisasi pengalaman belajar, dimana setiap anak diperkenankan untuk memilih gelaran sentra bermain yang akan digunakan untuk bereksplorasi dan bermain.

 

Kemengapaan GELARAN SENTRA BERMAIN

Ketika model  pembelajaran sentra  menjadi  suatu  model yang banyak ditawarkan untuk diterapkan  pada lembaga  PAUD, banyak kendala yang dihadapi oleh para guru dan pengelola.

Berdasarkan rasa  keprihatinan  berdasarkan  kesulitan  dan keluhan yang dihadapi  oleh para guru, mulai dari keterbatasan ruang  kelas, ketersediaan media  dan  alat permainan  edukatif,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 


keterampilan   guru  dalam  mengelola   kelas,  interaksi  dengan anak  yang  cenderung  satu  arah  serta  minimnya  kemitraan dengan orangtua.

Penulis berandai-andai dan belajar dari pedagang kaki lima (PKL), untuk menjual dagangannya tidak harus beli toko, sewa kios atau  membuat warung  tetapi  cukup  punya  gelaran  bisa dari  terpal  atau  plastik  saja, kemudian  menata  barang  yang akan  dijual, kemudian  terjadilah  transaksi  jual beli. Nah, hal inilah yang  mendorong penulis  mengembangkan  ide  untuk membuat model pembelajaran gelaran sentra bermain. Untuk menerapkan gelaran sentra bermain, guru dan pengelola LPAUD tidak harus  punya  kelas-kelas yang  banyak  atau  membangun kelas baru, tetapi  cukup  menyiapkan  gelaran  sentra  bermain, membuat dan menata  media dan alat permainan  edukatif, kemudian terjadilah interaksi edukatif dengan peserta didiknya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 


Nilai lebih dari adanya gelaran sentra bermain ini adalah: (1) dapat  menjadi alternatif dari model pembelajaran sentra/  area/ sudut kegiatan yang selama ini seolah-olah sulit dilakukan karena keterbatasan ruang  atau  sempitnya  lahan  yang  dimiliki oleh TK/ RA, KB atau Pos PAUD; (2) dapat  menginspirasi  guru dalam menciptakan berbagai wahana belajar bagi anak sesuai dengan situasi dan  kondisi (contextual learning); (3) cara membuatnya yang   mudah   dan   pemanfaatan  bahan   yang   dapat   didaur ulang.  Atau  dengan perkataan   lain, gelaran  sentra  bermain menggunakan prinsip coca cola = dimana saja, kapan saja dan siapa saja(meminjam  istilah iklan, red!) dapat  menggunakan gelaran  sentra  bermain;  (4) mudah  dipindah-pindahkan dari dalam keluar atau dari luar ke dalam ruangan,  tergantung dari jenis sentra yang akan dibuka.

 

Kebagaimanaan GELARAN SENTRA BERMAIN

Lebih lanjut tentang prosedur  pengembangan sentra, pengembangan proyek  tema,  keterpaduan proyek  tema  dan klasifikasi bermain   kreatif,  keterpaduan  tema   dan  indikator, pengembangan materi: bahan  belajar dan bermain serta pengembangan strategi  pembelajaran dapat  dicermati  pada setiap buku seri gelaran sentra bermain ini.

Kiat keberhasilan dari penerapan model pembelajaran gelaran  sentra  bermain  ini sangat  tergantung pada  kreativitas guru dalam melakukan ujicoba di kelasnya masing-masing. Prosedur kerja dan beragam  contoh  yang terdapat dalam buku ini hanyalah bersifat stimulus awal saja. Selanjutnya diharapkan para  guru  dapat  melakukan  berbagai  inovasi sesuai  dengan situasi dan kondisi dimana pembelajaran tersebut berlangsung (contextuallearning)


 

A.   BATASAN SENTRA MUSIK DAN GERAK

 

Sentra  musik dan  gerak adalah  sentra  yang  memusatkan kegiatan seni musik dan gerak kinestetik serta olah tubuh secara jasmani.

Sentra musik ini dimaksudkan  sebagai  wahana  bagi anak untuk   memainkan alat-alat musik yang sederhana dalam mengembangkan  keterampilan   menggunakan berbagai   alat musik  dan  berbagai   sarana  penunjang kreativitas  bermusik serta gerak kinestetik anak.

Sentra musik dan gerak merupakan  pengembangan kemampuan seni suara, seni musik, seni gerak dan kreativitas anak usia dini. Di sentra ini, anak melakukan kegiatan bermain yang dapat  melatih kreativitasnya dalam pengalaman motorik, menyanyi,  mengucapkan syair, bertepuk pola, membuat dan memainkan   alat  musik  perkusi,  ritmik,  senam,  menari, serta bermain pantomim.

 

B.   PENGEMBANGAN PROYEK TEMA

 

Sentra  musik dan  gerak  sangat  penting  dan  bermanfaat dalam pembelajaran anak usia dini yang menyenangkan, karena seni merupakan  sarana belajar yang mudah diterima oleh anak, baik seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni yang lainnya. Secara spesifik, sentra musik dan gerak ini dapat  mendukung berbagai aspek perkembangan anak. Aspek-aspek tersebut yaitu sebagai berikut:

 

1.    Perkembangan Kognitif

Musik dapat   mempengaruhi  perkembangan  kecerdasan intelektual dan emosional anak. Seorang anak yang telah dibiasakan mendengarkan musik dari sejak kecil maka kecerdasan


emosional dan intelegensinya akan lebih berkembang daripada anak yang jarang atau tidak pernah  dibiasakan mendengarkan musik sejak kecil. Musik dapat membentuk anak menjadi cerdas dan pintar terutama di bidang logika matematika dan bahasa.

 

2.    Perkembangan Bahasa

Melalui musik dan gerak, kemampuan berbahasa anak dapat menjadi  lebih baik, karena  kata-kata  yang tertulis dalam  lagu yang  didengar  atau  dinyanyikan oleh  anak dapat  menambah kosakata  serta  mampu   memahami makna  yang  terkandung dalam lagu tersebut.

 

3.    Perkembangan Motorik

Bermain musik melatih koordinasi motorik dan indra anak, seperti  saat  anak memencet tuts  piano  atau  organ,  memukul gendang, atau meniup  terompet. Anak akan terlatih peka terhadap bunyi, hingga mampu  menyelaraskan  irama yang didengar dengan gerakan tubuhnya.

 

4.    Perkembangan Sosial Emosional

Melalui musik dan gerak anak dapat  menyalurkan perasaan dan  emosi  yang  sedang   dialaminya.  Selain  itu,  musik  juga mampu  mengurangi stress pada anak.

Setelah mengetahui pengertian, dan manfaat  sentra musik dan gerak, dalam bab-bab selanjutnya  akan dipaparkan  tahap demi tahap pengembangan belajar melalui bermain pada gelaran sentra  musik dan  gerak  dengan tema  Sirkus. Adapun  urutan pengembangannya sebagai  berikut: (1) Pengembangan Proyek Tema,  (2) Keterpaduan Tema dan Indikator, (3) Pengembangan Materi: Bahan Belajar dan Bermain, (4) Pengembangan Strategi Pembelajaran  Rencana Kegiatan Harian.



C.   KETERPADUAN PROYEK TEMA DAN KLASIFIKASI BERMAIN KREATIF

 

Tahap pertama  dalam pengembangan belajar pada gelaran sentra   musik  dan  gerak  dengan  tema   Sirkus adalah   tahap pengembangan proyek tema. Dalam tahap  ini dari tema  sirkus dikembangkan menjadi empat  sub tema, yaitu  (1) Badut sirkus, (2) Pesulap kecil, (3) Kotak ajaib dan (4) Musik perkusi. Masing- masing  subtema akan  dikembangkan dalam  kegiatan  belajar mengajar  selama  satu  bulan

 

D.   KETERPADUAN TEMA DAN INDIKATOR

 

Tahap selanjutnya adalah tahap keterpaduan tema dan indikator. Pada  tahap  ini tema  dan  sub  tema  tentang sirkus dipadukan  dengan indikator, seperti logika matematika,  bodily kinesthetik, visual spasial, linguistik, intrapersonal, interpersonal, musik, spiritual, dan naturalisti.

 

 

E.   PENGEMBANGAN MATERI/BAHAN BELAJAR DAN BERMAIN

 

Setelah tahap keterpaduan tema dan indikator, tahap selanjutnya  adalah  cara mengembangkan materi. Dalam tahap ini, materi dikembangkan dari minggu pertama  hingga minggu keempat.

 

 

F.    PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

 

Minggu ke 1 hari ke 1

Nama kegiatan: Menonton Sirkus

 

Deskripsi Kegiatan:

Menonton  sirkus adalah salah satu kegiatan cerita bersambung dengan menggunakan wayang  kertas  yang  terbuat dari kertas  dan  stik yang  menjadi  pegangannya. Kegiatan  ini dilakukan dengan cara mendongeng/bercerita tentang pertunjukan sirkus, selayaknya seperti acara pewayangan.

 

Indikator:

1.    Mampu memahami cerita yang disajikan.

2.   Mampu menyebutkan kembali kata-kata yang berhubungan dengan sirkus.

3.   Mampu bernyanyi lagu tentang sirkus yang berjudul Pergi ke Sirkus.


Tujuan:

1.    Menambah perbendaharaan kata anak.

2.    Melatih konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita.

 

S

 

 

 

 

umber: dokumen penulis

 

Media (bahan dan alat):

Kertas bergambar   

     Gunting

Lem                          

     Sumpit

Plastik laminating    

     Gabus

Cara membuat:

     Mencari   gambar-gambar   yang   berkaitan   dengan   tema

cerita, baik melalui media cetak maupun media elektronik.

       Gunting gambar yang diperoleh sesuai dengan pola gambar.

     Laminating  gambar  yang  akan  dibuat  tokoh  dalam  cerita

tersebut.

     Setelah  dilaminating,  tempel  sumpit  di  bagian  belakang

gambar.

 

Langkah Kegiatan:

     Guru    mempersiapkan    berbagai    gambar    yang    telah

dilaminating untuk ditancapkan ke dalam gabus.

       Guru bercerita menggunakan gambar-gambar tersebut.

     Setelah  bercerita,  beri  anak  kesempatan  untuk  mencoba

bercerita menggunakan gambar-gambar tadi.


Minggu Ke 1 Hari ke 2

Nama kegiatan: “Lihat Aku

 

Deskripsi Kegiatan:

Lihat aku merupakan  kegiatan  menebak  kata dengan menggunakan flash card. Kegiatan ini dilakukan dengan menunjukkan  satu persatu  kartu pada  anak. Selanjutnya, anak menceritakan apa yang mereka lihat dari kartu tersebut.

 

Indikator:

1.    Anak dapat menceritakan ulang cerita yang dibacakan guru.

2.    Anak dapat mengarang cerita dari flash card.

 

Tujuan:

1.    Menambah perbendaharaan kata anak.

2.   Menambah     rasa     percaya     diri    bagi     anak     dalam mengungkapkan pendapatnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: google.com

 

 

 

 

Media (bahan dan alat):

       Kertas bergambar                     Gunting

       Lem                                         Kardus


Cara Membuat:

     Mencari  gambar-gambar  yang  berkaitan  dengan  sirkus,

seperti badut, tukang sulap, tenda sirkus, dan lain lain.

       Gambar digunting sesuai dengan pola gambar.

     Gambar  yang  telah  digunting  ditempelkan  pada  kardus

agar lebih kuat.

 

Langkah kegiatan:

       Guru menunjukkan kartu gambar satu persatu pada anak.

     Ketika  menampilkan  kartu,  minta  anak  untuk  menebak

gambar apa yang terdapat pada kartu tersebut.

 

 

Minggu ke 1 Hari ke 3

Nama kegiatan: Titian Garis

 

Deskripsi Kegiatan:

Titian garis merupakan  kegiatan  berjalan di atas keramik yang telah ditandai dengan tanda garis menggunakan pita berwarna.

 

Indikator:

1.    Anak dapat berjalan di titian garis keseimbangan.

2.    Anak berani mencoba.

3.    Anak dapat mengendalikan emosi.

 

Tujuan:

1.    Agar anak mampu menjaga keseimbangan tubuhnya.

2.    Agar anak berani untuk meniti.

3.   Agar anak dapat belajar mengatasi emosinya saat melewati titian.

 

Media (bahan dan alat):

       Lantai

       Pita berwarna


Cara Membuat:

       Tandailah lantai dengan pita berwarna sepanjang 2 meter.

     Beri  pemberat  disetiap  ujung  tali,  agar  tali  selalu  dalam

posisi tegang.

 

Langkah Kegiatan:

     Guru  mencontohkan  anak  untuk  berjalan  lurus  di  lantai

yang telah ditandai dengan pita.

       Setiap anak secara bergiliran mencoba satu per satu.

       Selanjutnya boleh juga diadakan lomba meniti tali.

 

Minggu ke 1 Hari ke 4

Nama kegiatan: Tongkat Berpita

 

Deskripsi Kegiatan:

Tongkat berpita  adalah  kegiatan  anak membuat tongkat  yang dikaitkan  dengan pita  sebagai  media  bermain  atraksi  sirkus. Kegiatan ini membantu anak berkreasi dengan warna dan belajar mencocokkan  pita pada tali dapat  diganti-ganti  warnanya agar anak tidak bosan.

 

Indikator:

1.    Mampu mengikatkan tali/pita pada benda lain.

2.    Memahami ukuran seperti pita panjang dan pita pendek.

 

Tujuan Kegiatan:

1.    Melatih motorik halus anak ketika mengikatkan pita.

2.   Menambah minat anak dalam mengkreasikan benda-benda berwarna.

 

Media (Bahan dan Alat):

       Tongkat dari pipa paralon (diameter 2 cm, panjang 30 cm).

     Pita (lebar 1,5 cm. Panjang 1 m) dan pita sepanjang melilitkan

pipa.


      Solasi bening

       Double tip

       Gunting

 

Cara membuat:

     Pipa   yang   sudah   dipotong  dengan  panjang    30   cm, dililitkan dengan pita sampai sisi pipa tertutup dengan pita seluruhnya.

     Tongkat  yang  sudah  dibalut  pita  kemudian  diikatkan  lagi

dengan pita 1 m dengan warna yang berbeda.

 

Langkah kegiatan:

     Anak-anak  mendeskripsikan  tongkatnya  masing-masing  di

depan kelas.

     Tongkat  berpita  dimainkan  dengan  menari  dan  menyanyi

bersama guru dan teman-teman.

 

Minggu 1 Hari ke 5

Nama kegiatan: Atraksi Sirkus

 

Deskripsi Kegiatan:

Atraksi  sirkus  adalah   implikasi  dari   serangkaian    kegiatan yang  dilaksanakan  pada  hari pertama  hingga  hari ke 4, yaitu Menonton  Sirkus,  “Lihat Aku,  Titian  Garis dan  Tongkat Berpita. Kegiatan ini adalah kegiatan sosiodrama  di mana anak akan berperan sebagai penonton sirkus atau pemain.

 

Indikator:

1.    Anak  mampu   memanfaatkan  seluruh   inderanya   untuk memerankan suatu tokoh.

2.    Menggunakan imajinasinya untuk menampilkan suatu aksi.

3.    Memahami kondisi di tempat hiburan seperti sirkus.

 

Tujuan Kegiatan:

1.    Melatih imajinasi anak.

2.     Menambah kemahiran motorik anak.


Media (Bahan dan Alat):

     Baju  pemain  sirkus  dengan  bermacam-macam  warna  dan

bentuk.

     Perlengkapan  sirkus  yang  telah  dibuat  sebelumnya  (pada

kegiatan hari 1 sampai 4).

 

Langkah kegiatan:

     Masing-masing   anak   memerankan   satu   tokoh   seperti;

penonton dan pemain sirkus.

     Anak-anak   bergantian   memerankan   tokoh   agar   tahu

karakter tiap-tiap tokoh yang diperankan.

 

Minggu Ke 2 Hari ke 1

Nama Permainan: Aku Suka Sirkus

 

Deskripsi Kegiatan:

Aku suka sirkus merupakan  kegiatan  bercerita  dengan menggunakan big book. Dengan menggunakan big book maka anak akan terfokus dengan apa yang diceritakan  guru, karena buku yang digunakan besar dan dapat terlihat oleh banyak anak.

Indikator:

1.    Anak dapat mengarang cerita dari buku bergambar.

2.    Anak dapat menceritakan ulang cerita dari guru.

 

Tujuan:

1.    Menambah perbendaharaan kosakata anak.

2.    Mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

3.   Mengembangkan sosialisasi anak  melalui  kegiatan  tanya jawab.

4.    Mlatih keberanian anak untuk bertanya.

5. Melatih konsentrasi anak dalam mendengar cerita.


 

Sumber: dokumen penulis

 

 

 

 

 

Media (bahan dan alat):

Gunting                        

         Lem

Kertas gambar A3      

         Karton dupleks

Krayon

 

Cara Membuat:

     Gambarlah  cerita  yang  ada  di  buku  cerita  ke  dalam  kertas

A3.

     Potonglah karton dupleks seukuran A3 dengan dilebihkan 1

cm di setiap sisinya.

       Tempel kertas A3 yang berisi gambar di atas kertas dupleks.

       Pasang jilid spiral pada sisi big book.

     Tuliskan  isi  cerita  di  balik  lembaran  dupleks  dan  kertas

bergambar.

 

Langkah Kegiatan:

     Guru  menceritakan Aku  Suka Sirkus  menggunakan big book.

     Ketika   menceritakan,   guru   mengadakan   tanya   jawab

dengan anak.

       Anak diminta mengulang cerita yang disampaikan guru.


Minggu 2 Hari ke 2

Nama Permainan: “Kantung PintarDeskripsi Kegiatan

Kantung  pintar  adalah  suatu  kegiatan

di mana  anak dipersilakan mengambil dan  menyebutkan nama-nama benda yang ada di dalamnya. Selain itu apabila memungkinkan, anak diperbolehkan untuk memakai benda-benda tersebut.

 

Indikator:


 

 

 

 

 

 

 

Sumber: balihorecardistributor.com


1.    Dapat menebak  benda-benda dalam kantung pintar.

2.    Dapat mengetahui fungsi benda dalam kantung pintar.

 

Tujuan:

1.    Melatih anak berpikir logis.

2.    Mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

3.    Dapat mengembangkan imajinasi anak.

 

Media (bahan dan alat):

       Kain flanel aneka warna.

       Benang dan jarum jahit.

       Kain perca.

 

Cara Membuat:

       Buat pola sesuai selera menggunakan kain flanel.

       Jahit sekelilingnya sehingga tercipta sebuah kantung.

       Hiaslah kantung tersebut dengan kain flanel.

     Isi kantung pintar dengan benda-benda yang sesuai dengan

kegiatan yang akan dilakukan.


Langkah Kegiatan:

       Guru menyediakan  kantung pintar yang telah dibuat.

     Guru  mendeskripsikan  benda  yang  akan  dikeluarkan  dari

kantung pintar.

       Anak menebak apa yang dideskripsikan oleh guru.

 

Minggu ke 2 Hari ke 3

Nama Kegiatan: Tarian Tongkat

 

Deskripsi Kegiatan:

Tarian tongkat  merupakan  kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan fisik motorik  anak. Pada  saat  menari menggunakan tongkat, anak mengikuti alunan musik pengiring dari tape recorded/ dvd player.

 

Indikator:

1.    Anak dapat berlari dengan membawa tongkat.

2.    Anaka dapat melompat sambil membawa tongkat.

3.    Anak dapat berputar-putar ketika menari.

4.    Anak dapat menirukan gerak kupu-kupu dan kapal terbang.

5.    Anak dapat bergoyang sesuai irama musik.

6.    Anak dapat menirukan gerakan guru.

 

Tujuan:

1.    Menstimulus gerak anak.

2.    Menciptakan daya kreativitas anak pada seni tari.

3.    Merangsang  koordinasi pendengaran telinga dan anggota tubuh.

 

 

 

Sumber: triter.com


Media (bahan dan alat):

       Tongkat berpita

      Tape radio

       Kaset tari

 

Langkah Kegiatan:

       Guru mencontohkan gerakan kepada anak.

       Anak menirukan gerakan guru.

 

Minggu ke 2 Hari ke 4

Nama kegiatan: Goyang Gelang

 

Deskripsi Kegiatan:

Goyang  gelang  adalah  kegiatan  untuk  menstimulasi perkembangan fisik motorik anak dengan cara memutar  gelang di kedua tangan.

 

Indikator:

1.    Anak dapat memutar lengan searah jarum jam.

2.    Anak dapat memutar lengan berlawanan jarum jam.

3.    Anank dapat bergoyang sambil memutar gelang di lengan.

 

Tujuan:

Agar anak melatih kemampuan fisik motorik.

 

Media (bahan dan alat):

       Gelang plastik aneka warna

 

Langkah Kegiatan:

       Anak memasukkan anak gelang ke lengannya.

     Anak   diminta   untuk   memutar   lengannya   searah   dan

berlawanan arah dengan jarum jam.


Minggu ke 2 hari ke 5

Nama kegiatan: Membuat Topi Badut

 

Deskripsi Kegiatan:

Membuat   topi  badut   merupakan   kegiatan   kreativitas  anak dengan menggunakan kertas karton yang dibentuk kerucut.

 

Indikator:

1.    Mampu menggulung karton sehingga membentuk kerucut.

2.    Mengikatkan tali/pita pada benda lain.

3.    Memahami ukuran seperti pita panjang dan pita pendek.

 

Tujuan Kegiatan:

1.    Melatih motorik halus anak ketika mengikatkan pita.

2.    Menambah minat anak untuk mengkreasikan benda-benda berwarna.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: tokopedia.com

Media (bahan dan alat):

       Tongkat dari pipa paralon (diameter 2 cm, panjang 30 cm).

     Pita (lebar 1,5 cm. Panjang 1 m) dan pita sepanjang melilitkan

pipa.

      Solasi bening

       Double tip

       Gunting

Cara membuat:

       Potong kertas karton sehingga membantuk pola.

      Hias topi dengan pita dan hiasan lain.


Langkah kegiatan:

     Anak-anak   mendeskripsikan   topinya   masing-masing   di

depan kelas.

     Topi  dipakai  dengan  menari  dan  menyanyi  bersama  guru

dan teman-teman.

 


Minggu ke 3 Hari 1

Nama Permainan: Abrakadabra

 

Deskripsi Kegiatan

Permainan   Abrakadabra   merupakan   judul dari cerita yang dibawakan oleh guru menggunakan celemek  flanel  dan  gambar yang berhubungan dengan pesulap. Kegiatan ini akan menarik perhatian anak untuk fokus pada  cerita  karena  media  yang  digunakan oleh  guru  menarik  dan  kreatif.  Alur cerita dapat  disesuaikan dengan keinginan dan tokoh-tokoh yang digunakan dapat dipasang dan dilepas sesuai keinginan.

 

Indikator


 

 

 

 

 

Sumber: dokumen penulis


1.    Menceritakan ulang suatu kejadian dengan melihat gambar.

2.    Mampu merangkai 2 kata seperti : Apa ini?.

3.   Menggunakan kata  ganti  untuk  menyebutkan orang  lain seperti : Kamu.

 

Tujuan Kegiatan

1.    Menambah perbendaharaan kosakata anak.

2.    Melatih konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita.

 

Media (bahan dan alat):

       Kain flanel (0,5 meter)

       Pita, jarum dan benang untuk menjahit


       Gunting

       Plastik laminating

       Gambar tokoh cerita

 

Cara membuat:

     Laminating  gambar  yang  akan  dibuat  tokoh  dalam  cerita

tersebut.

     Pasang feltrow pada  bagian  belakang  gambar  yang sudah dilaminating.

       Tokoh ceritapun sudah siap digunakan.

       Potong pola celemek pada kain flanel.

       Pasang pita untuk mempermanis celemek.

 

 

Minggu ke 3 Hari ke 2

Nama Kegiatan Menghias Kotak Sulap

 

Deskripsi Kegiatan:

Menghias kotak sulap merupakan  kegiatan seni kreativitas anak dimana  anak  bebas  memberikan  ornamen  seni pada  sebuah kotak.

 

Indikator:

1.    Anak dapat menghias kotak sulap.

2.    Anak dapat   mengeksplorasi benda-benda  sekitar  untuk menjadi hiasan kotak.

 

 

 

Sumber: dokumen penulis


Tujuan:

1.    Membangun kemampuan motorik halus anak.

2.    Mengeksplorasi seni kreativitas anak.

3.    Melatih kreativitas anak.

 

Media (bahan dan alat):

Pita              

 

    Lem

Gunting      

 

     Isolasi

Kertas krep  

 

     Manik-manik

double tape

 

     Kardus

Cara Membuat:

       Sediakan sebuah kotak untuk anak yang terbuat dari kardus.

       Hias kotak  menggunakan  kertas  krep,  pita,  dan  manik-

manik.

Langkah kegiatan:

       Guru mengatur posisi duduk setiap anak.

       Guru menyediakan  kotak untuk anak.

     Guru  membagikan  perlengkapan  untuk  menghias  kotak

pada masing-masing anak.

       Anak bebas menghias kotak dengan pengawasan guru.


Minggu ke 3 Hari 3

Nama Kegiatan: Tongkat Sulapku

 

Deskripsi kegiatan

Permainan tongkat  sulap merupakan  kegiatan kreatif membuat tongkat  yang digunakan  untuk sulap dengan bahan  dasar dari pipa  paralon  berdiameter kecil yang  dimodifikasi sedemikian rupa oleh anak sekreatif mungkin.

 

 

 

 

 

 

 


 

Indikator:


Sumber: dokumen penulis


1.    Mampu mengkreasikan  tongkat sulap.

2.    Mampu mengkoordinasikan antara mata dan tangan.

 

Tujuan Kegiatan:

1.    Melatih kreativitas anak.

2.    Melatih imajinasi anak.

3.    Melatih motorik halus anak dalam meraba.

 

Media (bahan dan alat):

       Pipa paralon

       Kertas kado

       Kertas warna untuk menghias

       Sampul plastik bening

       Lem,

       Gunting

       Pita berdiameter 1,5 cm


Langkah Kegiatan:

       Guru menggelar bahan dan alat di hadapan anak-anak.

       Anak diberi masing-masing pipa paralon untuk dihias.

     Guru ikut serta menghias tongkat dengan maksud memberi

motivasi pada anak untuk ikut serta membuat.

Cara membuat:

       Tongkat paralon dibersihkan agar aman untuk anak.

     Masing-masing  anak  diberi  1  pipa  paralon  dengan  ukuran

yang sama panjang untuk dihias.

     Minta masing-masing anak untuk melapisi paralon dengan

kertas kado.

     Selanjutnya biarkan anak menambah pernak-pernik dengan

potongan-potongan kertas.


Minggu ke 3 hari 4

Nama kegiatan: “Stik BolaDeskripsi Kegiatan:

Kegiatan     ini    merupakan      kelanjutan

dari kegiatan di hari sebelumnya,  yaitu membuat tongkat  sulap. Tongkat tersebut digunakan anak untuk memindahkan bola plastik dari 1 tempat ke tempat lain dan dimasukkan ke dalam ember plastik.

 

Indikator:


 

 

 

 

 

Sumber: dokumen penulis


1.    Mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

2.    Mampu mengkoordinasikan mata dan tangan dengan baik.

 

Tujuan Kegiatan:

1.    Melatih keseimbangan.

2.    Melatih fisik motorik anak.

3.    Melatih keberanian anak.


Media (Bahan dan Alat):

       Bola-bola plastik berwarna.

       Tongkat sulap yang telah dibuat anak.

       Ember plastik

Langkah Kegiatan:

       Guru menyiapkan bola dan ember.

     Anak-anak     membawa     tongkat     sulap     yang     dihias

sebelumnya.

       Anak mencoba membawa bola dengan tongkat.

      Sekali percobaan dilakukan oleh 2 orang anak

 

 

Minggu Ke 3 Hari ke 5

Nama kegiatan: Pesulap Kecil

 

Deskripsi Kegiatan:

Kegiatan ini merupakan  klimaks dari bahan-bahan yang telah dibuat  anak pada  kegiatan-kegiatan sebelumnya.  Kegiatan ini berupa  kegiatan sosiodrama  (bermain peran) yang diperankan oleh  anak. Anak akan  berperan sebagai  pesulap, badut, dan orang-orang yang ada dalam arena sirkus.

 

Indikator:

1.    Anak dapat melakukan bermain kelompok.

2.    Anak mampu menjadi orang lain.

3.    Anak mampu meniru tokoh yang diperankannya.

 

Tujuan Kegiatan:

1.    Melatih sosial emosi anak.

2.    Melatih keberanian anak tampil di depan umum.

 

Bola plastik

     Tongkat sulap

Topi pesulap

    Baju pesulap

 

 
Media (bahan dan alat):


Langkah kegiatan:

     Guru  mempersiapkan  semua  alat  yang  dibutuhkan  dalam

bermain sosiodrama.

       Guru berdiskusi dengan anak untuk berbagi peran.

     Guru  menceritakan  alur  cerita  yang  akan  dimainkan  oleh

anak.

       Persiapan pementasan.

       Menggunakan kostum pentas sesuai tokoh yang diperankan.

 

Minggu ke 4 Hari ke 1

Nama Kegiatan: “Bim Salabim

 

Deskripsi Kegiatan

Bim salabim  adalah  kegiatan  bercerita  dengan menggunakan big book. Cara ini akan memperkenalkan kepada  anak tentang kegiatan pesulap dalam bersulap.

 

Indikator

1.    Anak dapat menjadi pendengar cerita yang baik.

2.    Anak dapat mengajukan pertanyaan.

3.    Anak dapat mengetahui kegiatan pesulap.

 

1.

Mengembangkan keampuan bahasa anak.

 

2.

Mengetahui kegiatan pesulap.

3.

Mengembangkan  kemampuan  sosialisasi  anak kegiatan tanya jawab.

melalui

4.

Melatih keberanian anak untuk bertanya.

 

5.

Melatih konsentrasi anak dalam mendengar cerita.

 

 

Media (bahan dan alat):

Kertas gambar 

 

     Gunting

 

berukuran A3

 

     Lem

Karton Dupleks

 

     Krayon

 

 
 


Cara membuat:

1.    Gambarlah cerita yang ada di buku cerita ke dalam kertas A3.

2.    Potonglah  karton dupleks seukuran  A3 dilebihkan 1 cm di setiap sisinya.

3.    Tempel kertas A3 yang berisi gambar di atas kertas dupleks.

4.    Pasang jilid spiral pada sisi big book.

5.    Tuliskan  isi cerita  dibalik  lembaran   dupleks  dan  kertas bergambar.

Langkah Kegiatan:

1.    Guru menceritakan tentang Pesulap Kecil menggunakan

big book.

2.    Ketika  menceritakan,    guru   mengadakan  tanya   jawab dengan anak.

3.    Anak diminta  untuk  mengulang cerita  yang  disampaikan guru.

 

Minggu Ke 4 Hari ke 2

Nama Kegiatan: Kotak Sulap

 

Deskripsi Kegiatan

Kotak sulap  adalah  adalah  kegiatan   menebak   isi yang  ada di  dalam  kotak  sulap. Guru sebelumnya merias  kotak  sulap tersebut bersama-sama anak. Untuk selanjutnya, guru menaruh bermacam-macam  benda   di  dalam   kotak   tersebut  untuk ditebak oleh anak. Dalam kegiatan menebak, sebelumnya guru menceritakan karakteristik benda-benda yang akan dikeluarkan dari setiap kotak sulap tersebut.

 

 

Sumber: dokumen penulis


Indikator

1.    Mampu menebak  benda yang hilang dari pandangan.

2.    Mampu menyebutkan benda yang disebutkan  ciri-cirinya.

3.   Mampu  meraba   benda-benda  yang  ada  di  dalam  dan menyebutkan nama-nama bendanya.

 

Tujuan Kegiatan

1.    Melatih imajinasi anak.

2.    Melatih konsentrasi anak.

3.    Melatih motorik halus dalam merias kotak sulap.

 

Media (bahan dan alat):

       Kardus                          Kertas kado

       Gunting                       Lakban

       Kertas origami

 

Langkah Kegiatan:

       Guru menyiapkan kardus yang sudah dilapisi kertas kado.

       Meminta anak-anak menghias kotak kado.

       Guru memasukkan benda-benda yang tidak diketahui anak.

       Guru menyebutkan ciri-ciri benda yang ada di dalam kotak.

       Anak menebak isi kotak.

 

Minggu ke 4 Hari ke 3

Nama Kegiatan: Menghias Alat Musik Perkusi

 

Deskripsi Kegiatan:

Menghias  alat  musik perkusi  adalah  kegiatan  seni  kreativitas anak di mana anak menghias barang-barang bekas seperti botol, kaleng untuk dihias.

 

Indikator :

1.    Anak dapat menghias barang bekas.

2.   Anak  dapat   mengeksplorasi benda-benda  sekitar  untuk menjadi alat musik perkusi.


Tujuan:

1.    Membangun kemampuan motorik halus anak.

2.    Mengeksplorasi seni kreativitas anak.

3.    Melatih kreativitas anak.

 

Media (bahan dan alat):

Pita              

      Lem

Gunting      

      Solasi

Kertas krep  

      Manik-manik

Double tape

      Botol air mineral

Kaleng susu

      Sendok

Cara Membuat:

       Sediakan barang-barang bekas yang masih layak pakai.

     Hias  barang-barang  tersebut  menggunakan  kertas  krep,

pita, dan manik-manik.

 

Langkah kegiatan:

       Guru mengatur posisi duduk anak.

     Guru menyediakan barang-barang bekas layak pakai untuk

anak.

       Guru membagikan perlengkapan untuk menghias  barang-

barang bekas layak pakai pada masing-masing anak.

     Anak  bebas  menghias  barang-barang  bekas  layak  pakai

dengan pengawasan guru.


Minggu ke 4 Hari ke 4

Nama kegiatan: “Bunyikan dan Bergoyang

 

Deskripsi Kegiatan:

Bunyikan dan bergoyang adalah suatu kegiatan seni musikalisasi untuk  anak dimana  anak membunyikan  barang-barang bekas yang  sudah   dihias  pada   kegiatan   sebelumnya dengan  cara dipukul atau digesek. Anak membuat irama dari barang-barang tersebut.

 

Indikator:

1.    Anak dapat memainkan alat musik perkusi.

2.    Anak dapat membuat irama dari barang bekas baik dengan cara memukul atau menggesek.

3.    Dapat  menunjukkan  ekspresi  bahagia  dalam  memainkan musik.

 

Tujuan:

1.    Mengembangkan   kemampuan    berpikir    anak    dalam membuat irama.

2.    Mengembangkan bahasa anak.

3.    Mengembangkan sosialisasi anak dalam menyatukan irama musik dari barang bekas.

4.    Melatih konsentrasi anak dalam membuat irama musik.

 

Media (bahan dan alat):

Botol

 

 

    Biji-bijian

Beras

 

 

     Kaleng

Sendok

 

 

     Stik

Langkah kegiatan:

       Guru menyediakan  alat-alat tersebut pada anak.

       Guru membunyikan semua alat-alat untuk diikuti oleh anak.

       Anak mencoba membunyikan alat-alat tersebut.

     Guru  dan  anak  mencoba  bersama  dalam  membuat  irama

musik.


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Coughlin, Pamela A (1997). Childrens Resources International, Inc. Washington DC.

Herr, Judy dan Yvonne Libby Larson (2004). Creative Resources for  the  Early Childhood  Classroom  4th.  USA: Thomson Delmar Learning.

Permen  No. 58 Tahun 2009 Tentang Standar  Pendidikan  Anak

Usia Dini.

Sudono, Anggani  (2009). Sumber  Belajar dan  Alat Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo.

Yuliani  Nurani  S, dkk  (2002). Strategi  Pembelajaran.  Jakarta: Karunika UT.

Yuliani  Nurani S, (2009). Konsep Dasar Pendidikan  Anak Usia

Dini. Jakarta: Indeks.

Yuliani Nurani S, dan Bambang Sujiono (2010). Bermain Kreatif

Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.


 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar