MAKALAH
PRAKTEK MODEL PEMBELAJARAN PIAUD
SENTRA MUSIK DAN
GERAK
TEMA : SIRKUS
Filosofi
Gelaran
Sentra Bermain
Apakah GELARAN SENTRA
BERMAIN, itu?
Gelaran sentra bermain merupakan istilah yang sengaja penulis ciptakan sebagai
sebutan lain dari suatu pusat kegiatan
belajar dan bermain yang selama
ini dikenal dengan sebutan SENTRA (di kalangan
pendidik di Kelompok
Bermain) dan AREA (di kalangan
guru Taman Kanak-kanak dan
Raudahtul Athfal) atau ada juga yang masih menggunakan istilah SUDUT kegiatan.
Adapun yang dimaksud dengan GELARAN SENTRA
BERMAIN
dalam buku ini adalah
suatu wahana atau wadah
atau tempat anak bermain atau beraktivitas lainnya. Jadi
gelaran sentra
bermain adalah
pusat kegiatan belajar yang dapat menjadi sarana
atau tempat yang dapat mengadaptasi perbedaan gaya belajar yang dimiliki oleh anak, tingkat
kematangan dan perkembangan anak, serta mengantisipasi perbedaan dari latar belakang yang berbeda.
Prinsip pembelajaran yang diterapkan pada
gelaran sentra
bermain, yaitu individualisasi pengalaman belajar, dimana
setiap anak diperkenankan untuk memilih gelaran sentra bermain yang akan digunakan untuk bereksplorasi dan bermain.
Kemengapaan
GELARAN
SENTRA BERMAIN
Ketika model pembelajaran sentra menjadi
suatu model
yang banyak ditawarkan untuk diterapkan
pada lembaga
PAUD, banyak kendala yang dihadapi
oleh para guru dan pengelola.
Berdasarkan rasa keprihatinan berdasarkan
kesulitan
dan keluhan
yang dihadapi oleh para guru, mulai dari keterbatasan ruang kelas, ketersediaan media dan alat permainan
edukatif,
keterampilan guru dalam mengelola kelas, interaksi
dengan anak yang cenderung satu
arah serta
minimnya
kemitraan dengan orangtua.
Penulis berandai-andai dan belajar dari pedagang kaki lima (PKL), untuk menjual
dagangannya tidak harus beli toko,
sewa kios atau
membuat warung
tetapi cukup punya gelaran
bisa dari terpal atau
plastik
saja, kemudian menata barang
yang akan dijual, kemudian terjadilah transaksi
jual beli. Nah, hal inilah yang
mendorong penulis mengembangkan ide untuk
membuat model pembelajaran “gelaran sentra bermain”. Untuk
menerapkan gelaran sentra bermain, guru dan pengelola
LPAUD tidak harus punya
kelas-kelas yang banyak atau
membangun kelas baru, tetapi cukup
menyiapkan gelaran
sentra
bermain, membuat dan menata media dan alat permainan edukatif,
kemudian terjadilah interaksi edukatif dengan peserta didiknya.
Nilai lebih dari adanya gelaran sentra bermain ini adalah: (1) dapat menjadi alternatif dari model pembelajaran sentra/
area/ sudut
kegiatan yang selama ini seolah-olah sulit dilakukan karena keterbatasan
ruang atau
sempitnya
lahan
yang
dimiliki oleh TK/ RA, KB atau Pos PAUD; (2) dapat menginspirasi guru
dalam menciptakan berbagai wahana belajar bagi anak sesuai dengan situasi dan
kondisi (contextual learning); (3) cara membuatnya yang
mudah dan pemanfaatan bahan yang dapat didaur
ulang. Atau dengan perkataan
lain,
gelaran sentra
bermain menggunakan prinsip “coca cola = dimana saja, kapan saja dan siapa saja”
(meminjam istilah iklan, red!) dapat
menggunakan gelaran
sentra
bermain;
(4) mudah dipindah-pindahkan dari dalam keluar atau dari luar ke dalam ruangan,
tergantung dari jenis sentra yang akan dibuka.
Kebagaimanaan
GELARAN
SENTRA BERMAIN
Lebih lanjut tentang prosedur
pengembangan sentra, pengembangan proyek tema,
keterpaduan proyek
tema dan klasifikasi bermain
kreatif, keterpaduan tema dan indikator, pengembangan materi: bahan
belajar dan bermain serta pengembangan strategi pembelajaran dapat dicermati pada setiap buku seri gelaran sentra bermain ini.
Kiat
keberhasilan
dari penerapan model pembelajaran gelaran sentra bermain
ini sangat
tergantung pada
kreativitas
guru dalam melakukan ujicoba di
kelasnya masing-masing. Prosedur kerja dan beragam contoh yang terdapat dalam buku ini hanyalah bersifat stimulus awal saja. Selanjutnya diharapkan para
guru
dapat melakukan berbagai
inovasi sesuai
dengan situasi dan kondisi dimana pembelajaran tersebut berlangsung
(contextuallearning)
A. BATASAN
SENTRA MUSIK DAN GERAK
Sentra
musik dan gerak adalah
sentra
yang
memusatkan kegiatan seni musik dan gerak kinestetik serta olah
tubuh secara jasmani.
Sentra musik ini dimaksudkan sebagai
wahana bagi anak untuk memainkan alat-alat musik
yang sederhana dalam mengembangkan
keterampilan menggunakan berbagai
alat musik dan berbagai sarana
penunjang kreativitas bermusik
serta gerak kinestetik anak.
Sentra musik
dan gerak merupakan pengembangan
kemampuan seni suara, seni musik, seni gerak dan kreativitas
anak usia dini. Di sentra ini, anak melakukan kegiatan bermain yang dapat
melatih kreativitasnya dalam pengalaman
motorik, menyanyi, mengucapkan syair, bertepuk pola, membuat dan
memainkan alat
musik
perkusi, ritmik, senam, menari, serta bermain pantomim.
B. PENGEMBANGAN
PROYEK TEMA
Sentra musik
dan gerak sangat
penting dan bermanfaat
dalam pembelajaran anak usia dini yang menyenangkan, karena seni merupakan
sarana belajar yang mudah diterima oleh anak, baik seni rupa, seni tari, seni musik, dan seni yang lainnya. Secara
spesifik, sentra musik dan gerak ini dapat mendukung berbagai
aspek perkembangan anak. Aspek-aspek tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Perkembangan
Kognitif
Musik dapat mempengaruhi
perkembangan kecerdasan intelektual dan emosional anak. Seorang anak yang telah dibiasakan mendengarkan musik dari sejak kecil maka kecerdasan
emosional dan intelegensinya
akan lebih berkembang daripada
anak yang jarang atau tidak pernah dibiasakan mendengarkan musik sejak kecil. Musik dapat membentuk anak menjadi cerdas dan pintar terutama di bidang
logika matematika dan bahasa.
2.
Perkembangan
Bahasa
Melalui musik dan gerak, kemampuan berbahasa
anak dapat menjadi lebih baik, karena kata-kata yang tertulis dalam
lagu yang didengar atau
dinyanyikan oleh anak
dapat menambah kosakata serta
mampu memahami makna yang
terkandung dalam lagu tersebut.
3.
Perkembangan
Motorik
Bermain musik melatih koordinasi motorik dan indra anak, seperti saat anak memencet tuts piano atau organ,
memukul gendang, atau meniup terompet. Anak
akan
terlatih peka terhadap bunyi, hingga mampu menyelaraskan irama yang didengar dengan gerakan tubuhnya.
4.
Perkembangan
Sosial Emosional
Melalui musik dan gerak anak dapat menyalurkan perasaan dan emosi yang
sedang dialaminya. Selain
itu, musik juga mampu mengurangi stress pada anak.
Setelah mengetahui pengertian, dan manfaat sentra musik dan gerak, dalam bab-bab selanjutnya akan dipaparkan tahap
demi tahap pengembangan belajar
melalui bermain pada gelaran
sentra musik
dan gerak dengan tema
Sirkus. Adapun urutan
pengembangannya sebagai berikut: (1) Pengembangan Proyek Tema, (2) Keterpaduan
Tema dan Indikator, (3) Pengembangan Materi: Bahan Belajar dan Bermain, (4) Pengembangan Strategi Pembelajaran Rencana Kegiatan Harian.
C.
KETERPADUAN
PROYEK TEMA DAN KLASIFIKASI BERMAIN
KREATIF
Tahap pertama dalam
pengembangan belajar pada gelaran
sentra musik
dan
gerak dengan
tema Sirkus adalah
tahap pengembangan proyek tema. Dalam tahap
ini dari tema sirkus
dikembangkan menjadi empat sub tema, yaitu
(1) Badut sirkus, (2) Pesulap
kecil, (3)
Kotak ajaib dan (4) Musik perkusi. Masing-
masing subtema akan dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar selama satu bulan
D. KETERPADUAN TEMA
DAN INDIKATOR
Tahap selanjutnya adalah
tahap keterpaduan tema dan indikator. Pada tahap ini tema dan sub tema
tentang sirkus
dipadukan dengan indikator, seperti logika matematika,
bodily kinesthetik, visual
spasial, linguistik, intrapersonal, interpersonal, musik, spiritual, dan naturalisti.
E. PENGEMBANGAN
MATERI/BAHAN BELAJAR DAN
BERMAIN
Setelah tahap keterpaduan tema dan indikator, tahap selanjutnya
adalah cara mengembangkan materi. Dalam tahap ini, materi dikembangkan dari minggu pertama hingga
minggu keempat.
F. PENGEMBANGAN
STRATEGI
PEMBELAJARAN
Minggu ke 1 hari ke 1
Nama kegiatan: “Menonton Sirkus”
Deskripsi Kegiatan:
Menonton sirkus adalah
salah satu kegiatan cerita bersambung dengan
menggunakan wayang
kertas
yang terbuat dari kertas dan stik
yang menjadi pegangannya. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mendongeng/bercerita tentang pertunjukan sirkus, selayaknya seperti acara pewayangan.
Indikator:
1. Mampu memahami cerita yang disajikan.
2. Mampu menyebutkan kembali kata-kata yang berhubungan dengan sirkus.
3. Mampu bernyanyi lagu tentang sirkus yang berjudul “Pergi
ke Sirkus”.
Tujuan:
1. Menambah
perbendaharaan kata anak.
2. Melatih konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita.
S
umber: dokumen penulis
Media (bahan dan alat):
• |
Kertas bergambar |
• Gunting |
• |
Lem |
• Sumpit |
• |
Plastik laminating |
• Gabus |
Cara membuat:
• Mencari gambar-gambar yang berkaitan dengan tema
cerita, baik melalui media cetak maupun media elektronik.
• Gunting gambar
yang diperoleh sesuai dengan pola gambar.
• Laminating gambar yang akan dibuat tokoh dalam cerita
tersebut.
• Setelah dilaminating, tempel sumpit di bagian belakang
gambar.
Langkah Kegiatan:
• Guru mempersiapkan berbagai gambar yang telah
dilaminating untuk ditancapkan ke dalam gabus.
• Guru
bercerita menggunakan gambar-gambar tersebut.
• Setelah bercerita, beri anak kesempatan untuk mencoba
bercerita menggunakan gambar-gambar tadi.
Minggu Ke 1 Hari ke 2
Nama kegiatan: “Lihat Aku”
Deskripsi Kegiatan:
Lihat aku merupakan
kegiatan menebak kata dengan menggunakan flash card. Kegiatan ini dilakukan dengan menunjukkan satu persatu
kartu pada
anak. Selanjutnya, anak menceritakan
apa yang mereka lihat dari kartu tersebut.
Indikator:
1. Anak dapat menceritakan ulang cerita yang dibacakan guru.
2. Anak dapat mengarang cerita dari flash card.
Tujuan:
1. Menambah perbendaharaan kata anak.
2. Menambah
rasa percaya diri bagi anak
dalam
mengungkapkan pendapatnya.
Sumber: google.com
Media (bahan dan alat):
• Kertas bergambar • Gunting
• Lem • Kardus
Cara Membuat:
• Mencari gambar-gambar yang berkaitan dengan sirkus,
seperti badut, tukang sulap, tenda sirkus, dan lain lain.
• Gambar digunting sesuai dengan pola gambar.
• Gambar yang telah digunting ditempelkan pada kardus
agar lebih kuat.
Langkah kegiatan:
•
Guru
menunjukkan kartu gambar satu persatu pada anak.
• Ketika menampilkan kartu, minta anak untuk menebak
gambar apa yang terdapat pada kartu tersebut.
Minggu ke 1 Hari ke 3
Nama kegiatan: “Titian Garis”
Deskripsi Kegiatan:
Titian garis merupakan
kegiatan
berjalan di atas keramik yang telah ditandai
dengan tanda garis menggunakan pita berwarna.
Indikator:
1. Anak dapat berjalan di titian garis keseimbangan.
2.
Anak berani mencoba.
3.
Anak dapat mengendalikan emosi.
Tujuan:
1. Agar anak mampu menjaga keseimbangan tubuhnya.
2.
Agar anak berani untuk meniti.
3. Agar anak dapat belajar
mengatasi emosinya saat melewati titian.
Media (bahan dan alat):
•
Lantai
• Pita berwarna
Cara Membuat:
• Tandailah lantai dengan pita berwarna sepanjang 2
meter.
• Beri pemberat disetiap ujung tali, agar tali selalu dalam
posisi tegang.
Langkah Kegiatan:
• Guru mencontohkan anak untuk berjalan lurus di lantai
yang telah ditandai dengan pita.
• Setiap anak secara bergiliran mencoba satu per satu.
• Selanjutnya boleh juga diadakan lomba meniti tali.
Minggu ke 1 Hari ke 4
Nama kegiatan: “Tongkat
Berpita”
Deskripsi Kegiatan:
Tongkat berpita adalah
kegiatan anak
membuat tongkat
yang dikaitkan dengan pita sebagai media
bermain atraksi
sirkus. Kegiatan ini membantu anak berkreasi dengan warna dan belajar mencocokkan
pita pada tali
dapat diganti-ganti warnanya agar anak
tidak bosan.
Indikator:
1. Mampu mengikatkan tali/pita pada benda lain.
2. Memahami ukuran seperti pita panjang
dan pita pendek.
Tujuan Kegiatan:
1. Melatih motorik halus anak ketika
mengikatkan pita.
2. Menambah
minat anak dalam mengkreasikan benda-benda
berwarna.
Media (Bahan dan Alat):
• Tongkat dari pipa paralon (diameter 2 cm, panjang
30 cm).
• Pita (lebar 1,5 cm. Panjang 1 m) dan pita sepanjang melilitkan
pipa.
• Solasi bening
• Double tip
• Gunting
Cara membuat:
• Pipa yang sudah
dipotong dengan panjang 30
cm, dililitkan dengan pita sampai sisi pipa tertutup dengan pita
seluruhnya.
• Tongkat yang sudah dibalut pita kemudian diikatkan lagi
dengan pita 1 m dengan warna yang berbeda.
Langkah kegiatan:
• Anak-anak mendeskripsikan tongkatnya masing-masing di
depan kelas.
• Tongkat berpita dimainkan dengan menari dan menyanyi
bersama guru dan teman-teman.
Minggu 1 Hari ke 5
Nama kegiatan: “Atraksi Sirkus”
Deskripsi Kegiatan:
Atraksi
sirkus adalah
implikasi
dari serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan
pada
hari pertama hingga hari ke 4, yaitu “Menonton Sirkus”, “Lihat Aku”, “Titian Garis”
dan
“Tongkat Berpita”. Kegiatan ini adalah kegiatan sosiodrama di mana anak akan berperan sebagai penonton sirkus atau pemain.
Indikator:
1. Anak mampu
memanfaatkan
seluruh inderanya untuk
memerankan suatu tokoh.
2. Menggunakan imajinasinya untuk menampilkan suatu aksi.
3. Memahami kondisi
di tempat hiburan seperti sirkus.
Tujuan Kegiatan:
1. Melatih imajinasi anak.
2. Menambah
kemahiran motorik anak.
Media (Bahan dan Alat):
• Baju pemain sirkus dengan bermacam-macam warna dan
bentuk.
• Perlengkapan sirkus yang telah dibuat sebelumnya (pada
kegiatan hari 1 sampai
4).
Langkah kegiatan:
• Masing-masing anak memerankan satu tokoh seperti;
penonton dan pemain sirkus.
• Anak-anak bergantian memerankan tokoh agar tahu
karakter tiap-tiap tokoh yang diperankan.
Minggu Ke 2 Hari ke 1
Nama Permainan: “Aku Suka
Sirkus”
Deskripsi Kegiatan:
Aku suka sirkus merupakan kegiatan bercerita
dengan menggunakan big book. Dengan menggunakan big
book
maka anak akan terfokus dengan apa yang diceritakan guru, karena
buku yang digunakan besar dan dapat terlihat oleh banyak anak.
Indikator:
1. Anak dapat mengarang cerita dari buku bergambar.
2. Anak dapat menceritakan ulang cerita dari guru.
Tujuan:
1. Menambah perbendaharaan kosakata anak.
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
3. Mengembangkan sosialisasi anak melalui kegiatan tanya jawab.
4. Mlatih keberanian anak untuk bertanya.
5. Melatih konsentrasi anak dalam mendengar cerita.
Sumber: dokumen penulis
Media (bahan dan alat):
• |
Gunting |
• Lem |
• |
Kertas gambar A3 |
• Karton dupleks |
• |
Krayon |
|
Cara Membuat:
• Gambarlah cerita yang ada di buku cerita ke dalam kertas
A3.
• Potonglah karton dupleks seukuran A3 dengan dilebihkan 1
cm di setiap
sisinya.
• Tempel kertas A3 yang berisi gambar di atas kertas dupleks.
• Pasang jilid spiral pada sisi big book.
• Tuliskan isi cerita di balik lembaran dupleks dan kertas
bergambar.
Langkah Kegiatan:
• Guru menceritakan “Aku Suka Sirkus”
menggunakan big
book.
• Ketika menceritakan, guru mengadakan tanya jawab
dengan anak.
• Anak diminta mengulang cerita yang disampaikan guru.
Minggu 2 Hari ke 2
Nama Permainan: “Kantung Pintar” Deskripsi Kegiatan
Kantung pintar
adalah
suatu kegiatan
di mana
anak dipersilakan mengambil dan menyebutkan nama-nama benda yang ada di dalamnya. Selain itu apabila memungkinkan,
anak diperbolehkan untuk memakai benda-benda tersebut.
Indikator:
Sumber: balihorecardistributor.com
1. Dapat menebak benda-benda dalam kantung pintar.
2. Dapat mengetahui fungsi benda dalam kantung pintar.
Tujuan:
1. Melatih anak berpikir logis.
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
3. Dapat mengembangkan imajinasi anak.
Media (bahan dan alat):
•
Kain flanel aneka warna.
•
Benang dan jarum jahit.
•
Kain perca.
Cara Membuat:
•
Buat pola sesuai selera menggunakan kain flanel.
•
Jahit sekelilingnya sehingga tercipta sebuah kantung.
•
Hiaslah kantung tersebut dengan kain flanel.
• Isi kantung pintar dengan benda-benda yang sesuai dengan
kegiatan yang akan dilakukan.
Langkah Kegiatan:
• Guru menyediakan
kantung pintar yang telah dibuat.
• Guru mendeskripsikan benda yang akan dikeluarkan dari
kantung pintar.
• Anak menebak apa yang dideskripsikan oleh guru.
Minggu ke 2 Hari ke 3
Nama Kegiatan: “Tarian Tongkat”
Deskripsi Kegiatan:
Tarian tongkat
merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan fisik motorik anak. Pada saat
menari menggunakan tongkat, anak mengikuti alunan musik pengiring dari tape recorded/ dvd player.
Indikator:
1. Anak dapat berlari dengan membawa tongkat.
2. Anaka dapat melompat sambil membawa tongkat.
3. Anak dapat berputar-putar ketika menari.
4. Anak dapat menirukan gerak kupu-kupu dan kapal terbang.
5. Anak dapat bergoyang sesuai irama musik.
6. Anak dapat menirukan gerakan guru.
Tujuan:
1. Menstimulus gerak anak.
2. Menciptakan daya kreativitas anak pada seni tari.
3. Merangsang
koordinasi pendengaran telinga dan anggota tubuh.
Sumber: triter.com
Media (bahan dan alat):
• Tongkat berpita
• Tape radio
• Kaset tari
Langkah Kegiatan:
• Guru
mencontohkan gerakan kepada
anak.
• Anak menirukan gerakan guru.
Minggu ke 2 Hari ke 4
Nama kegiatan: “Goyang Gelang”
Deskripsi Kegiatan:
Goyang gelang adalah kegiatan untuk menstimulasi
perkembangan fisik motorik anak dengan cara memutar gelang
di kedua tangan.
Indikator:
1. Anak dapat memutar
lengan searah jarum jam.
2. Anak dapat memutar
lengan berlawanan jarum jam.
3. Anank dapat bergoyang sambil memutar gelang di lengan.
Tujuan:
Agar anak melatih kemampuan fisik motorik.
Media (bahan dan alat):
• Gelang plastik aneka warna
Langkah Kegiatan:
• Anak memasukkan anak gelang ke lengannya.
• Anak diminta untuk memutar lengannya searah dan
berlawanan arah dengan jarum jam.
Minggu ke 2 hari ke 5
Nama kegiatan: “Membuat Topi
Badut”
Deskripsi Kegiatan:
Membuat topi
badut merupakan kegiatan
kreativitas
anak dengan
menggunakan kertas karton yang dibentuk kerucut.
Indikator:
1. Mampu menggulung karton sehingga membentuk kerucut.
2.
Mengikatkan tali/pita
pada benda lain.
3.
Memahami ukuran seperti pita panjang
dan pita pendek.
Tujuan Kegiatan:
1. Melatih motorik halus anak ketika mengikatkan pita.
2. Menambah
minat anak untuk mengkreasikan benda-benda berwarna.
Sumber: tokopedia.com
Media (bahan dan alat):
•
Tongkat dari pipa paralon (diameter 2 cm, panjang
30 cm).
• Pita (lebar 1,5 cm. Panjang 1 m) dan pita sepanjang melilitkan
pipa.
• Solasi bening
• Double tip
• Gunting
Cara membuat:
•
Potong kertas karton sehingga membantuk pola.
• Hias topi dengan pita dan hiasan lain.
Langkah kegiatan:
• Anak-anak mendeskripsikan topinya masing-masing di
depan kelas.
• Topi dipakai dengan menari dan menyanyi bersama guru
dan teman-teman.
Minggu ke 3 Hari 1
Nama Permainan: “Abrakadabra”
Deskripsi Kegiatan
Permainan Abrakadabra
merupakan judul
dari cerita yang dibawakan oleh guru menggunakan celemek
flanel dan gambar
yang berhubungan dengan pesulap. Kegiatan
ini akan menarik perhatian anak untuk fokus
pada cerita
karena media yang
digunakan oleh guru menarik
dan
kreatif. Alur cerita
dapat disesuaikan dengan keinginan dan tokoh-tokoh yang digunakan dapat dipasang
dan dilepas sesuai
keinginan.
Indikator
Sumber: dokumen penulis
1. Menceritakan ulang suatu kejadian dengan melihat gambar.
2. Mampu merangkai 2 kata seperti : Apa ini?.
3. Menggunakan kata ganti
untuk menyebutkan orang lain seperti : Kamu.
Tujuan Kegiatan
1. Menambah
perbendaharaan kosakata anak.
2. Melatih konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita.
Media (bahan dan alat):
•
Kain flanel (0,5 meter)
•
Pita, jarum dan benang untuk menjahit
• Gunting
• Plastik laminating
• Gambar tokoh cerita
Cara membuat:
• Laminating gambar yang akan dibuat tokoh dalam cerita
tersebut.
• Pasang feltrow pada bagian
belakang gambar yang sudah dilaminating.
• Tokoh ceritapun sudah siap digunakan.
• Potong pola celemek pada kain flanel.
• Pasang pita untuk mempermanis celemek.
Minggu ke 3 Hari ke 2
Nama Kegiatan “Menghias
Kotak Sulap”
Deskripsi Kegiatan:
Menghias kotak sulap merupakan
kegiatan seni kreativitas
anak dimana anak bebas memberikan ornamen
seni pada sebuah
kotak.
Indikator:
1. Anak dapat menghias
kotak sulap.
2. Anak dapat mengeksplorasi benda-benda sekitar untuk
menjadi hiasan kotak.
Sumber: dokumen penulis
Tujuan:
1. Membangun kemampuan motorik halus anak.
2. Mengeksplorasi seni kreativitas
anak.
3. Melatih kreativitas anak.
Media (bahan dan alat):
• |
Pita |
|
• Lem |
• |
Gunting |
|
• Isolasi |
• |
Kertas krep |
|
• Manik-manik |
• |
double tape |
|
• Kardus |
Cara Membuat:
•
Sediakan sebuah kotak untuk anak yang terbuat dari kardus.
•
Hias kotak menggunakan kertas krep, pita, dan manik-
manik.
Langkah kegiatan:
•
Guru
mengatur posisi duduk setiap anak.
•
Guru
menyediakan kotak untuk anak.
• Guru membagikan perlengkapan untuk menghias kotak
pada masing-masing anak.
•
Anak bebas menghias kotak dengan pengawasan guru.
Minggu ke 3 Hari 3
Nama Kegiatan: “Tongkat
Sulapku”
Deskripsi kegiatan
Permainan tongkat sulap merupakan kegiatan kreatif membuat
tongkat yang digunakan untuk sulap dengan bahan dasar dari pipa
paralon berdiameter kecil yang dimodifikasi sedemikian
rupa oleh anak sekreatif mungkin.
Indikator:
Sumber: dokumen
penulis
1.
Mampu mengkreasikan
tongkat sulap.
2.
Mampu mengkoordinasikan antara mata dan tangan.
Tujuan Kegiatan:
1. Melatih kreativitas anak.
2.
Melatih imajinasi anak.
3.
Melatih motorik halus anak dalam meraba.
Media (bahan dan alat):
•
Pipa paralon
• Kertas kado
• Kertas warna untuk menghias
• Sampul plastik bening
• Lem,
• Gunting
• Pita berdiameter 1,5 cm
Langkah Kegiatan:
•
Guru
menggelar bahan dan alat di hadapan anak-anak.
•
Anak diberi masing-masing pipa paralon untuk dihias.
• Guru ikut serta menghias tongkat dengan maksud memberi
motivasi pada anak untuk ikut serta membuat.
Cara membuat:
•
Tongkat paralon dibersihkan agar aman untuk anak.
• Masing-masing anak diberi 1 pipa paralon dengan ukuran
yang sama panjang
untuk dihias.
• Minta masing-masing
anak untuk melapisi paralon dengan
kertas kado.
• Selanjutnya biarkan anak menambah pernak-pernik dengan
potongan-potongan kertas.
Minggu ke 3 hari 4
Nama kegiatan: “Stik
Bola”
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan ini merupakan
kelanjutan
dari kegiatan di
hari sebelumnya,
yaitu membuat tongkat
sulap. Tongkat tersebut digunakan anak untuk memindahkan bola plastik dari 1 tempat ke tempat lain dan dimasukkan ke dalam ember plastik.
Indikator:
Sumber: dokumen
penulis
1.
Mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
2. Mampu mengkoordinasikan mata dan tangan dengan baik.
Tujuan Kegiatan:
1. Melatih keseimbangan.
2. Melatih fisik motorik anak.
3. Melatih keberanian anak.
Media (Bahan dan Alat):
• Bola-bola plastik berwarna.
• Tongkat sulap yang telah dibuat anak.
• Ember
plastik
Langkah Kegiatan:
• Guru
menyiapkan bola dan ember.
• Anak-anak membawa tongkat sulap yang dihias
sebelumnya.
• Anak mencoba membawa bola dengan tongkat.
• Sekali percobaan dilakukan oleh 2 orang anak
Minggu Ke 3 Hari ke 5
Nama kegiatan: “Pesulap Kecil”
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan ini merupakan klimaks
dari
bahan-bahan yang telah dibuat anak
pada kegiatan-kegiatan sebelumnya.
Kegiatan ini berupa kegiatan sosiodrama (bermain peran) yang diperankan
oleh anak. Anak akan berperan sebagai pesulap, badut, dan orang-orang yang ada dalam arena sirkus.
Indikator:
1. Anak dapat melakukan bermain kelompok.
2. Anak mampu
menjadi orang lain.
3. Anak mampu
meniru tokoh yang diperankannya.
Tujuan Kegiatan:
1. Melatih sosial emosi anak.
2. Melatih keberanian anak tampil di depan umum.
• Bola plastik • Tongkat sulap • Topi pesulap • Baju pesulap
Media (bahan dan
alat):
Langkah kegiatan:
• Guru mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan dalam
bermain sosiodrama.
• Guru
berdiskusi dengan anak untuk berbagi peran.
• Guru menceritakan alur cerita yang akan dimainkan oleh
anak.
• Persiapan pementasan.
• Menggunakan kostum pentas sesuai
tokoh yang diperankan.
Minggu ke 4 Hari ke 1
Nama Kegiatan: “Bim
Salabim”
Deskripsi Kegiatan
Bim salabim
adalah kegiatan bercerita
dengan menggunakan big
book. Cara ini akan memperkenalkan kepada anak tentang
kegiatan pesulap dalam bersulap.
Indikator
1. Anak dapat menjadi
pendengar cerita yang baik.
2. Anak dapat mengajukan pertanyaan.
3. Anak dapat mengetahui kegiatan pesulap.
1. Mengembangkan keampuan bahasa anak. 2. Mengetahui kegiatan pesulap. 3. Mengembangkan
kemampuan sosialisasi
anak
kegiatan tanya
jawab. melalui 4. Melatih keberanian anak untuk bertanya. 5. Melatih konsentrasi anak dalam mendengar
cerita. Media (bahan dan alat): • Kertas gambar • Gunting berukuran A3 • Lem • Karton Dupleks • Krayon
Cara membuat:
1. Gambarlah cerita yang ada di buku cerita ke dalam kertas A3.
2. Potonglah
karton dupleks seukuran A3 dilebihkan 1 cm di setiap
sisinya.
3. Tempel kertas A3 yang berisi gambar
di atas kertas dupleks.
4. Pasang jilid spiral pada sisi big book.
5. Tuliskan isi cerita dibalik lembaran
dupleks dan kertas bergambar.
Langkah Kegiatan:
1. Guru
menceritakan tentang “Pesulap Kecil” menggunakan
big book.
2. Ketika menceritakan, guru
mengadakan tanya jawab dengan anak.
3. Anak diminta untuk
mengulang cerita
yang disampaikan
guru.
Minggu Ke 4 Hari ke 2
Nama Kegiatan: “Kotak Sulap”
Deskripsi Kegiatan
Kotak sulap adalah adalah kegiatan menebak
isi yang ada di dalam kotak sulap. Guru sebelumnya merias
kotak
sulap tersebut bersama-sama anak. Untuk selanjutnya, guru menaruh
bermacam-macam
benda di dalam
kotak
tersebut untuk ditebak oleh anak. Dalam kegiatan menebak, sebelumnya guru
menceritakan karakteristik benda-benda yang akan dikeluarkan dari setiap kotak sulap tersebut.
Sumber: dokumen penulis
Indikator
1. Mampu menebak
benda yang hilang dari pandangan.
2. Mampu menyebutkan benda yang disebutkan ciri-cirinya.
3. Mampu meraba benda-benda
yang ada di dalam dan menyebutkan nama-nama bendanya.
Tujuan Kegiatan
1. Melatih imajinasi anak.
2. Melatih konsentrasi anak.
3. Melatih motorik halus dalam merias kotak sulap.
Media (bahan dan alat):
• Kardus • Kertas kado
• Gunting • Lakban
• Kertas origami
Langkah Kegiatan:
• Guru
menyiapkan kardus yang sudah dilapisi kertas kado.
• Meminta anak-anak menghias kotak kado.
• Guru
memasukkan benda-benda yang tidak diketahui anak.
• Guru
menyebutkan ciri-ciri benda yang ada di dalam
kotak.
• Anak menebak isi kotak.
Minggu ke 4 Hari ke 3
Nama Kegiatan: “Menghias
Alat
Musik Perkusi”
Deskripsi Kegiatan:
Menghias alat
musik perkusi
adalah
kegiatan
seni kreativitas anak di mana anak menghias barang-barang bekas seperti botol, kaleng untuk dihias.
Indikator :
1. Anak dapat menghias
barang bekas.
2. Anak dapat mengeksplorasi benda-benda
sekitar untuk
menjadi alat musik perkusi.
Tujuan:
1. Membangun kemampuan motorik halus anak.
2.
Mengeksplorasi seni kreativitas anak.
3.
Melatih kreativitas
anak.
Media (bahan dan alat):
• |
Pita |
• Lem |
• |
Gunting |
• Solasi |
• |
Kertas krep |
• Manik-manik |
• |
Double tape |
• Botol air mineral |
• |
Kaleng susu |
• Sendok |
Cara Membuat:
•
Sediakan barang-barang bekas yang masih layak pakai.
• Hias barang-barang tersebut menggunakan kertas krep,
pita, dan manik-manik.
Langkah kegiatan:
•
Guru
mengatur posisi duduk anak.
• Guru menyediakan barang-barang bekas layak pakai untuk
anak.
• Guru membagikan perlengkapan untuk menghias barang-
barang bekas layak pakai pada masing-masing anak.
• Anak bebas menghias barang-barang bekas layak pakai
dengan pengawasan guru.
Minggu ke 4 Hari ke 4
Nama kegiatan: “Bunyikan
dan Bergoyang”
Deskripsi Kegiatan:
Bunyikan dan bergoyang adalah suatu kegiatan seni musikalisasi
untuk anak dimana
anak membunyikan barang-barang bekas
yang sudah dihias pada kegiatan
sebelumnya dengan cara dipukul atau digesek. Anak membuat irama dari barang-barang
tersebut.
Indikator:
1. Anak dapat memainkan alat musik perkusi.
2. Anak dapat membuat irama dari barang bekas baik dengan
cara memukul atau menggesek.
3. Dapat menunjukkan ekspresi
bahagia dalam memainkan
musik.
Tujuan:
1. Mengembangkan kemampuan berpikir anak
dalam
membuat irama.
2. Mengembangkan bahasa anak.
3. Mengembangkan sosialisasi anak dalam menyatukan irama musik
dari barang bekas.
4. Melatih konsentrasi anak dalam membuat irama musik.
Media (bahan dan alat):
• |
Botol |
|
|
• Biji-bijian |
• |
Beras |
|
|
• Kaleng |
• |
Sendok |
|
|
• Stik |
Langkah kegiatan:
•
Guru
menyediakan alat-alat tersebut pada anak.
•
Guru
membunyikan semua alat-alat untuk diikuti oleh anak.
• Anak mencoba membunyikan alat-alat tersebut.
• Guru dan anak mencoba bersama dalam membuat irama
musik.
DAFTAR PUSTAKA
Coughlin, Pamela A
(1997). Children’s Resources International, Inc. Washington DC.
Herr, Judy dan Yvonne Libby Larson (2004). Creative Resources for
the
Early Childhood
Classroom 4th. USA:
Thomson Delmar Learning.
Permen
No. 58
Tahun 2009 Tentang Standar
Pendidikan
Anak
Usia Dini.
Sudono, Anggani (2009). Sumber
Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Grasindo.
Yuliani Nurani
S, dkk
(2002). Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Karunika UT.
Yuliani Nurani S, (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta:
Indeks.
Yuliani Nurani S, dan Bambang Sujiono
(2010). Bermain Kreatif
Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta:
Indeks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar