1.
Aceh
Suku Singkil dalah sebuah suku yang terdapat di kabupaten Aceh Singkil ,Aceh Tenggara
dan kota Subulussalam di provinsi Aceh.
Bahasa : Singkil
Rumah Adat : Sapo Bellen Sinanggel
Pakaian Adat : Pidie
Senjata Tradisional : Rencong
Alat Musik Tradisional : Medoal
Lagu – Lagu Daerah : -
Tarian Daerah : Tari Dampeng
Makanan Khas Daerah : Nditak Matah
2.
Batak
Batak karo
Suku
Karo adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Sumatera
Utara dan sebagian Aceh; meliputi Kabupaten
Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten
Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Deli Serdang.
Bahasa : Karo
Rumah
Adat :
Pakaian
Adat :
Senjata
Tradisional :
Alat Musik
Tradisional : Gendang Singindungi
Lagu
Daerah : Piso Surit
Tarian
Tradisional : Lima Serangkai
Makanan Khas : Babi Panggang Karo
3. Minangkabau
Tanah Minangkabau
(Padang, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, tanah Kampar, Kerinci)
Minangkabau atau disingkat Minang merujuk
pada entitas kultural dan geografis yang ditandai dengan penggunaan bahasa, adat
yang menganut sistem kekerabatan matrilineal, dan identitas agama Islam. Secara
geografis, Minangkabau meliputi daratan Sumatera
Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu,
bagian barat Jambi,
pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan Negeri
Sembilan di Malaysia
Bahasa :
Minang
Rumah Adat
: Rumah Gadang
Pakaian
Adat :
Senjata Tradisional :
Kerambit
Alat
Musik Tradisional : Saluang
Lagu Daerah : Kampuang Nan Jauh Di Mato
Tarian
Daerah : Tari Pasambahan
Makanan Khas : Rendang
4. Sumatra
Selatan
Palembang (Anak lakitan,
Jelma Daya, Kubu, Pasemah, Semendo)
Suku Melayu Palembang atau yang lebih dikenal dengan
Suku Palembang adalah salah satu suku Melayu yang terletak di wilayah Kota
Palembang dan sekitarnya. Suku Palembang juga merupakan salah satu
kelompok etnis terdekat dari Suku Komering.
Suku Palembang di Palembang semakin lama semakin berkurang, tetapi di Tepian Sungai Musi
masih banyak ditemukan suku Palembang. Suku Palembang bahasanya mirip dengan
Bahasa Melayu Jambi
dengan Suku Melayu Bengkulu yang kata-katanya berakhiran dengan kata o.
Bahasa : Palembang
Rumah
Adat : Rumah Gudang
Pakaian
Adat :
Senjata Tradisional : Tombak Trisula
Alat
Musik Tradisional :
Lagu Daerah : Ya
Saman
Tarian Daerah :
Tarian Tanggai
Makanan Khas : Pempek
5. Melayu
Tanah Melayu (Lingga-Riau,
Indragiri, Sumatera Timur, Orang Banjar)
Suku Melayu[8][9]
(bahasa Melayu:
Melayu; Jawi:
ملايو)
adalah sebuah kelompok etnis dari orang-orang Austronesia
terutama yang menghuni Semenanjung Malaya, Sumatra
bagian timur, bagian selatan Thailand, pantai selatan Burma, pulau Singapura,
Borneo
pesisir termasuk Brunei,
Kalimantan Barat, dan Sarawak
dan Sabah
pesisir, dan pulau-pulau kecil yang terletak antara lokasi ini - yang secara
kolektif dikenal sebagai 'Alam Melayu'. Lokasi ini
sekarang merupakan bagian dari negara modern Malaysia,
Indonesia,
Singapura,
Brunei,
Burma
dan Thailand.
Bahasa
: Melayu
Rumah
Adat :
Pakaian Adat :
Senjata Tradisional :
Badik
Alat Musik Tradisional :
Lagu Daerah : Simambang tinggi
Tarian Daerah :
Makanan Khas : Roti Jala
6. Bangka
dan Belitung
Bangka dan Belitung
Suku
Belitung diperkirakan berasal dari daratan Malaka (Melayu), yang datang ke
pulau Belitung pada abad ke-18. Sebelum kedatangan bangsa Melayu, pulau
Belitung dahulunya dianggap kosong tidak berpenghuni.
Bahasa : Melayu
Rumah Adat : Rumah
Panggung
Pakaian
Adat :
Senjata
Tradisional : Parang Bangka
Alat
Musik Tradisional :
Lagu
Daerah :
Tarian
Daerah :
Makanan
Khas : Lempah Bangka
7. Kalimantan
Suku Dayak
Suku
Dayak adalah nama yang oleh penjajah diberi kepada penghuni pedalaman pulau
Borneo yang mendiami Pulau Kalimantan (Brunei, Malaysia yang terdiri dari Sabah
dan Sarawak, serta Indonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan). Ada 5 suku atau 7 suku asli
Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, Paser, Berau dan Tidung Menurut
sensus Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2010, suku bangsa yang
terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku Banjar,
suku Dayak Indonesia (268 suku bangsa) dan suku asal Kalimantan lainnya (non
Dayak dan non Banjar). Dahulu, budaya masyarakat Dayak adalah Budaya maritim
atau bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai
sesuatu yang berhubungan dengan “perhuluan” atau sungai, terutama pada
nama-nama rumpun dan nama kekeluargaannya.
Bahasa : Barito
Rumah Adat : Rumah Betang
Pakaian Adat :
Senjata
Tradisional :
Alat Musik
Tradisional : Sampe
Lagu Daerah : Cik
Cik Periok
8. Minahasa
Obyek Wisata : Bunaken,
Taman Laut Teluk Liang, Pantai Indah Gorontalo, Taman Wisata remboken,
Kelenteng Ban Hiang Kiong, Tasik Ria, Museum Provinsi Sulawesi Utara, Pantai Kema, Manado Tua, Siladen, Watu
Pinabetengan, Waruga, Benteng Otanaha, Karumenga, Kayuwatu, Museum Dr sam
Ratulangi, Kasinggolan, Dumoga Bone, Pulau Lembeh, Danau Limbote, dll.
Peninggalan
Sejarah :
1. Makam Kyai Maja.
2. Makam Pahlawan Nasional Imam Bonjol.
Industri dan Pertambangan : Minyak Kelapa, Emas, Marmer, Mangan, Gips, Kayu, dll.
Tarian Tradisional : Tari Maengket, Tari Polo-Palo, Tari Cakalele, Tari Biteya, Tari Kalibombang,Tari Tumetanden
Rumah Adat : Rumah Pewaris, dan Rumah Bolaang Mongondow
Senjata Tradisional : Keris, Peda, Perisai, Sabel, Tombak.
Lagu Daerah : Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Tahanusangkara.
Suku : Minahasa,
Bolaang Mangondow, Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda,
Halmahera, Tidore, dan Obi
Bahasa Daerah : Minahasa, Sangir, Talaud
Pakaian Adat : Minahasa
Bahasa Daerah : Minahasa, Sangir, Talaud
Pakaian Adat : Minahasa
9. Gorontalo
Suku
Gorontalo atau Hulontalo adalah suku bangsa yang merupakan penduduk
asli provinsi Gorontalo di bagian utara pulau Sulawesi.
Bahasa mereka adalah bahasa Gorontalo. Suku Gorontalo juga dapat
ditemukan di provinsi Sulawesi Utara dan Tengah.
Populasi suku Gorontalo diperkirakan mencapai lebih dari 1,2 juta orang menurut
Sensus Penduduk tahun 2010.
Bahasa : Hulontalo
Rumah Adat :
Pakaian
Adat :
Senjata
Tradisional :
Alat
Musik Tradisional : Polopalo
Lagu
Daerah : -
Tarian
Daerah : Tari Dana Dana
Makanan
Khas : Milu Siram
10. Toraja
Tanah
Toraja (Sulawesi Tengah, Toraja, Toraja Baree, Toraja Barat, Sigi,
Kaili, Tawali, Toraja Sadan, To Mori, To Lainang, Kep. Banggai)
Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan
bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia.
Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan sekitar 500.000 di
antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten
Mamasa.[1]
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen,
sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme
yang dikenal sebagai Aluk To Dolo.
Bahasa : Kalumpang
Kalumpang, Mamasa, Tae' , Talondo' , Toala' , dan Toraja-Sa'dan,
dan termasuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia dari bahasa
Austronesia.
Rumah Adat :
Tongkonan
Pakaian Adat :
Senjata
Tradisional :
Alat Musik
Tradisional : Sasando
Lagu Daerah : -
Tarian
Daerah : Tari Pa’Gellu
Makanan Khas :
Pa’Piong
11.
11. Sulawesi
Selatan
Bugis.
Suku Bugis merupakan salah satu suku yang ada dipulau Sulawesi. Suku
bugis sekarang tidak hanya dipulau sulawesi tetapi sudah tersebar di seluruh
Indonesia. Suku Bugis tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero. Masuk
ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya
Yunan. Kata “Bugis” berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis.
Penamaan “ugi” merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di
Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi.
a.
Bahasa : Bahasa Bugis (Ugi)
b.
Rumah Adat : Rumah Saoraja (Sallasa)
c.
Pakaian Adat : Baju Bodo
d.
Senjata Tradisional : Badik atau Badek
e.
Alat Musik Tradisional : Kecapi
, Gendang, Suling
f.
Lagu Daerah : Anrikku
mabelae , Buraini Peddi'Ku, Mabbalu Hajji
g. Tarian Daearah :
Tari Paduppa Bosara, Tari
Pakarena, Tari Ma’badong.
h.
Makanan Khas :
Buras
i.
Kerajinan :
-
j.
Upacara Adat : Mapadendang
k.
Sistem Kekerabatan :
Memiliki
struktur bati na wija sebagai pranata sosial yang menjadi wadah pembentukan
knalitas masyarakat untuk mendukung sistem sosial dan sistem budaya masyarakat
yang harmonis.
12. Ternate
1. Suku
Lingon
Suku Lingon adalah
salah satu suku di Indonesia yang terkenal dengan misterinya, yang lambat laun
mulai terungkap. Lingon ini merupakan suatu komunitas suku bangsa, yang tinggal
dan hidup di daerah pedalaman
hutan Halmahera Timur, Indonesia. Keberadaan suku lingon di daerah trepencil ini, mengundang
banyak rasa penasaran dan tanda tanya masyarakat, karena keberadaannya yang
sangat misterius.
a.
Bahasa : -
b.
Rumah Adat : -
c.
Pakaian Adat : -
d.
Senjata Tradisional : -
e.
Alat Musik Tradisional : -
f.
Lagu Daerah : -
g.
Tarian Daearah : -
h.
Makanan Khas: -
i.
Kerajinan : -
j.
Upacara Adat : -
k.
Sistem Kekerabatan : -
A. Maluku
Ambon
1. Hitu
Suku Hitu,
berasal usul dari pulau Seram, begitulah dari cerita yang beredar di kalangan
masyarakat suku Hitu. Konon nenek moyang mereka berasal dari suku Alifuru yang
merupakan penduduk pertama dan sebagai penduduk asli pulau Seram.
a.
Bahasa : hitu
b.
Rumah Adat : Baileo
c.
Pakaian Adat : Baju Cele
d.
Senjata Tradisional : -
e.
Alat Musik Tradisional : tifa
f.
Lagu Daerah : -
g.
Tarian Daearah :
Tari Cakalele
h.
Makanan Khas : Sagu dan Papeda
i.
Kerajinan : -
j.
Upacara Adat : Nae Baileu
k. Sistem Kekerabatan : Sistem kekerabatan orang Ambon
berdasarkan hubungan patrilineal yang diiringi pola menetap patrilokal.
13. Ambon
Berdiri : 1 Juli 1958
Dasar Hukum : UU.No.20/1958
Letak : Kepulauan Maluku ( 0ºLS-9ºLS dan
124º-136ºBT )
Tanda Plat
Nomor Kendaraan : DE
Luas Wilayah : 851.000 km².
Bandar Udara : Pattimura.
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Ambon.
Pahlawan
: Kapiten Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthony Rhebok, Paulus Tiahahu, Karel Satsuit Tubun
Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta
: Universitas Pattimura (UNPAT).
Makanan Khas
Daerah : Palai Badar,
Dabu-Dabu Sesi, Tumis Bunga Pepaya, Saba’au Sopek Odheng, dll.
Obyek Wisata : Bekas Istana VOC, Bangunan
Kesultanan Ternate dan Tidore, Gereja Kuno, Belkas Rumah Sutan Syahrir
dan Dr, Cipto Mangunkusumo, Museum Siswa dan Tugu Christina Martha Tiahahu,
Benteng- Benteng Peninggalan Belanda, Portugis, dan
Spanyol, Sumber Air Panas, Taman Pahlawan Anzac, Pulau Doi, Taman Laut di Pulau Pombo, Tugu
Peringatan Tentara Jepang di Kayu Angus, Peninggalan Kesultanan Bancan, Pantai
Hunimoa, Peninggalan Kesultanan Jailolo, Teluk Kao, Pulau Kei dan Aru, dll.
Peninggalan
Sejarah :
1. Bangunan Kesultanan Ternate dan
Tidore.
2. Benteng-Benteng Peninggalan Belanda,
Portugis, dan Spanyol.
3. Tugu Peringatan Tentara Jepang di Kayu
Angus
4. Bekas-bekas Istana VOC
5. Kesultanan Jailolo
6. Kesultanan Bacan
4. Bekas-bekas Istana VOC
5. Kesultanan Jailolo
6. Kesultanan Bacan
Industri dan
Pertambangan : Emas, Minyak
Bumi, Minyak Kayu Putih, dll.
Tarian Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele, Tari Perisai
Rumah Adat : Rumah Baileo
Senjata Tradisional : Parang Salawaku
Lagu Daerah :Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka
Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh,
O Ulate, Sarinande, Tanase, Sayang Kene.
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon,
Rana, Alifru, Togitil, Furu-furu
Bahasa Daerah :Banda, Buru, Furu, Aru, Kei, Kaisar, Larat, Leti, Moa, Tanimbar, Seram dan Roma
Pakaian Adat : Maluku
Bahasa Daerah :Banda, Buru, Furu, Aru, Kei, Kaisar, Larat, Leti, Moa, Tanimbar, Seram dan Roma
Pakaian Adat : Maluku
14. Timor
1. Ngada.
Orang Ngada sebenarnya terdiri atas beberapa sub-suku bangsa
yaitu Ngada,
Maung, Riung, Rongga, Nage Keo, Bajawa dan Palue. Sub-sub suku bangsa itu
umumnya ditandai oleh perbedaan dialek-dialek yang mereka pakai. Sungguhpun
begitu ciri-ciri kebudayaan mereka memperlihatkan kesamaan. Masyarakat Suku Ngada berdiam
di Pulau Flores, tepatnya di wilayah Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
a.
Bahasa : Bajawa
b.
Rumah Adat : Nua
c.
Pakaian Adat : Boku
d.
Senjata Tradisional : -
e.
Alat Musik Tradisional :
f.
Lagu Daerah : -
g.
Tarian Daerah : Jai
h.
Makanan Khas : Ubi
i.
Kerajinan :
-
j.
Upacara Adat :
Reba
k. Sistem Kekerabatan :
Suku Ngadha mengenal beberapa kelompok kekerabatan dari yang
terkecil berupa keluarga inti sampai pada kelompok klen besar. Pembagian kelas
pada struktur masyarakatnya hampir sama sebagaimana masyarakat lain di tanah
air. Penggolongan suku Ngadha berdasarkan keluarga batih ( primary family )
yang terdiri dari ayah,ibu, anak-anak yang belum menikah disebut dengan sa”o.
Beberapa
keluarga inti membentuk keluarga gabungan yang disebut sippopali. Sippopali
(kesatuan keluarga) terdiri dari satu rumah pokok (sao puu )dan didampingi oleh
rumah cabang (sao dhoro) yang berasal dari rumah pokok. Dikarenakan keterkaitan
dengan system kekerabatan patrilineal, beberapa sippopali membentuk klen kecil
(illibhou) dari klen besar yang dipimpin oleh seorang pemimpin dengan status
ulu woe.
15. Irian
Jaya
1. Asmat
Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik.
Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua
populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir
pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di
antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.
a.
Bahasa : Kaniak,
Bisman, Simay, dan Becembub
b.
Rumah Adat : jew
c.
Pakaian Adat : Rumbai-Rumbai
d.
Senjata Tradisional : -
e.
Alat Musik Tradisional :
ti’a
f.
Lagu Daerah : -
g.
Tarian Daerah : Tari
Tobe
h.
Makanan Khas :
Sagu
i.
Kerajinan :
ukiran kayu atau patung.
j.
Upacara Adat : -
k.
Sistem Kekerabatan : Dalam kehidupan orang Asmat, peran kaum laki-laki dan
perempuan adalah berbeda. Kaum laki-laki memiliki tugas menebang pohon dan
membelah batangnya. Pekerjaan selanjutnya, seperti mulai dari menumbuk sampai
mengolah sagu dilakukan oleh kaum perempuan.
16. Bali
1. Suku Sasak.
Suku
Sasak merupakan suku asli dari Nusa Tenggara Barat. Suku Sasak mendiami daerah
Lombok serta menggunakan bahasa Sasak dalam kesehariannya. Kepercayaan
masyarakat suku Sasak silih berganti mengikuti keturunan-keturunan yang datang
ke daerah Lombok. Kepercayaan masyarakat suku Sasak yang pertama adalah Boda atau
“Sasak Boda”.
a.
Bahasa : Sasak
b.
Rumah Adat : Lumbung
c.
Pakaian Adat : Lambung
d.
Senjata Tradisional : Klewang
e.
Alat Musik Tradisional :
f.
Lagu Daerah : -
g.
Tarian Daearah :
Jangger
h.
Makanan Khas :
Ayam Taliwang
i.
Kerajinan :
-
j.
Upacara Adat : Gendang
belek
k.
Sistem Kekerabatan : Suku sasak yang mendiami gumi Selaparang ini menggunakan
bahasa daerah Sasak. Pada umumnya bahasa daerah Sasak tersebut dibagi dua yaitu
bahasa alus dan bahasa jamaq. Bahasa alus digunakan untuk berbicara dengan
orang yang lebih tua dan dengan golongan bangsawan sasak sedangkan bahasa jamaq
digunakan dalam pergaulan sehari hari.
17. Jawa
Jawa
Pusat, Jawa Timur serta Madura
1. Suku
Osing
Suku
Osing pun mempunyai bahasa sendiri dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan
turunan langsung dari Bahasa Jawa kuno seperti halnya di Bali. Ada dua jenis
sistem bahasa yang digunakan dalam Bahasa Osing yaitu Bahasa Osing (bahasa
sehari-hari) dan goko-krama. Uniknya sistem pengucapan (fonologi) dalam Bahasa
Osing banyak menggunakan diftong “ai”contohnya saja kata “bengi” akan dibaca
“bengai”.
a.
Bahasa : Jawa Kuno
b.
Rumah Adat : Baresan
c.
Pakaian Adat : -
d.
Senjata Tradisional : Buding
e.
Alat Musik Tradisional : Othek
f.
Lagu Daerah : -
g.
Tarian Daerah :
h.
Makanan Khas :
i.
Kerajinan :
-
j.
Upacara
Adat : Mudun Lemah
k. Sistem Kekerabatan :
Sistem kekerabatan masyarakat Jawa timur pada umumnya yaitu bilateral, dimana
lingkungan pergaulan individu dalam masyarakat meliputi kerabat dari pihak ayah
maupun kerabat dari pihak ibu mereka. Jadi dalam sistim kekerabatan ini
hubungan anak dengan sanak kandung pihak ayah sederajat dengan hubungan anak
terhadap sanak kandumg pihak ibu
18. Yogyakarta
Peninggalan
Sejarah :
1. Candi Kalasan.
2. Candi
Prambanan.
3. Candi Parwa.
4. Petilasan Ratu
Boko.
5. Prasasti
Kalasan.
6. Keraton
Jogjakarta.
7. Keraton Paku
Alam.
8. Tempat tinggal
Pangeran Diponegoro yang dijadikan Sasana Wiratama.
Tarian Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari
Bedaya.
Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo.
Senjata Tradisional : Keris.
Rumah Adat : Bangsal Kencono Dan Rumah Joglo.
Senjata Tradisional : Keris.
Lagu Daerah : Suwe Ora
Jamu, Pitik Tukung, Kidang Talun, Menthok- menthok, Kupu Kuwi, Jamuran, Caping
Gunung, Walang Kekek, Jangkrik Genggong, Gethuk, Ande-Ande Lumut, Pitik Tukung,
Sinom, Te Kate Dipanah.
Suku : Jawa.
Bahasa Daerah : Jawa
Pakaian Adat : Jogjakarta
Bahasa Daerah : Jawa
Pakaian Adat : Jogjakarta
Berdiri : 4 Maret 1950
Dasar Hukum : UU.No.3/1950
Letak : Pulau Jawa ( 7ºLS-9ºLS dan 110º-111ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : AB
Luas Wilayah : 3.142 km².
Bandar Udara : Adisucipto
Pelabuhan Laut : -
Pahlawan : Pangeran Diponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Ki Hajar
Dewantara, Dr.Wahidin Sudiro Husodo, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Pangeran
Mangkubumi (Hamengkubuwono I).
19. Jawa
Barat
Berdiri : 14 Juli 1950
Dasar Hukum : UU
No.11/1950
Letak : Pulau Jawa (
5ºLS-8ºLS dan 106º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : D (Bandung), T
(Purwakarta), F (Bogor)
E (Cirebon), Z ( Daerah Timur Bandung, seperti Sumedang), B (Bekasi)
E (Cirebon), Z ( Daerah Timur Bandung, seperti Sumedang), B (Bekasi)
Luas Wilayah : 3.266.559
km².
Bandar Udara : Husein
Sastranegara Bandung
Pelabuhan Laut : Pelabuhan
Cirebon
Pahlawan : R.Otto
Iskandardinata, R.E. Martadinata, Dewi Sartika, K. H. Zaenal Mustofa, DR.
Kusuma Atmaja S.H. dll
Makanan Khas Daerah : Oncom, pepes, Sirpan, siomay
Bandung, sate Bandeng, Daging lapis, Pepes Ikan Majalaya, Sayur Asem,Empal
Gentong, Nasi Jamblang, Nasi Lengko,dll.
Obyek Wisata : Kebun Raya Bogor, Istana Presiden Bogor, Museum Zoologi, Taman safari Indonesia, waduk Jatiluhur, Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Pangandaran,Cikepuh, Pelabuhan Ratu,Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kanoman Cirebon, Keraton Kacirebonan Cirebon, Makam Sunan Gunung ati Cirebon dll.
Peninggalan Sejarah :
01. Candi Cangkuang (Garut).
02. Prasasti Kebon
Kopi (Bogor).
03. Prasasti Muara
Ciaruteun (Bogor).
04. Prasasti Pasir Alwi (Bogor).
05. Keraton Kasepuhan (Cirebon).
06. Keraton Kanoman (Cirebon).
07. Keraton Kacirebonan( Cirebon).
08. Makam Sunan
Gunung Jati (Cirebon).
09. Prasasti Batu
Telapak Kaki Raja Tarumanegara,
Purnawarman (Prasasti Cinten).
Industri dan Pertambangan :Minyak, Tekstil, Pabrik Teh, Susu, Sutra Alam, Baterai, Kertas, Pupuk, Semen, Senjata, Alat Telekomunikasi, Pesawat Terbang ,Batik, Tenun,dll.
Tarian Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
Rumah Adat : Rumah Kasepuhan Cirebon
Senjata Tradisional : Kujang
Lagu Daerah :Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es
Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung,
Pileuleuyan, Tokecang
Suku : 3 suku besar yaitu Sunda (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab Bekasi, Depok, dan wilayah Utara kabupaten Bogor), Jawa Cirebon, Indramayu dsk.Juga Untuk banten Disana Ada suku Betawi yaitu berapa daerah di Tanggerang.
Bahasa Daerah : Sunda
Pakaian Adat : Jawa Barat
Suku : 3 suku besar yaitu Sunda (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab Bekasi, Depok, dan wilayah Utara kabupaten Bogor), Jawa Cirebon, Indramayu dsk.Juga Untuk banten Disana Ada suku Betawi yaitu berapa daerah di Tanggerang.
Bahasa Daerah : Sunda
Pakaian Adat : Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar