Konsep Dasar bimbingan konseling islam
Surah aljin: 72 ayat 2
يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا
بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami
beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun
dengan Tuhan kami
Surah al-hujarat:13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
Surah al-khfi:18
-٢- أَحَداً بِرَبِّنَا نُّشْرِكَ وَلَن بِهِ فَآمَنَّا الرُّشْدِ إِلَى يَهْدِي
Artinya: “(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar,
lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan
sesuatu pun dengan Tuhan kami”
Surah yang berkenaan dengan
konseling
وَٱلَّذِينَ عَمِلُوا۟
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
ثُمَّ
تَابُوا۟
مِنۢ
بَعْدِهَا
وَءَامَنُوٓا۟
إِنَّ
رَبَّكَ
مِنۢ
بَعْدِهَا
لَغَفُورٌ
رَّحِيمٌ
Orang-orang yang mengerjakan
kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu
sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Al-A’raf 7:153)
«والذين
عملوا
السيَّئات
ثم
تابوا»
رجعوا
عنها
«من
بعدها
وآمنوا»
بالله
«إن
ربَّك
من
بعدها»
أي
التوبة
«لغفور»
لهم
«رحيم»
بهم.
(Dan orang-orang yang mengerjakan
kejahatan; kemudian bertobat) kembali tidak melakukannya (sesudah itu dan
beriman) terhadap Allah (sesungguhnya Tuhan kamu sesudahnya) sesudah tobat
(adalah Maha Pengampun) kepada mereka (lagi Maha Penyayang"). (Tafsir
Al-Jalalain, Al-A’raf 7:153)
Ayat
154
وَلَمَّا
سَكَتَ
عَن
مُّوسَى
ٱلْغَضَبُ
أَخَذَ
ٱلْأَلْوَاحَ
ۖ وَفِى
نُسْخَتِهَا
هُدًى
وَرَحْمَةٌ
لِّلَّذِينَ
هُمْ
لِرَبِّهِمْ
يَرْهَبُونَ
Sesudah amarah Musa menjadi reda,
lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat
petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya. (Al-A’raf
7:154)
Konsep
dasar bimbingan konseling:
Pengertian Bimbingan
Secara
etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasa l dari kata “guide” yang
artinya menunjukkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage) dan menyetir (to steer).
Berdasarkan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor
29/90, “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.”
Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik
mengenakekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif
dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam
rangka mengenal lingkungan dimaksudkan
agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungan, baik lingkungan social dan lingkungan fisik dan
menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dianamis pula.
Pengenalan lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah, sekolah, masyarakat
dan alam sekitar serta lingkungan yang lebih luas, diharapkan menunjang proses
penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan yang dimaksud, serta dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan
berkelanjutan. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan
dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan
tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan,
bidang karier maupun bidang budaya/keluarga/kemasyarakatan.
Menurut
Rochman Natawidjaja, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat
menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberikan sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.
Sedangkan
Moh. Surya mengungkapkan bahwa bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan
yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar
tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai
tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya.[1][3]
[1]
[1]
Dari
beberapa definisi yang dikutip diatas dapat diambil beberapa dasar sebagai
berikut :
A. Bimbingan
merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga bantuan itu diberikan
secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan tertentu.
Dengan kata lain, bimbingan adalah suatu kegiatan yang prosesnya
berkesinambungan dengan sistematis, terencana, tahap demi tahap dan teraarah
kepada tujuan yang ingin dicapai oleh pembimbing dan orang yang
dibimbing.
B. Bimbingan merupakan proses membantu
(tidak memaksa) individu (klien) yang memerlukan melalui pelayanan bimbingan
sehingga individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal, melatih
kemandirian yang memanfaatkan teknik dan layanan bimbingan dalam suasana asuhan
yang normatif dengan personil atau pembimbing yang mempunyai kemampuan
membimbing.
Jadi, bimbingan
berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki
profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat
mengarahkan diri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yg dihadapi
sehingga memiliki kemampuan dlm mengambil keputusan dalam membuat suatu pilihan
sesuai dengan potensi yg dimiliki.
2.
Pengertian
Konseling
Menurut
bahasa konseling adalah terjemahan dari “counseling” yang berasal dari kata
kerja “to counsel” dalam kata lain berarti “to give advice” atau memberikan
saran dan nasihat atau memberi anjuran kepada orang lain secara tatap muka
(face to face). Dalam bahasa Indonesia, pengertian konseling juga dikenal
dengan istilah penyuluhan.
Selain
itu counseling dalam bahasa Indonesia juga berarti proses interaksi. Konseling
merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai teknik.
Dewa Ketut Sukardi mengatakan “(counseling is the heart of guidance) layanan
konseling adalah jantung hati layanan bimbingan”. Dan ruth strang mengatakan
bahwa : “counseling is a most important tool of guidance”, jadi konseling
merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan. Hal ini
disebabkan karena bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yang
integral.
Selanjutnya
Rochman Natawidjaja mendefinisikan bahwa konseling merupakan satu jenis
layanan yang merupakan bagian terpadu
dari bimbingan. Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbale balik antara
dua individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain
(klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan
masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.
Lebih
lanjut Prayitno, mengemukakan bahwa: koseling adalah pertemuan empat mata
antara klien dan konselor yang berisi usaha yang laras, unik dan human
(manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian yang didasarkan atas
norma-norma yang berlaku. [1]
[1]
[1]
Konseling
Komprehensif adalah konseling yg berlaku bagi klien/konseli yg berbagai macam
karakter, dilaksanakan melalui suatu proses interaksi antara konselor dan
konseli, bersifat sangat pribadi dlm memberikan bantuannya agar konseli
memiliki kemampuan untuk tumbuh kembang seoptimal mungkin & mengarah pada
suatu pilihan dalam hidupnya sesuai dengan potensi yg dimiliki.
E.
Prinsip
Dalam Bimbingan Dan Koseling
Sebagaimana kita ketahui bahwa prinsip merupakan
paduan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Pemahaman tentang prinsip – prinsip dasar
dari bimbingan dan konseling ini sangat penting dan perlu terutama dalam
penerapan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari
kesalahan dan penyimpangan – penyimpangan dalam praktik pemberian layanan
bimbingan dan konseling. Adapun prinsip – prinsip dari bimbingan dan konseling,
antara lain :
1.
Prinsip
– prinsip umum
Prinsip – prinsip umum, meliputi
:
A.
Bimbingan berhubungan dengan sikap, tingkah laku dan lainnya dari
individu yang terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.
B. Bimbingan
harus berpusat pada individu yang dibimbing.
C Masalah
yang tidak dapat dipecahkan di sekolah harus diserahkan pada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
D. Bimbingan harus dimulai dengan
identifikasi kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.
E. Bimbingan
harus fleksibel sesuai dengan program pendidikan sekolah yang bersangkutan.
F. Pelaksanaan program bimbingan harus
dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan.
G. Terhadap program bimbingan harus ada
penilaian yang teratur.
2.
Prinsip
– Prinsip Khusus
A.
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua
konseli.
Prinsip
ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau konseli, baik
yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik
anak-anak, remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam
bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan
(kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan
(individual).
b.
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.
Setiap
konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan
konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip
ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli,
meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
c.
Bimbingan menekankan hal yang positif.
Dalam
kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap
bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi.
Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses
bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan
cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan
dorongan, dan peluang untuk berkembang.
d.
Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama.
Bimbingan
bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan
kepala Sekolah/Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka
bekerja sebagai teamwork.
E.
Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial
dalam Bimbingan dan konseling.
Bimbingan
diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil
keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat
kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil
keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan
memfasilitasi konseli untuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk
membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang
harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan
konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.
Konsep
Dasar bimbingan konseling islam
1).
Pengertian Bimbingan Menurut Islam
Secara
etimologis kata bimbingan merupakan terjemah dari bahasa Inggris “guidance”,
Kata “guidance” adalah kata dalam bentuk masdar (kata benda) yang
berasal dari kata kerja “ to guide” artinya menunjukan kata,
membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.[1][1] Jadi, kata
“guidance” berarti pemberian petunjuk; pemberian bimbingan atau tuntunan
kepada orang lain yang membutuhkan.
Secara singkat bimbingan menurut
islam dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bimbingan adalah proses pemberian
bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat”.
Dengan demikian bimbingan dalam islam merupakan proses pemberian bantuan
sebagaimana kegiatan bimbingan lainnya, tetapi dalam seluruh seginya
berlandaskan ajaran Islam, yakni Alquran dan sunnah Rasul.
Dapat juga disimpulkan bahwa
bimbingan dalam islam merupakan proses pemberian bantuan, artinya bimbingan
tidak menentukan atau mengharuskan , melainkan sekedar membantu individu. Individu dibantu , dibimbing, dibimbing, agar
mampu hidup selaras dengan keetentuan dan petunjuk allah, maksudnya sebagai
berikut :
A.
Hidup selaras dengan ketentuan Allah artinya sesuai dengan kodrat yang
ditentukan Allah (sesuai dengan sunnahnya ) sesuai dengan hakikatnya sebagai
makhluk allah.
B.
Hidup selaras dengan petunjuk Allah artinya sesuai dengan pedoman yang telah
ditentukan Allah melalui RasulNya (ajaran Islam).
C
Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah berarti menyadari eksitensi
diri sebagai makhlu Allah yang diciptakan Allah untuk mengabdi kepadaNya
(mengabdi seluas-luasnya)
D
dengan menyadari eksistensinya sebagai makhluk allah yang demikian itu,
berarti yang bersangkutan dalam hidupnya akan berperilaku yang tidak keluar
dari ketentuan dan petunjuk Allah, dengan hidup serupa itu, maka akan tercapai
kehidupan yang bahagia didunia dan akhirat.
2).
Tujuan Bimbingan Menurut Islam
Secara singkat tujuan bimbingan
konseling Islami dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Membantu individu meewujudkan
dirinya menjadi manusia seutuhnya agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.
b. Tujuan Khusus
1.
Membantu individu agar tidak menghadapai masalah
2. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya
3. Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
2. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya
3. Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
3). Fungsi Bimbingan Menurut Islam
Fungsi dan kegiatan Bimbingan dan
Konseling Islami:
Dengan memperhatikan tujuan umum dan
khusus bimingan dan konseling islami tersebut diatas , dapatlah dirumuskan
fungsi dari bimbingan dan konseling Islami sebagai berikut:
a. Fungsi preventif yaitu ; membantu individu menjaga atau
mencegah timbulnya masalah dalam dirinya.
b. Fungsi kuratif atau korektif; membantu individu
memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.
c. Fungsi persuasive ; membantu individu menjaga agar
situasi dan kondisi yang semula tidak baik menjadi baik dan kebaikan itu
bertahan lama.
d. Fungsi developmental atau pengembangan ; membantu
individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar
tetap baik atau menjaga lebih baik, sehingga tidak memungkinkan menjadi
penyebab munculnya masalah baginya.
Untuk mencapai tujuan itu sejalan
dengan fungsi bimbingan dan konseling Islami tersebut melakukan kegiatan yang
dalam garis besarnya sebagai berikut :
a.
Membantu individu mengetahiu, mengenal danmemahami keadaan dirinya sesuai
dengan hakikatnya atau memahami kembali keadaan dirinya , sebab dalam keadaan
tertetentu seorang ndividu tidak mengenali dirinya.
b.
Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, segi-segi baik
baik buruknya , kekuatan serta kelemahannyasebagai sesuatu yang telah
ditakdirkannya tetapi juga menyadari manusia wajib untuk berusaha atau ikhtiar.
c.
Membantu individu memahami keadaan (situasi dan kondisi) yang dihadapi saat
ini, karena kerap kali masalah yang dihadapi individutidak dipahami si individu
sendiri.
d.
Membantu individu menemukan alternative pemecahan masalah.
B. Pengertian Konseling Menurut Islam
1). Pengertian Konnseling Menurut
Islam
Konseling
merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan konseling dengan tujuan
agar klien mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya,
pemecahan masalah yang dialaminya serta mampu mengarahkan dirinya untuk mampu
mengembangkan potensi ke arah perkembangan yang lebih optimal sehingga ia dapat
mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
Konseling
menurut Islam merupakan bantuan yang diberikan kepada orang yang mengalami
kesulitan dengan tujuan agar orang yang dibantu mampu mengatasi masalahnya
sendiri. Pengertian konseling Islam ini senada dengan konsep utama pendekatan
konseling client centered yang menaruh kepercayaan bahwa klien memiliki
kesanggupan untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Konseling
Islam juga dapat diartikan sebagai usaha pemberian bantuan kepada seseorang
atau kelompok yang mengalami kesulitan dan masalah, baik lahiriah maupun
bathiniah yang menyangkut kehidupannya, terutama dalam kehidupan keberagamaan
di masa kini dan masa yang akan datang, agar menjadi manusia mandiri dan dewasa
dalam hidup, dalam bidang bimbingan akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan nilai-nilai
iman dan ketaqwaan Islam.[2][2]
2). Tujuan
Konnseling Menurut Islam
A. Badawi merumuskan
tujuan konseling islam dalam empat poin, diantaranya :
a.
Agar manusia dapat berkembang secara serasi dan optimal unsur raga dan
rohani serta jiwanya, berdasrkan ajaran islam.
b. Agar unsur
rohani serta jiwa pada individu itu berkembang secara serasi dan optimal.
c.
Agar berkembang secara serasi dan optimal unsur kedudukan individual dan
sosial berdasarkan atas ajaran islam.
d. Agar
berkembang secara serasi dan optimal unsur manusia sebagai makhluk yang
sekarang hidup didunia dan kelak akan hidup di akhirat, berdasarkan atas ajaran
islam.[3][3]
Sedangkan Zulkifli Akbar mengemukakan bahwa
konseling islam bertujuan membantu individu untuk memecahkan masalah kehidupan
yang dihadapinya atas petunjuk ajaran islam agar ia dapat memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dari
pemaparan para ahli diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa tujuan
konseling islami telah menekankan sisi kehidupan ukhrawi disamping sisi
kehidupan duniawi dan telah pula memiliki jangkauan yang jauh.
Konseling islami ini ditujukan untuk membantu
manusia sedapat-dapatnya agar terhindar dari masalah. Andaipun ia harus
menghadapi masalah, di harapkan ia dapat menerima keadaan dirinya sebagaimana
adanya, sebagai ketetapan dan anugerah Allah. Sesuai dengan dimensi spiritual
konseling islami, klien dibantu untuk bersikap tawakkal kepada Allah dengan
meyerahkan seluruh permsalahnnya kepada Allah , mohon petunjuk, pertolongan dan
ridha-Nya. Klien tersebut harus dapat menjadikan Allah sebagai konselor yang
maha agung , sumber memperoleh keberanian dan ketakutan untuk penyelesaian
segala macam masalah dan sumber ketenangan hati.
Konseling islami bertujuan untuk menanamkan
kebesaran hati dalam diri klien agar ia benar-benar menyadari bahwa ia telah
memiliki kemampuan memecahkan dan menyelesaikan masalah. Ia harus merasakan
bahwa kemampuan itu adalah miliknya pribadi dan menjadi bagian yang tidak bisa
terpisahkan dari dirinya. Konseling islami ingin mengantarkan klien untuk mampu
membina kesehatan mentalnya, agar ia dapat hidup harmonis dalam jalinan
hubungan vertikal dengan Allah dan jalinan hubungan horizontal dengan sesama
manusia.
Dengan demikian tujuan konseling islam secara
umum adalah membantu individu mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya agar
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, dan secara khusus adalah
membantu individu agar tidak menghadapi masalah, membantu individu mengatasi
masalah yang sedang dihadapinya.
C. Bimbingan dan Konseling Islam
Dari
penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwasannya Bimbingan dan
Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terarah, kontinu dan sistematis
kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau pitrah beragama
yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai
yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah ke dalam dirinya,
sehingga ia dapat hidup selaras sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits.
Apabila internalisasi nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Hadits telah tercapai,
dan fitrah agama itu telah berkembang secara optimal, maka individu tersebut
dapat menciptakan hubungan yang baik dengan Allah, dengan manusia dan alam
semesta sebagai manifestasi dari perananya sebagai Khalifah di muka bumi yang
sekaligus juga berfungsi untuk mengabdi kepada Allah.[4][4]
Dengan
demikian bimbingan di bidang Agama Islam merupakan kegiatan dari dakwah islam.
Karena dakwah yang terarah ialah memberikan bimbingan kepada umat islam untuk
betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan hidup fid dunya wal
akhirah.[5][5]
Dapat pula
kita ketahui bahwasannya tujuan Bimbingan dan Konseling menurut islam antara
lainn untuk:
1). Tujuan jangka panjang
Agar fitrah
yang dikaruniakan Allah kapada indivdu bisa berkembang dan berfungsi baik,
sehingga menjadi pribadi kaffah, dan secara bertahap mampu mengaktualisasikan
apa yang diimaninya itu dalam kehidupan sehari – hari, yang tampil dalam bentuk
kepatuhan terhadap hokum-hukum Allah dalam melaksanakan tugas kekhalifahan di
bumi, dan ketaatan dalam beribadah dengan mematuhi segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
2). Tujuan jangka pendek
2). Tujuan jangka pendek
Terbinanya iman (fitrah) individu hingga membuahkan
amal saleh yang dilandasi dengan keyakinan yang benar bahwa:
a.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang harus selalu tunduk dan patuh
pada segala aturan-Nya.
b. Selalu ada
kebaikan (hikmah) di balik ketentuan (taqdir) Allah yang berlaku atas dirinya
c. Manusia
adalah hamba Allah, yang harus ber-ibadah kepada-Nya sepanjang hayat.
d. Ada fitrah
(iman) yang dikaruniakan Allah kepada setiap manusia, jika fitrah iman
dikembangkan dengan baik, akan menjadi pendorong, pengendali, dan sekaligus
pemberi arah bagi fitrah jasmani, rohani, dan nafs akan membuahkan amal saleh
yang menjamin kehidupannya selamat di dunia dan akhirat.
e.
Esensi iman bukan sekedar ucapan dengan mulut, tetapi lebih dari itu adalah
membenarkan dengan hati, dan mewujudkan dalam amal perbuatan.
f.
Hanya dengan melaksanakan syari’t agama secara benar, potensi yang
dikaruniakan Allah kepadanya bisa berkembang optimal dan selamat dalam
kehidupan di dunia dan akhirat
Sedangkan
dari penjelasan mengenai bimbingan dan konseling menurut islam di atas, dapat
disimpulkan bahwa fungsi Bimbingan dan Konnseling Islam adalah untuk:
a. Fungsi preventif, tindakan pencegahan dan
pemeliharaan dimaksudkan agar perkembangan iman, islam,dan khsan yang telah
dicapai individu tidak kembali ke posisi sebelumnya
b. Fungsi kuratif, tindakan penyembuhan
dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh negatif yang dapt merusak keimanan,
keislaman, dan ikhsan yang ada pada individu
c.
Fungsi preservative, tindakan pengembangan dimaksudkan agar iman, islam, dan
iksan yan ada pada individu bisa semakin subur mendekati sempurna dan sekaligus
terhindar dari kerusakan.
d. Fungsi developmental.
2. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam
Proses pendidikan
dan pengajaran agama dalam bahasa psikologi dikatakan sebagai ‘Bimbingan’. Para
Nabi diutus untuk membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang
hakiki dan juga sebagai figure konselor yang sangat mumpu dalam memecahkan
permasalahan (problem solving) yang berkaitan dengan jiwa manusia, agar manusia
keluar dari tipu daya setan.
Dari
perspektif bimbingan, islam memberikan
pandangannya di dalam al-qur’an surah al-Baqarah ayat 2 yang menjelaskan
mengenai dasar manusia untuk memberi petunjuk atau bimbinngan kepada orang
lain:
Artinya: “Kitab
al-Qur’ann ini tidak ada keraguan di dalamnya, petunuk bagi mereka yang
bertaqwa”. (Q.S al-Baqarah:2)
referensi
BalasHapus